
JAKARTA - Ketidakpastian dalam segala hal terutama sektor bisnis akibat hantaman pandemi Covid-19 merupakan suatu keniscayaaan yang harus dihadapi masyarakat kita bahkan secara global. Namun, seperti kata pepatah, ‘krisis adalah peluang’. Itulah yang harus kita lihat secara positif dari adanya pandemi yang telah berlangsung sejak Maret 2020 lalu itu.
Di tengah pandemi yang memukul kita semua, baik yang hanya sekedar tipis-tipis hingga dibombardir habis-habisan, ternyata pandemi juga menghadirkan berbagai sisi lain tentang kebaikan. Banyak peluang bisnis yang lahir dari adanya pandemi. Diantaranya dibidang properti, pandemi membawa angin segar pada sektor bisnis yang satu ini. Contohnya terjadi validasi bahwa kanal digital itu efektif bagi penjualan properti, dimana saya dapati sebuah pengembang yang cukup siap dalam digitalisasi mengalami peningkatan penjualan hingga tiga kali lipat. Hal lainnya adalah beberapa developer sukses melakukan launching saat pandemi ini karena memahami perilaku para investor properti. Artinya semangat dan daya beli masyarakat akan properti masih sangat baik. Lebih jauh lagi pada fase pandemi ini juga memunculkan peluang untuk mengakusisi lahan murah bagi para pengembang.
Baca juga: Gebrakan Menko Airlangga: Bikin 3 Jembatan Pacu Investasi Singapura ke RI!
Pengembangan entrepreneurship sendiri juga tetap bergerak secara baik meskipun pada masa pandemi ini. Pengembangan entrepreneurship ini bahkan hingga pada bidang entrepreneurship digital atau yang biasa disebut startup. Hal ini terindikasi melalui hadirnya berbagai komunitas, berlangsungnya berbagai event, dan animo berbagai pihak untuk memasuki dunia startup.
Tentu saja sebuah perjalanan bisnis yang baik memerlukan edukasi bisnis yang memadai. Sudah tidak zamannya lagi pelaku usaha mendikotomi sisi edukasi dan sisi praktis bisnis. Karena pada kenyataannya semua pelaku usaha membutuhkan edukasi baik disadari atau tidak disadari. Dimana edukasi itu sebenarnya bisa hadir baik melalui institusi formal, edukasi non formal, dan bahkan internalisasi pengalaman sang pelaku usaha.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Ada Ancaman Baru bagi Ekonomi, Apa Itu?
Edukasi bisnis sendiri sesungguhnya bisa diselaraskan dengan kebutuhan para pelaku usaha baik pada tataran knowledge, skill, dan attitude. Pendekatan lainnya juga bisa dilihat dari masa usaha, dimana semakin muda usia usaha tentu pendekatan edukasinya bisa semakin entrepreneurial (tentang keberpeluangan) dan semakin lama masa usaha maka arah edukasi semakin manajerial (tentang ketertatakelolaan).
Saya sendiri mencintai bidang edukasi dan tergerak untuk melahirkan tiga edukasi bisnis bersama para sahabat. Dimana pada masa pandemi ini yang segala sesuatunya serba online menjadi keniscayaan untuk merealisasikan hal ini dengan jauh lebih mudah. Edukasi pertama yang dikembangka adalah Prolab yang bergerak sebagai property business school, kedua adalah Impactner yang merupakan startup business school, dan yang ketiga mengaktivasi kembali SECI Institute yang dilaunching pada 2018.
Baca juga: Bangun Ekosistem Ekonomi Syariah, Sri Mulyani: Harus Bernafaskan Islam
Prolab diinisiasi rekan saya Ali Tranghanda pada januari 2019 yang merupakan pakar makro property di Indonesia. Lalu pada 2020 Andy K Natanael yang merupakan pakar pemasaran property di Indonesia mengajak saya melakuan beberapa kegiatan literasi publik sebagai bentuk empati pada fase awal pandemi. Dari sini terbangun chemistry dan kesamaan misi, sehingga kami bertiga memutuskan untuk berhimpun dan melahirkan Prolab Property Business School pada 5 Juni 2020 lalu. Prolab sendiri telah menghasilkan berkisar 200an alumni selama masa pandemi ini.
Selanjutnya, tepatnya pada September 2020 lalu, kawan saya Edy Wihardja menyampaikan idenya untuk bersinergi dalam mengembangkan edukasi startup. Hal ini sendiri sebenarnya adalah agenda yang sudah tertunda selama dua tahun. Mengingat fase pandemi ini menghadirkan normalitas baru dalam berperilaku online, maka saya pun tanpa berpikir panjang segera menyambut potensi ini. Masa pandemi yang memberlakukan physical distancing membuat arah aktivasi awal bisnis ini secara online menjadi relevan dilakukan. Maka pada 19 November 2020 lahirlah Impactner Startup Business School. Sejauh ini Impactner telah melaksanakan dua kelas dan sebuah program bersinergi dengan SDM Muda Indonesia pimpinan Christian Siboro yang memberdayakan komunitas Papua Muda Inspiratif.
"bisnis" - Google Berita
March 14, 2021 at 08:02PM
https://ift.tt/2Q2o6hn
Strategi Menjadi Pemenang di Era Pandemi Dan Kebutuhan Edukasi Bisnis yang Tepat - Okezone Economy
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Strategi Menjadi Pemenang di Era Pandemi Dan Kebutuhan Edukasi Bisnis yang Tepat - Okezone Economy"
Post a Comment