JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang terjadi di Indonesia sejak Maret 2020 lalu tidak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli rumah. Prospek dan potensi pertumbuhan bisnis perumahan pun diyakini masih sangat besar.
"Kami melihat peluang, prospek dan potensi masih sangat besar, karena dari beberapa rasio yang kami ambil banyak yang menunjukkan sektor perumahan masih menjadi primadona untuk ke depan dan jangka panjang," terang Kepala Divisi SME Banking PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Budi Permana dalam diskusi virtual bertajuk Menyambut Geliat Industri Material Pasca Pandemi, Selasa (27/7/2021).
Menurut Budi, salah satu indikator bisnis perumahan masih akan tumbuh adalah salah satunya rasio pembiayaan perumahan terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia masih sangat rendah, yakni 3 persen. Ini jauh di bawah Filipina yang mencapai 3,8 persen, bahkan Singapura yang mencapai 50 persen.
Baca juga: Bisnis Perumahan Diyakini Bisa Tumbuh Positif Tahun Ini
Kemudian, indikator lainnya adalah rasio backlog perumahan yang masih cukup besar. Menurut Budi, ada sekitar 11,4 juta pasangan dan keluarga belum memiliki rumah.
"Ada 7,6 juta keluarga belum menghuni rumah dan 61,7 persen keluarga menghuni rumah yang tidak layak," tutur Budi.
Dengan beberapa rasio tersebut, ia meyakini potensi sektor perumahan masih sangat besar untuk digarap. Selain data potensi kebutuhan perumahan, ada juga data potensi kebutuhan rumah baru yang patut diperhatikan.
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
Ini salah satunya adalah angka pernikahan baru dan masyarakat kelas menengah yang cukup besar setiap tahunnya. Dua kelompok ini tentu saja membutuhkan rumah untuk dihuni.
Baca juga: Relaksasi di Sektor Perumahan Bikin Harga Rumah Bisa Ditekan
"Banyak pernikahan, ada lebih dari 1,8 juta orang melakukan pernikahan setiap tahunnya. Ini menjadi potensi pasar baru untuk perumahan," tutur Budi.
Terkait dengan masa pandemi, Budi menyatakan pertumbuhan bisnis perumahan tetap terjadi meski kondisi perekonomian cenderung tertekan. Menurut dia, ini merupakan kabar baik.
"Bahwa apapun kondisinya, masyarakat Indonesia masih sangat memerlukan rumah. Ini bisa jadi kabar baik untuk bisnis-bisnis lainnya untuk tumbuh bersama sejalan dengan pertumbuhan sektor perumahan," sebut Budi.
"bisnis" - Google Berita
July 27, 2021 at 07:29PM
https://ift.tt/3iVMxYu
Meski Ada Pandemi Bisnis Perumahan Tetap Tumbuh, Mengapa? - Kompas.com - KOMPAS.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Meski Ada Pandemi Bisnis Perumahan Tetap Tumbuh, Mengapa? - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment