BOGOR, AYOBANDUNG.COM -- Pandemi Covid-19 di Indonesia membuat banyak pelaku usaha menjerit. Salat satunya seperti yang dirasakan oleh pasangan suami istri Ranky Safitri dan Panji Gustiadi, warga Kota Bogor yang membuka usaha di bidang dekorasi pernikahan.
Sejak keluarnya aturan pemerintah terkait larangan untuk menggelar pesta pernikahan selama pandemi, pasutri tersebut harus memutar otak agar bisnis yang ditekuninya sejak 2016 tidak gulung tikar.
Berawal dari keprihatinannya melihat banyak korban meninggal dunia akibat Covid-19 ditelantarkan di luar negeri, munculah ide untuk mencoba membuat sesuatu baru, yakni peti jenazah.
"Awalnya saya melihat postingan-postingan Ekuador kalau tidak salah, banyak mayat-mayat yang dimakamkan kurang layak sampai pakai trashbag," kata Ranky, kepada Suara.com, Senin (4/5/2020).
"Akhirnya saya pikir ada bahan di workshop kita, kenapa gak bikin peti jenazah. Jadi saya coba cari-cari referensi di internet gimana sih buatnya, apa bedanya peti biasa sama yang buat covid-19," ungkapnya.
AYO BACA : PDP Covid-19 Berusia 83 Tahun di Bogor Meninggal Dunia
Setelah mendapat referensi, Ranky bersama empat karyawannya mencoba membuat peti jenazah untuk korban Covid-19.
Berbekal bahan yang ada ditambah plastik khusus dan kain, jadilah satu buah peti untuk dijadikan sampel sebelum memproduksi dengan jumlah banyak di workshop miliknya di daerah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor.
Dari mulut ke mulut, akhirnya Ranky mendapat orderan peti jenazah untuk pertama kalinya dari BPBD Kota Bogor. Kemudian, peti jenazah buatannya itu kembali dipasarkan melalui e-commerce.
"Kita panggil tuh instansinya datang, speknya masuk apa engga. Kan kita bikinnya dari kayu multiplek, kita ngobrol dengan instansinya dan memang sesuai spesifikasinya ya Alhamdulillah tuh ada pesanan," tuturnya.
"Kita produksi awalnya 75 peti jenazah, kita bikin semanusiawi mungkin petinya tidak asal," jelas Ranky.
AYO BACA : Gatotkaca Ikut Amankan PSBB di Kabupaten Bogor
Kemudian, dari situ pesanan akan peti jenazah terus mengalir yang didominasi beberapa rumah sakit di Bogor, Jakarta, Sukabumi, hingga Cirebon.
Untuk harga, satu peti jenazah khusus Covid-19 ini dibanderol mulai dari Rp 1 jutaan dengan waktu pengerjaan sekitar satu hari.
"Harga kita tidak kasih mahal, karena udah pasti yang pesan peti jenazah itu sangat membutuhkan, biasanya dari rumah sakit. Kita sendiri ingin ada sisi donasinya jadi tidak mahal. Peti kita ada dua tipe, untuk umum bukaan dari atas dan untuk muslim dari samping, tapi mayoritas umum," bebernya.
Meski saat ini bisnis barunya terus dibanjiri orderan, namun Ranky mengaku akan kembali ke usahanya di bidang dekorasi pernikahan setelah pandemi Covid-19 berakhir.
Menurutnya, bagaimana pun, semua orang tidak ingin banyak korban virus ini berjatuhan.
"Mudah-mudahan, kita gak berharap pesenan petinya banyak, tapi kita berharap kembali nomal. Kita hanya dasarnya membantu, tapi mau gimana kalau kita tidak usaha kita juga tidak makan. Kalau diterusin atau enggak, mudah-mudahan enggak. Kita ingin kembali ke dekorasi pernikanan aja," tutupnya.
AYO BACA : Suami Penyekap Istri Muda 1 Tahun di Bogor Ditangkap Polisi
"bisnis" - Google Berita
May 05, 2020 at 12:03PM
https://ift.tt/2zcMkgg
Dari Usaha Dekor, Pasutri di Bogor Banting Stir ke Bisnis Peti Jenazah Covid-19 - ayobandung.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dari Usaha Dekor, Pasutri di Bogor Banting Stir ke Bisnis Peti Jenazah Covid-19 - ayobandung.com"
Post a Comment