Jakarta, Beritasatu.com- Direct selling (penjualan langsung) atau lebih dikenal di masyarakat dengan istilah MLM (multi-level marketing) harus mengadopsi teknologi dalam memasarkan produknya termasuk menjual secara online tanpa tatap muka. Asosiasi Perusahaan Penjualan Langsung Indonesia (AP2LI) menargetkan mitra usaha bisnis penjualan langsung akan tumbuh 20% dengan mengadaptasi teknologi.
“Tidak ada yang bisa membendung perkembangan teknologi, yang bisa kita lakukan adalah secepat mungkin memanfaatkan teknologi, siapa yang cepat beradaptasi dengan teknologi, dia yang akan menjadi pemenang, dan itu berlaku di bisnis direct selling," kata Ketua Umum AP2LI Andrew Susanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta Sabtu (6/8/2022).
Dia mengatakan AP2LI menyadari bahwa bisnis penjualan langsung peka terhadap teknologi. "Pesatnya perkembangan teknologi harus diiringi cepatnya komunikasi pemasaran para anggota bisnis penjualan langsung," kata dia.
Andrew mengatakan keahlian dalam membangun jaringan, kualitas produk dan dukungan teknologi, membuat bisnis penjualan langsung bisa mengalahkan pandemi. "Terbukti kami masih berdiri tegak dalam 2 tahun terakhir pada masa pandemi, mitra usaha bisnis penjualan langsung mampu meningkat 15%, dan saya perkirakan akan meningkat di tahun 2022 sebesar 20%,” kata Andrew Susanto.
AP2LI sebagai asosiasi tempat berhimpunnya perusahaan di bidang industri penjualan langsung (direct selling) dan penjualan berjenjang (multi-level marketing) di Indonesia menjadi sarana perjuangan dunia usaha penjualan langsung untuk merealisasikan hubungan industrial yang sehat, kondusif, positif dan harmonis.
AP2LI juga sebagai sarana menyalurkan aspirasi, gagasan, pandangan dan harapan masyarakat industri penjualan langsung kepada pemerintah selaku regulator, agar industri penjualan langsung senantiasa dapat memberikan sumbangsih bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Dia mengatakan AP2LI ingin selalu aktif melakukan edukasi ke masyarakat bahwa penjualan langsung atau MLM bukan money game, bukan perusahan investasi, tetapi bisnis jaringan yang mengutamakan kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas. Kerja keras membangun jaringan dan memasarkan produk. Kerja cerdas bagaimana melakukan presentasi dengan memanfaatkan teknologi agar masyarakat tertarik untuk membeli produk. Kerja ikhlas menerima hasil.
Hal senada diutarakan General Manager QNET Indonesia Ganang Rindarko salah satu anggota AP2LI yang mengatakan bahwa pesatnya perkembangan teknologi di era globalisasi dan liberalisasi berpengaruh pada perkembangan industri penjualan langsung di Indonesia.
“QNET telah membangun bisnis penjualan langsung selama lebih dari 23 tahun. Kami sudah mengerti bagaimana iklim penjualan langsung di Indonesia. Kami mendukung langkah AP2LI untuk mengembangkan bisnis penjualan langsung dengan mengedapankan teknologi sebagai media untuk meningkatkan penjualan serta mendukung upaya AP2LI memajukan industri penjualan langsung di Indonesia ,” kata Ganang Rindarko.
Saksikan live streaming program-program BeritaSatu TV di sini
Sumber: BeritaSatu.com
"bisnis" - Google Berita
August 06, 2022 at 11:58AM
https://ift.tt/fdlrjwy
Ditopang Teknologi, Bisnis Direct Selling Ditargetkan Tumbuh 20% - BeritaSatu.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/TP80qrb
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ditopang Teknologi, Bisnis Direct Selling Ditargetkan Tumbuh 20% - BeritaSatu.com"
Post a Comment