Search

Daftar Bisnis Untung dan Buntung di AS Sepanjang 2020 - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Pandemi virus corona telah memengaruhi perkembangan bisnis di berbagai sektor. Beberapa di antaranya menjadi buntung karena tertekan pandemi, namun sejumlah bisnis justru meraup untung di tengah wabah.

Melansir CNN Business, berikut daftar bisnis yang untung di Amerika Serikat selama 2020 dan prediksi pertumbuhan mereka pada 2021:

1. Perumahan

Bisnis perumahan menjadi salah satu yang 'cuan' di tengah pandemi covid-19. Hal ini diduga karena pandemi membuat masyarakat mau tidak mau harus tinggal dan melakukan berbagai hal di rumah, termasuk bekerja.


Sebagian masyarakat pun memilih untuk tetap membeli rumah di tengah pandemi, khususnya yang ada di pinggir kota. Dampaknya, hal ini mendorong penjualan dan harga perumahan.

Di AS, saham-saham perusahaan di sektor perumahan pun meningkat, seperti Lennar (LEN), D.R. Horton (DHI), hingga Home Depot (HD), Lowe's (LOW), dan Williams-Sonoma (WSM) melonjak sepanjang tahun lalu. Penjualan Home Depot bahkan meningkat 18 persen dan Lowe's 23 persen.

Untuk 2021, bisnis perumahan diramal tetap akan tumbuh kuat. Bahkan, para asosiasi bankir di negeri Paman Sam memperkirakan rekor penjualan rumah akan terjadi pada tahun depan.

Hal ini didukung oleh tingkat suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve yang rendah dan jatuhnya imbal hasil (yield) surat utang alias obligasi dalam jangka panjang. Tak hanya The Fed, kebijakan bunga acuan rendah juga diberikan oleh bank sentral di negara lain, termasuk Bank Indonesia (BI).

2. Ganja

AS sejatinya belum mengizinkan peredaran ganja secara menyeluruh, namun empat negara bagian telah melegalkannya. Totalnya, sudah ada 13 negara bagian yang memperjualbelikan ganja.

Hal ini membuat penjualan ganja meningkat sepanjang tahun lalu. Beberapa saham perusahaan perkebunan pun ikut terdongrak, seperti Shares of Canopy Growth (CGC) dan Cronos (CRON). Bahkan, saham Curaleaf (CURLF) meroket hampir dua kali lipat pada 2020.

Untuk 2021, bisnis ganja diperkirakan akan meningkat. Hal ini juga didorong oleh rencana penggabungan usaha antara Tilray dan Aphria untuk menciptakan perusahaan ganja terbesar di dunia.

3. Energi berbasis tenaga surya

Tak seperti sektor minyak yang 'enggap' sepanjang 2020, energi berbasis tenaga surya justru berhasil tumbuh. Hal ini didukung permintaan energi bersih non-fosil dan terbarukan, serta besarnya aliran investasi di sektor industri ini.

Saham-saham seperti The Invesco Solar ETF (TAN) meroket 200 persen pada tahun ini. Begitu juga dengan saham Sunrun (RUN), perusahaan energi surya terbesar di AS, yang naik 300 persen.

Untuk 2021, industri energi berbasis tenaga surya akan menghadapi tantangan karena pangsa pasar masih belum sebesar energi fosil. Namun, ada harapan pengembangan industri dari janji presiden AS terpilih, Joe Biden, untuk mendorong industri ini.

4. Bitcoin

Bitcoin berhasil mencatatkan peningkatan harga hingga mendekati US$30 ribu per koin di tengah pandemi. Harga tercatat naik hingga lebih dari tiga kali lipat pada 2020.

Penguatan nilai bitcoin terjadi karena investor-investor besar melirik instrumen investasi ini di tengah penurunan tingkat suku bunga acuan bank sentral yang selanjutnya turut menurunkan yield surat utang. Sejumlah investor menilai bitcoin bahkan lebih 'cuan' dan aman daripada emas.

