Merdeka.com - Bisnis sistem pembayaran transportasi memiliki prospek menjanjikan karena pembangunan jalan tol yang masif di Tanah Air. Setiap tahun, bisnis ini rata-rata tumbuh 20 persen.
Dalam dua tahun ke depan, nilai pengadaan sistem pembayaran transportasi jalan tol diprediksi mencapai Rp 4 triliun. Di luar potensi bisnis penggantian (replacement) perangkat Rp 2 triliun.
Per akhir tahun lalu, panjang jalan tol di Indonesia mencapai 2.093 km. Dalam jangka panjang, pemerintah menargetkan panjang jalan tol mencapai 18 ribu km. Periode 2020-2024, pemerintah akan membangun tol baru 2.500 km.
Tri Bayu Wicaksono, Direktur Utama PT Delameta Bilano, perusahaan teknologi sistem transportasi, megatakan pembangunan jalan tol terus bergulir di tengah pandemi Covid-19. Sebab total panjang tol Indonesia masih kalah dari negara-negara Asia lainnya. Contohnya, panjang tol di Tiongkok mencapai 15 ribu km.
Dari hitungan Delameta, tol yang masuk tahap persiapan dan sudah digambar mencapai 5.000 km, yang mana yang sudah dibangun 2.000 km, sedangkan sisanya masih dalam tahap perencanaan.
"Melihat data itu, potensi bisnis sistem pembayaran transportasi sangat besar. Apalagi ada bisnis replacement, karena perangkat harus diganti setelah masa pakai lima tahun," kata Bayu, dalam diskusi daring Bisnis Sistem Transportasi di Tengah Pandemi, kemarin (21/11).
Menurutnya, bisnis sistem pembayaran transportasi menggeliat sejak ada kewajiban penggunaan uang elektronik untuk bayar tol. Hal ini mendorong operator mencari sistem pembayaran andal yang dapat mendukung operasional.
Dalam konteks ini, perusahaan sistem pembayaran membantu operator menjalankan bisnis secara efisien, mencegah fraud, dan memperlancar arus ke luar-masuk kendaraan.
Delameta sendiri menawarkan sistem pembayaran jalan tol terpadu, mulai dari automatic vehicle classification (AVC), loop vehicle sensor, collecting terminal machine, inframerah, lane barrier system, electronic toll collection (ETC), CCTV, variable message sign (VMS), dan plate recognition.
Saat ini sistem pembayaran Delameta dipasang di 21 ruas tol, seperti Jagorawi, Jakarta-Tangerang, dan Balikpapan-Samarinda. Mayoritas perangkat tersebut diproduksi sendiri oleh Delameta di pabrik Pulogadung, Jakarta Timur.
"Kompetitor kami mengimpor perangkatnya kemudian merangkai perangkat-perangkat itu menjadi sebuah sistem. Sehingga Delameta memiliki keunggulan lantaran membangun sistem dengan perangkat sendiri," ucapnya.
Bayu mengaku sedang menawarkan sistem fee base income pada operator jalan, sehingga operator tidak perlu berinvestasi lagi di sistem pembayaran, karena perangkat dipasok oleh Delameta. Kemudian operator tinggal membagi hasil operasional tol dengan perusahaan sistem pembayaran.
"Kami sedang menjajaki skema ini dengan beberapa operator tol," tegas dia.
"bisnis" - Google Berita
November 23, 2020 at 01:24PM
https://ift.tt/3nNZ8xF
Bisnis Sistem Pembayaran Transportasi Menggiurkan | merdeka.com - Merdeka.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bisnis Sistem Pembayaran Transportasi Menggiurkan | merdeka.com - Merdeka.com"
Post a Comment