When written in Chinese, the word “crisis” is composed of two characters. One represents danger and the other represents opportunity
John Fitzgerald Kennedy.
DUA bulan telah berlalu sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020.
Namun demikian, hingga kini jumlah kasus positif Covid-19 terus bertambah dari hari ke hari. Sektor bisnis pun terus menunjukkan gejala pelemahan akibat pandemi yang belum terlihat ujungnya ini.
Karena itu tak mengherankan, banyak pengusaha mulai diliputi keresahan atas masa depan bisnisnya.
Termasuk mereka anggota Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) yang sejak awal April lalu sudah mengeluarkan pernyataan hanya bisa menggaji karyawan sampai bulan Juni.
Saya berkeyakinan, situasi tidak akan selamanya kelam. Akan selalu ada cahaya di ujung lorong yang paling gelap sekalipun.
Karena itu, meskipun tahun 2020 ini ekonomi Indonesia diprediksi anjlok, seirama dengan perekonomian global, namun masih ada peluang perbaikan ekonomi Indonesia tahun depan.
Kementerian Keuangan Indonesia, Asian Development Bank (ADB) hingga Dana Moneter Internasional (IMF) memprediksi ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen tahun 2021.
Sebagai pebisnis, kita memang harus memiliki pandangan jauh ke depan. Kita harus selalu mengharapkan yang terbaik seraya mempersiapkan yang terburuk.
Berdasarkan analisis Daya Qarsa, pebisnis harus menyiapkan strategi bisnis yang komprehensif untuk menghadapi masa kelam ini agar kelak bisa menyongsong masa depan dengan gemilang.
Contoh sederhananya, di lini manajemen pendapatan, pebisnis harus menghindari kerugian lebih lanjut seraya mencari sumber pendapatan baru dan mempertahankan stabilitas arus kas.
Sementara itu pos-pos biaya wajib diminimalisasi dengan mencari cara yang lebih cost effective dalam berinteraksi dengan pelanggan.
Beragam contoh implementasi strategi tersebut yang bisa diterapkan. Antara lain melakukan efisiensi biaya komunikasi dengan pelanggan dengan cara melakukan penjualan langsung kepada pelanggannya.
Implementasi strategi penjualan langsung nampak sudah diterapkan oleh berbagai perusahaan ketika krisis Covid-19 di Indonesia terus berlanjut.
Di antaranya melalui kanal marketplace dengan membuka official store mereka di platform tersebut sehingga pelanggan bisa membeli langsung dari perusahaan.
Di luar negeri, sebagaimana telah banyak disorot media massa, sejumlah pabrikan otomotif dan hotel, dua di antara berbagai sektor yang sangat terpukul akibat pandemi ini, mengalihfungsikan bisnis dengan memproduksi barang atau jasa yang lebih relevan pada masa krisis Covid-19.
Seperti pabrikan mobil Ferrari dan Fiat asal Italia yang mengalihkan fungsi dan keahlian manufaktur untuk membantu pemerintah Italia dalam memproduksi ventilator bagi pasien yang terjangkit Corona.
Pun demikian di dalam negeri. Di Bandung, Jawa Barat, hotel bintang lima Grand Preanger mengalihkan puluhan unit kamar untuk para pejuang garda depan, para tenaga kesehatan.
Di Malang Jawa Timur, berbagai hotel menawarkan paket isolasi mandiri untuk mereka yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP) dengan harga yang jauh di bawah tarif normal.
Tak terhitung juga para pengusaha dari berbagai sektor lainnya yang banting setir habis-habisan agar bisnisnya tetap bertahan untuk menghindari merumahkan atau mem-PHK karyawannya.
Ada pengusaha kosmetika yang merilis produk hand sanitizer, perancang busana kenamaan yang beralih menjadi produsen pakaian alat pelindung diri (APD) dengan tujuan mulia agar bisa menolong tenaga medis.
Bahkan, sebuah brand ponsel domestik turut merilis produk thermo-gun, alias thermometer tembak yang sempat langka luar biasa beberapa waktu silam.
Para pebisnis yang kreatif ini, baik dengan tujuan komersial atau nirlaba, merupakan sosok-sosok yang tanggap dengan perubahan dan responsif dalam menyiapkan strategi untuk menyelamatkan bisnis mereka.
Lebih mulia lagi mereka bertujuan untuk melanjutkan penghidupan para karyawannya.
Pada akhirnya, krisis ini dipastikan akan melahirkan sosok-sosok pebisnis tangguh, yang akan keluar sebagai pemenang dengan bereaksi secara cepat, menggunakan amunisi strategi yang terkelola dengan baik.
Dan mereka, para pemenang, adalah orang-orang yang mampu menjalankan kalimat emas yang digaungkan mendiang John F Kennedy beberapa dekade silam.
Krisis dalam bahasa China terdiri dari dua karakter Wei dan Ji, yang mewakili aspek tantangan dan peluang.
Karena itu saya mengajak teman-teman pebisnis untuk tidak berputus asa dalam menghadapi krisis Covid-19, karena krisis tidak hanya menyediakan tantangan tapi juga peluang.
Banyak sekali pebisnis sukses yang justru memulai kesuksesannya pada saat krisis. Sekarang tergantung kejelian dan kegigihan kita sebagai pebisnis untuk melihat peluang–peluang bisnis apa yang sebaiknya kita raih pada masa krisis ini.
"bisnis" - Google Berita
May 06, 2020 at 08:08PM
https://ift.tt/2YFSdNK
Strategi Bisnis Komprehensif Melawan Krisis Covid-19 - Kompas.com - KOMPAS.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Strategi Bisnis Komprehensif Melawan Krisis Covid-19 - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment