2 Oct 2020
Foto: Shutterstock
Situasi pandemi yang sedang berlangsung selama beberapa bulan terakhir, memaksa merek dan bisnis, khususnya UMKM untuk melakukan upaya ekstra dan bekerja dua kali lebih keras untuk memastikan kelangsungan dan kelancaran operasi bisnis.
Memasuki kuartal keempat di akhir tahun 2020, sentimen terhadap pandemi COVID-19 masih terasa sangat kuat. Di tengah guncangan yang ada, sangat penting bagi para pelaku bisnis untuk memiliki parameter khusus guna mengevaluasi posisi mereka saat ini serta membuat perencanaan bisnis yang matang untuk beberapa bulan mendatang.
Melina Marpaung, Head of Commercial, Zilingo dalam siaran media yang diterima femina beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya bekerja sama dengan ribuan merek dan bisnis selama beberapa tahun ini. Situasi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dan harus dihadapi secara bersama-sama.
“Salah satu dukungan kami dalam menghadapi pandemi ini adalah dengan tersedianya Platform Zilingo Trade. Dimana keseluruhan layanannya telah mendukung dan melengkapi berbagai jenis usaha serta siap untuk membantu para pelaku bisnis menghadapi kuartal keempat tahun 2020. Namun, tetap ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan oleh para pelaku bisnis untuk menjaga kelangsungan operasi serta kesehatan bisnis mereka,” katanya.
Melina mengatakan bahwa, memasuki kuartal terakhir tahun yang penuh tantangan ini ada baiknya untuk mengevaluasi beberapa hal di dalam bisnis yang dijalankan.
1. Tinjau manajemen inventaris
Meninjau inventaris merupakan parameter penting untuk mengevaluasi kesehatan bisnis Anda. Jika memiliki terlalu banyak stok persediaan di gudang, ini mungkin saat yang tepat untuk mengevaluasi kembali stok. Mengurangi inventaris dapat membantu menurunkan biaya inventaris tanpa mengorbankan kualitas barang yang terjual atau merepotkan pelanggan.
Situasi ini mungkin timbul dengan beberapa kelebihan pesanan untuk produk jenis tertentu. Salah satu solusi yang layak adalah melakukan proses pengadaan produk dari supplier lain dengan harga yang lebih baik.
2. Fokus pada kompetensi inti bisnis
Pemilik usaha kecil seringkali tidak dapat membedakan konsep 'diversifikasi', dan mengartikannya untuk menyediakan koleksi produk yang 'berbeda'. Menambahkan produk atau layanan lain ke penawaran bukanlah diversifikasi.
Hal ini justru hanya membuang-buang waktu dan uang jika dilakukan tanpa mengevaluasi permintaan pasar yang tepat atau perilaku konsumen lokal. Menginvestasikan waktu, uang, dan upaya yang tidak terpusat pada penawaran inti usaha pada akhirnya dapat merusak merek dan reputasi.
3. Sesuaikan model bisnis
Pengusaha atau pemilik bisnis harus mengakomodasi dan mengikuti tren yang berubah, khususnya pada situasi pandemi yang terjadi tahun ini. Jika ingin bisnis bertahan dari krisis, harus beradaptasi dan memanfaatkan peluang yang tepat.
Terkadang, mengubah model bisnis mungkin terlihat sebagai upaya terakhir untuk bertahan hidup. Memulai dengan mengubah kategori produk, menyederhanakan proses pembayaran, dan lainnya. Dengan begitu, bisnis dapat terus beradaptasi dengan tren dan pola konsumsi dari konsumen.
4. Lindungi arus kas
Di saat krisis, perlu menurunkan ekspektasi dari kinerja bisnis. Usahakan untuk memusatkan perhatian pada kelancaran operasi, selain keuntungan yang dapat diraih. Karena itu, berhati-hatilah dalam memprioritaskan kebutuhan dengan cara mengurangi pengeluaran, menghentikan proses inventaris sementara, dan tunda rencana ekspansi apa pun untuk sementara waktu.
Selain itu, persiapkan bisnis dengan rencana keuangan cadangan untuk mengantisipasi skenario kasus terburuk.
Pantau keuangan dengan menganalisis laporan keuangan secara teratur. Hindari mengambil hutang bisnis tanpa kemampuan untuk melunasinya. Cara ini dapat mencegah bisnis dari tekanan finansial yang tidak semestinya atau bahkan kehabisan dana.
5. Maksimalkan penggunaan teknologi
Masa pandemi merupakan waktu yang tepat bagi bisnis untuk menjadi inovatif guna mencari cara baru untuk menjangkau konsumen sasaran dengan bantuan teknologi.
Mulai menjual barang dagangan di pasar online atau media sosial, atau bahkan menjual dalam jumlah besar untuk meningkatkan omset. Pertimbangkan lebih banyak promosi, dan tingkatkan upaya pemasaran digital melalui strategi dan konten yang terjangkau namun menarik. (f)
BACA JUGA :
Karya Kreatif Indonesia 2020, Berkarya di Tengah Pandemi
PSBB Kedua, Frozen Food Kembali Jadi Pilihan, Ini 5 Keunggulannya
Demi Bisnis Berkelanjutan, Pelaku UKM Indonesia Berinvestasi dalam Teknologi
Desiyusman Mendrofa
Topic
#bisnisMORE ARTICLE
"bisnis" - Google Berita
October 02, 2020 at 10:07PM
https://ift.tt/36yYHlL
Masa Krisis Akibat COVID-19 Masih Berlangsung, Coba Evaluasi Kinerja Bisnis - Femina
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Masa Krisis Akibat COVID-19 Masih Berlangsung, Coba Evaluasi Kinerja Bisnis - Femina"
Post a Comment