Search

MUI Kritik Bisnis 'Kelas Orgasme' di Bali: Tak Sesuai Budaya Kita - detikNews

Denpasar -

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik bisnis 'kelas orgasme' yang dikabarkan berada di Bali. MUI menyebut 'kelas orgasme' itu tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

"Ini tidak sesuai dengan budaya kita. Jadi mereka menciptakan sesuatu yang baru yang bertentangan dengan budaya dan agama," ujar Waketum MUI Anwar Abbas ketika dihubungi detikcom, Kamis (6/5/2021).

Menurut Anwar, seksualitas merupakan sesuatu yang fitrah sehingga tidak perlu diajarkan ke masyarakat. Anwar tak melihat adanya kecocokan antara 'kelas orgasme' dan budaya bangsa Indonesia.

Anwar khawatir 'kelas orgasme' menjadi wadah untuk berbuat maksiat. Salah satunya LGBT.

"Kan bisa orgasme dilakukan secara sesama jenis, yang kedua juga bisa berganti-ganti pasangan, ganti-ganti suasana, tukar-menukar pasangan," imbuh Anwar.

"Jadi kebahagiaan itu kan adanya itu di hati, saling pengertian di antara dua pihak dan melihat hubungan seksual itu bagai sesuatu yang suci, sesuatu yang mulia, hubungan seksual itu dilakukan di dalam hubungan yang resmi, yang halal. Sehingga akan diberkahi oleh Allah. Kalau diberkahi, akan diberikan nikmat," lanjutnya.

Sebelumnya diberitakan, acara 'kelas orgasme' tersebut ditawarkan melalui situs eventbrite.com dengan tagline 'Tantric Full Body Orgasm'. 'Kelas orgasme' ini menawarkan harga 20 euro dan bakal dilaksanakan pada 8 Mei 2021 pada pukul 10.00-18.00 Wita.

Hingga saat ini belum diketahui identitas penyelenggara 'kelas orgasme' tersebut. Namun, dari informasi yang beredar, acara itu bakal dilaksanakan di Karma House Tattoos, tepatnya di Jalan Penestanan Nomor 8, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali.

Dalam penawaran yang ditulis melalui situs tersebut, kelas orgasme ini juga bakal dibuatkan video. Video yang dibuat akan digunakan untuk memasarkan acara tersebut di Eropa.

Polisi sudah mengecek ke lokasi. Saat dicek, lokasi tersebut ternyata telah tutup sejak masa pandemi COVID-19 dan saat ini sedang direnovasi.

"Yang di lokasinya itu sudah tutup sejak pandemi COVID-19 ini. Kemudian di lokasi tersebut juga itu sedang renovasi juga, jadi tidak ada buka. Itu hasil pengecekan (dan) koordinasi dengan owner-nyalah," kata Kapolres Gianyar AKBP Dewa Made Adnyana.

(isa/mae)

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
May 07, 2021 at 08:38AM
https://ift.tt/3vOp8go

MUI Kritik Bisnis 'Kelas Orgasme' di Bali: Tak Sesuai Budaya Kita - detikNews
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "MUI Kritik Bisnis 'Kelas Orgasme' di Bali: Tak Sesuai Budaya Kita - detikNews"

Post a Comment

Powered by Blogger.