Bisnis.com, JAKARTA — PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) memasang target pertumbuhan yang tinggi untuk 2021, seiring kinerja perseroan yang cemerlang di 2020 lalu.
Berdasarkan publikasi perseroan, emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi ini membukukan pendapatan di kisaran Rp540 - Rp550 miliar sepanjang 2020.
Angka tersebut tumbuh 90—95 persen secara year on year (yoy) dibandingkan dengan pendapatan 2019 yang tercatat sebesar Rp281,8 miliar. Alhasil, lonjakan pendapatan tersebut membuat perolehan laba bersih perseroan juga meningkat signifikan.
Perseroan memperkirakan dapat merealisasikan pertumbuhan laba bersih 2020 sebesar 70—80 persen dibandingkan perolehan laba bersih di tahun 2019 yang hanya tercatat sebesar Rp33,2 miliar.
“Jauh di atas target sebelumnya yang ditargetkan hanya tumbuh 20 persen,” ujar Direktur Keuangan IRRA Pratoto Raharjo, seperti dikutip Minggu (10/1/2021)
Lebih lanjut, Pratoto mengungkapkan tingginya pertumbuhan pendapatan tersebut disumbang oleh produk-produk baru perseroan seperti Swab Antigen Test dan mesin USG yang baru mulai di pasarkan di tahun 2020.
Menurutnya, produk Swab Antigen Test milik Abbott dengan merek Panbio yang dijual perseroan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total penjualan perseroan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama IRRA Heru Firdausi Syarif mengatakan pihaknya berambisi mempertahankan kinerja perseroan selama 2020 dan memasang target bisa tumbuh lebih tinggi di tahun ini.
“Tahun ini, kami menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih bisa mencapai 80—100 persen,” kata Heru.
Dia optimistis seluruh lini produk perseroan akan tumbuh baik sepanjang 2021, baik produk Non Elektromedik (Suntikan ADS), maupun produk Invitro seperti Swab Antigen Test, mesin plasma dan USG. Pun, perseroan berencana menambah portofolio produk baru.
“Kami juga memiliki produk baru dalam portofolio produk kami yaitu Avimac yang akan mulai kami pasarkan tahun ini” ungkap Heru.
Tahun ini perseroan akan memulai menjual produk dengan merk Avimac berupa immunomodulator untuk peningkatan imun tubuh yang dapat mendukung percepatan penanganan Covid-19 di lndonesia, produk ini sudah di produksi di Australia dan saat ini sedang dalam uji klinis tahap-3 di Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Heru optimis dalam beberapa tahun ke depan perseroan dapat menjaga ritme pertumbuhannya, disokong pabrik baru sister company IRRA, PT One Ject Indonesia yang mulai beroperasi penuh di tahun ini.
Menurutnya, One Ject memiliki total kapasitas mencapai 1,2 miliar miliar jarum suntik sekali pakai (ADS) dan safety needle per tahun. Ini akan membuat perseroan menjadi penyuplai jarum suntik terbesar di Asean dengan target pasar secara global.
Lebih lanjut Heru mengatakan, selain pertumbuhan organik, IRRA menyiapkan pertumbuhan inorganik dengan bertransformasi dari model bisnis medical equipment supplier menjadi manufacturer dan innovator peralatan medis.
“Transformasi tersebut akan membuka ruang inovasi yang besar bagi perseroan dan tentu menjadi modal kuat kami untuk menjaga ritme pertumbuhan tetap tinggi ke depannya,” tutup dia.
Ayo, ikut membantu donasi sekarang! Klik Di Sini untuk info lebih lengkapnya.
"bisnis" - Google Berita
January 10, 2021 at 07:16PM
https://ift.tt/3nrP9xr
Bisnis Moncer, Tahun Ini IRRA Targetkan Pertumbuhan hingga 100 Persen - Bisnis.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bisnis Moncer, Tahun Ini IRRA Targetkan Pertumbuhan hingga 100 Persen - Bisnis.com"
Post a Comment