Untuk 2021, prospek investasi bitcoin semakin berkilau. Hal ini sejalan dengan rencana izin bitcoin menjadi alat pembayaran digital, setelah Square (SQ) dan PayPal (PYPL) mengizinkan transaksi jual beli bitcoin.

Namun, CEO Skybridge Capital Anthony Scaramucci melihat tetap ada risiko penurunan harga bitcoin sekitar 20 persen sampai 50 persen pada tahun depan.

5. Video game

Bosan di rumah saat pandemi membuat bisnis video game tumbuh positif pada 2020. Tengoklah bisnis Nintendo Switch, Facebook Gaming, Amazon's Twitch, hingga Esports, semuanya 'cuan'.

Bahkan, Nintendo sukses menjual seri game bertajuk animal Crossing: New Horizons hingga 26 juta kopi dengan harga US$60 per game. Platform video game di Google dan Youtube juga mencatatkan kenaikan akses mencapai lebih dari 100 miliar jam tayangan konten game.

Untuk 2021, industri video game diperkirakan akan tetap tumbuh meski resesi, namun para gamer diyakini akan tetap membeli PlayStation 5 dan Xbox Series X yang dibanderol dengan harga US$499 per game.

6. Ritel besar

Bisnis ritel skala besar tetap cuan selama pandemi karena memenuhi kebutuhan rumah tangga masyarakat, seperti Walmart (WMT), Target (TGT) dan Costco (COST). Bahkan, penjualan mereka meningkat, Walmart naik 7 persen, Costco 12 persen, dan Target 19 persen hingga kuartal III 2020.

Untuk 2021, pertumbuhan untuk bisnis ini masih menjanjikan, meski perdagangan online juga diperkirakan akan meningkat. Namun, masyarakat tetap membutuhkan kebutuhan harian mereka dari toko-toko ritel besar.

7. Teknologi

Sektor teknologi ibarat pemenang selama pandemi karena mobilitas yang terbatas membuat masyarakat mengalihkan komunikasi melalui digital dengan bantuan teknologi. Bahkan, pendapatan Netflix, perusahaan penyedia film streaming naik 83 persen pada kuartal III 2020.

Begitu juga dengan Zoom yang meroket 307 persen. Sementara Amazon, penjualannya naik 35 persen menjadi US$67 miliar pada periode yang sama.

Saat ini, perusahaan teknologi menjadi saham-saham paling berharga di bursa, seperti Microsoft (MSFT), Apple (AAPL), Amazon (AMZN), induk Google Alphabet (GOOG), dan Facebook (FB). Gabungan kapitalisasi mereka mencapai lebih dari US$7,5 triliun.

Untuk 2021, ada ancaman kepercayaan dan keamanan akses yang membayangi bisnis ini, namun peluang pertumbuhan masih ada.

8. Konten digital

Konten digital tumbuh subur pada 2020, misalnya unduhan di aplikasi Twitch naik 61 persen pada Januari-November 2020. Begitu juga dengan aplikasi Patreon naik 43 persen dan Cameo 134 persen.

Untuk 2021, konten digital akan tetap melejit pada tahun ini. Apalagi, Facebook, Snapchat, hingga Tiktok semakin populer di masyarakat.

9. Streaming

Layanan streaming berjaya di 2020, seperti Netflix. Hal ini merupakan berkah dari kondisi pandemi. Untuk 2021, lini bisnis ini akan tetap tumbuh kuat mengingat sejumlah pihak kini mengubah bisnisnya menjadi streaming, seperti Warner Bros. Netflix juga semakin gencar mengeluarkan film dan series terbarunya.

Simak 8 bisnis yang 'buntung' sepanjang 2020 di halaman berikutnya.

[Gambas:Video CNN]

8 Bisnis Buntung di AS Sepanjang 2020

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

Let's block ads! (Why?)



"bisnis" - Google Berita
January 04, 2021 at 01:49PM
https://ift.tt/3n7oqGh

Daftar Bisnis Untung dan Buntung di AS Sepanjang 2020 - CNN Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Daftar Bisnis Untung dan Buntung di AS Sepanjang 2020 - CNN Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.