Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - LONDON. Banyak bisnis Inggris berjuang selama empat pekan penguncian pada bulan November. Hal ini menjadi pertanda buruk bagi perekonomian karena pembatasan baru untuk mengatasi lonjakan baru dalam kasus Covid-19 diberlakukan kembali mulai pekan ini.
Perekonomian Inggris menyusut dengan rekor 25% selama Maret dan April tahun lalu, puncak dari penutupan pertama. Sebagian besar ekonom percaya bahwa dampak pembatasan November jauh lebih kecil karena pebisnis lebih terbiasa bekerja dari jarak jauh.
Namun Kamar Dagang Inggris mengatakan, survei terhadap lebih dari 6.000 perusahaan yang dilakukan dari 2-26 November menunjukkan, hampir setengah dari perusahaan tersebut melaporkan penurunan penjualan, termasuk bisnis di sektor-sektor yang tidak terpengaruh langsung oleh penguncian.
Pada hari Senin (4/1), Perdana Menteri Boris Johnson memerintahkan pembatasan yang lebih ketat untuk Inggris. Bagian lain dari Britania Raya juga berada di bawah tindakan jarak sosial yang ketat.
Baca Juga: Kasus corona melonjak, Inggris siap lakukan pembatasan sosial yang lebih ketat
"Pengumuman penguncian besar-besaran lainnya di keempat negara Inggris akan menambah kesuraman bagi banyak orang," kata direktur jenderal British Chambers of Commerce (BCC) Adam Marshall. Dirjen Kadin ini mengkritik pemerintah karena menawarkan dukungan yang tidak memadai.
Menteri Keuangan Rishi Sunak mengumumkan dana hibah tambahan sebesar 4,6 miliar poundsterling atau setara US$ 6,3 miliar pada hari Selasa. BCC mengatakan, bantuan ini tidak akan menghentikan perusahaan-perusahaan yang layak untuk bangkrut.
Penguncian baru, yang akan berlangsung setidaknya hingga pertengahan bulan depan, mengharuskan toko-toko yang tidak penting untuk ditutup di seluruh Inggris. Pembatasan ini tidak terjadi pada bulan November. Pada lockdown kali ini, Inggris menutup sebagian besar tempat bisnis lainnya untuk umum.
Bisnis perhotelan terpukul paling parah pada November, karena penutupan pub dan restoran, kecuali untuk bawa pulang atawa takeaways. Penutupan ini menyebabkan 79% dari mereka melaporkan penurunan penjualan.
Baca Juga: Dituding cemari perairan, Iran sita kapal tanker Korea Selatan
Tetapi 53% perusahaan transportasi dan distribusi serta 44% perusahaan pemasaran juga melaporkan penurunan penjualan karena klien membatasi pengeluaran yang tidak mendesak.
"Bisnis yang tidak dipaksa tutup oleh lockdown dan pembatasan juga merasakan efek dari krisis arus kas lebih jauh ke rantai pasokan," kata BCC.
Bank of England memperkirakan produk domestik bruto Inggris turun lebih dari 1% selama kuartal terakhir tahun 2020. Estimasi resmi pertama dari PDB untuk November akan dirilis pada 15 Januari.
Baca Juga: Aktivitas sektor jasa Jepang jatuh dalam 11 bulan hingga Desember
"bisnis" - Google Berita
January 06, 2021 at 08:17AM
https://ift.tt/3rXIFKl
Kadin Inggris: Bisnis yang tidak dipaksa lockdown juga kena dampak besar - Internasional Kontan
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kadin Inggris: Bisnis yang tidak dipaksa lockdown juga kena dampak besar - Internasional Kontan"
Post a Comment