Search

Masih Menjanjikan, BHP Lanjutkan Bisnis Batu Bara - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan tambang asal Australia, BHP Group dikabarkan menganulir rencananya untuk keluar dari bisnis batu bara termal, seiring adanya lonjakan harga dan perubahan sikap investor yang telah mengurangi tekanan pada perusahaan untuk menghentikan penambangan bahan bakar fosil tersebut.

BHP bahkan berniat untuk memperpanjang izin operasinya hingga akhir dekade ini, dari izin saat ini hingga 2026. Investor dinilai semakin waspada terhadap konsekuensi yang tidak diinginkan dari upaya divestasi, terutama karena adanya lonjakan harga energi.

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan menuturkan hal tersebut tidak aneh, karena bisnis batu bara dinilainya masih sangat menjanjikan dalam beberapa tahun kedepan.


"Terlebih Autralia pasarnya sangat banyak dan dia juga ekspor ke berbagai negara. Ditambah lagi, batu bara Australia kalorinya sangat tinggi," Jelas Mamit kepada CNBC Indonesia, Kamis (16/6/2022).

Mamit sendiri menuturkan di tengah gencarnya isu transisi energi dunia, sangat mustahil bisnis ini benar-benar ditinggalkan dalam jangka waktu singkat. Hal ini diperparah dengan konflik Rusia-Ukraina, dimana Rusia sebagai salah satu negara penyuplai batu bara terbesar diasingkan.

Kondisi tersebut tentu dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan tambang semaksimal mungkin untuk menggali potensinya dalam memasok batu bara ke berbagai negara.

Hal itu bisa dilihat dari kinerja berbagai perusahaan batu bara di Indonesia. Dimana emiten-emiten batu bara mendapat berkah dari kenaikan harga batu bara dunia.

"Terlihat, dari kinerja emiten batu bara yang meningkat dari laporan keuangannya. Jadi tidak mungkin transisi energi bisa dilakukan dalam waktu singkat. Butuh proses yang sangat panjang. Bahkan jika konflik Rusia-Ukraina selesai, dan Rusia kembali membuka keran ekspornya tidak serta merta langsung stabil, tetap butuh waktu," terangnya.

Contohnya saja PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Perusahaan ini berhasil mencatatkan laba US$ 43,25 juta pada kuartal I-2022, membalikkan kerugian dari periode yang sama tahun lalu senilai US$ 11,67 juta. Lonjakan laba ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan sebesar 83% menjadi US$ 349,87 juta, dari sebelumnya US$ 191,25 juta.

Meski produksi batu bara perusahaan tercatat turun 16% menjadi 16,3 juta ton pada kuartal I-2022, dibandingkan 19,3 juta ton pada kuartal I-2021. Namun demikian, harga jual rata-rata meningkat 59% dari US$ 53,2 per ton di 2021, menjadi US$ 84,5 per ton. Margin usaha perusahaan tercatat 18,9% pada periode ini.

"Peningkatan ini sejalan dengan pemulihan harga batu bara global dan tren bullish saat ini dipicu oleh ketidakseimbangan pasokan, dan telah membawa harga batu bara ke level tertinggi dalam 10 tahun," kata Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava dalam siaran resminya beberapa waktu lalu.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Perang Dunia III Meletus, Pasokan Batu Bara Dunia Bisa Kiamat


(dpu/dpu)

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
June 16, 2022 at 09:16PM
https://ift.tt/GFgYaUb

Masih Menjanjikan, BHP Lanjutkan Bisnis Batu Bara - CNBC Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/vUmXa9c
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Masih Menjanjikan, BHP Lanjutkan Bisnis Batu Bara - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.