Search

Viral Kasus Frozen Food, Seberapa Gurih Bisnis Makanan Beku? - Kompas.com - Kompas.com

JAKARTA, KOMPAS.com -Beberapa waktu terakhir, media sosial diramaikan dengan viralnya pengakuan penjual frozen food atau makanan beku yang dikenai denda karena tidak memiliki izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, muncul kabar banyaknya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pelaku bisnis frozen food yang dipanggil polisi lantaran tak memiliki izin edar.

Nah sebenarnya seberapa gurih bisnis makanan beku ini?

Baca juga: Menilik Kasus UMKM Frozen Food, Terancam Denda Rp 4 Miliar Hingga Aturan Mainnya

Ketua Umum Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia (ARPI) Hasanuddin Yasni mengemukakan banyaknya orang yang terjun ke bisnis frozen food di tingkat UMKM maupun rumahan, memang menyumbang cuan bagi bisnis cold chain dan juga industri frozen food sendiri.

Ia memprediksi di tahun 2025, nilai pasar frozen food bisa mencapai Rp 200 triliun. Adapun pada tahun 2020, nilai pasarnya mencapai Rp 80 triliun dan tahun ini diprediksi menjadi Rp 95 triliun.

"Tren makanan beku ke depannya, pasarnya dapat mencakup hingga ke pelosok, jadi dibutuhkan mini-mini temperature-storage sebagai hub dari pasar ritel, third party logistics dan distribution center," kata Yasni seperti dikutip dari Kontan, Jumat (22/10/2021).

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email

Menurut dia, produk penunjang makanan beku berupa mini temperature-storage berkapasitas 10-100 ton secara bertahap juga akan tumbuh pesat. Belum lagi, adanya chest freezer yang disediakan oleh UMKM dan pebisnis rumahan.

Yasni mencatat, saat ini secara statistik banyaknya jenis chest freezer adalah 1 dari 40 jumlah penduduk atau 1 : 40. Dari perkiraan tersebut, Yasni memprediksi nilai pasar frozen food bisa mencapai Rp 95 triliun tahun ini dan melonjak hingga Rp 200 triliun pada 2025 mendatang.

Ia mengatakan, manisnya hasil tersebut juga mempengaruhi bisnis cold chain. ARPI mencatat, bisnis cold chain sebelum pandemi tumbuh pada rata-rata 6-7 persen, lalu terkoreksi 3,1 persen di tahun 2020.

Baca juga: Pelaku UMKM Frozen Food Dipanggil Polisi, Menkop Minta Aparat Utamakan Pembinaan

Tahun ini, pertumbuhan diprediksi dapat mencapai 6 persen karena terbantu dengan distribusi dan penyimpanan vaksin, serta serta frozen food.

"Adapun pada tahun 2022, bisnis cold chain diprediksi dapat mencapai 9 persen," ucapnya.

Baca juga: Ini Kriteria Frozen Food yang Wajib Punya Izin Edar BPOM

Untuk menyiasati pertumbuhan bisnis frozen food tersebut, ARPI menyediakan layanan di pelabuhan peti kemas reefer container, third party logistics, dan industri peranan jasa pelayanan frozen food untuk bisnis B to C yang disediakan dari industri market place, e-commerce, dan service provider.

Tak hanya itu, titik cold chain di last mile juga akan menggiring efisiensi biaya cold chain logistics secara keseluruhan (dari first mile ke middle mile dan last mile), dan ini sudah bertahap ada semenjak situasi pandemi tahun lalu.

"Sementara untuk standar SNI untuk cold chain logistics sedang digarap. Nantinya setiap industri jasa pengiriman frozen food juga selayaknya tersertifikasi sesuai hasil SNI-nya," ujar dia. (Amalia Nur Fitri)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul ARPI: Tahun 2025, nilai pasar frozen food bisa mencapai Rp 200 triliun

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
October 22, 2021 at 12:38PM
https://ift.tt/3b2sfJi

Viral Kasus Frozen Food, Seberapa Gurih Bisnis Makanan Beku? - Kompas.com - Kompas.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Viral Kasus Frozen Food, Seberapa Gurih Bisnis Makanan Beku? - Kompas.com - Kompas.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.