Search

Meraup Cuan dari Bisnis Pacar Bayaran - detikBali

Denpasar -

Bisnis jasa sewa pacar di Bali yang dinilai kontroversial beroperasi belum tiga bulan. Pangsa pasarnya adalah para kaum jomlo yang merasa kesepian. Bisnis yang dipromosikan lewat Instagram itu dimulai pada 20 Oktober 2023 dan diklaim menjadi agensi pacar sewaan pertama di Bali.

Bisnis itu dimiliki oleh Salvator -nama panggilan-. Salvator mengisahkan awalnya merantau ke Bali dari kota asalnya dengan memulai bisnis rental mobil, retail, dan kain. Di sela-sela waktu menjalankan bisnis utama tersebut, dia berpikir mengembangkan jasa sewa pacar.

"Aku suka berinteraksi dengan orang dan aku mikirin apa sih yang dibutuhkan remaja saat ini, kebahagiaan apa sih yang dibutuhkan remaja saat ini dalam hal yang positif ya. Maka dari itu terjadi tiba-tiba ide gimana ya kalau misalkan buat agensi sewa pacar," ungkap Salvator kepada detikBali, Jumat (17/11/2023).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Infografis pacar sewaan detikBali.

Salvator kini memiliki 24 talent tetap yang bernaung di agensinya. Terdiri dari 19 perempuan dan lima laki-laki. Talent juga dari berbagai usia mulai dari usia 17 tahun hingga maksimal 25 tahun.

Menurut Salvator, tidak ada keterikatan kontrak dengan para talent. Pekerjaan yang mereka lakoni bersifat fleksibel. Semua orang dipersilakan untuk daftar dan keluar sesuai kenyamanan masing-masing, dengan catatan sudah mematuhi peraturan.

Terdapat dua layanan sewa pacar, yakni online dan offline. Layanan online menawarkan paket chatting, calling, post a picture (PAP), dan video call. Sedangkan offline, bertemu langsung untuk menemani kegiatan sesuai durasi yang sudah disepakati.

Infografis Sewa Pacar

Agensi Sewa Pacar Bali ini membuka jam operasional mulai pukul 10.00 Wita hingga 23.00 Wita. Namun, untuk jam chatting, agensi menyerahkan kepada talent dan klien.

Selayaknya agensi profesional, jasa Sewa Pacar Bali menerapkan pengamanan demi melindungi talent. Ada empat sekuriti untuk berjaga di daerah sekitar tempat kencan agar terhindar dari hal yang tidak diinginkan. Daerah yang dijangkau meliputi Denpasar, Badung (Kuta, Seminyak, Canggu, Jimbaran), Tabanan, dan Gianyar.

Infografis Pacar Sewaan

Shasha dan Lya menceritakan kisahnya selama menjadi pacar sewaan. Shasha bergabung dengan Sewa Pacar Bali pada Oktober 2023. Sebelumnya dia pernah bekerja paruh waktu sebagai pramusaji, tapi berhenti karena menyita waktu.

Shasha ingin menjadi pacar sewaan karena kesepian. Perempuan asal Medan, Sumatera Utara, ini lalu mendaftar menjadi talent di Sewa Pacar Bali. "Iseng-iseng saja, nggak punya pacar, dan handphone sepi juga," tuturnya.

Shasha telah menemani 10 klien selama bergabung dengan Sewa Pacar Bali. Tak hanya pria, dia juga pernah menemani perempuan.

Adapun, Shasha mendapat honor 80 persen dari klien dan 20 persennya untuk agensi. Bagi mahasiswi semester tujuh itu, penghasilan sebagai kekasih sewaan, bisa mencapai sekitar Rp 1 juta.

Setali tiga uang juga diceritakan Lya. Lya merantau ke Bali sejak Maret 2023 untuk bekerja di sebuah perusahaan yang berlokasi di Denpasar. Menjadi talent di Sewa Pacar Bali adalah pekerjaan sampingan.

Lya menjadi pacar sewaan lantaran informasi sewa pacar kerap berseliweran di media sosialnya. "Lihat Instagram dan TikTok sering muncul jasa sewa pacar, kok kayaknya asyik ya," tutur perempuan berkaca mata tersebut.

Lya sudah menjadi pacar sewaan virtual untuk 15 orang. Sedangkan untuk kencan tatap muka, baru dua pria yang menggunakan jasanya.

Dosen Sosiologi Universitas Udayana (Unud) Gede Kamanjaya menanggapi fenomena munculnya bisnis pacar sewaan tersebut. Kamanjaya mengatakan dengan adanya sewa pacar menunjukkan terjadi pergeseran nilai hubungan.

Dalam relasi pacaran yang sesungguhnya melibatkan afeksi (perasaan) di dalam hubungan. Namun, pacar sewaan didasari ketentuan harga dan tenggang waktu.

"Ini sekaligus menjadi satu cara pandang baru dalam masyarakat kita melihat dan mendefinisikan keintiman. Dalam bahasa yang lebih mudah, pacar sewaan adalah upaya manipulasi dan transaksional," ungkapnya.

Dalam perspektif sosiologi, kata Kamanjaya, tren sewa pacar dapat mencerminkan perubahan dalam nilai maupun norma sosial masyarakat. Dulu, keintiman dalam hubungan pacaran tumbuh secara alami dan dianggap suci dalam cinta atau pernikahan.

Namun dengan adanya tren ini, keintiman dapat dibeli dan menjadi sesuatu yang bersifat sementara. Hal ini menyiratkan bahwa pandangan masyarakat terhadap keintiman dan afeksi dalam hubungan telah berubah.

Bagi sebagian orang di Bali, kata Kamanjaya, tren sewa pacar menawarkan kesempatan untuk melatih keterampilan sosial, mendapatkan kepercayaan diri, atau memenuhi fantasi tertentu.

Sewa pacar tidak terbatas pada hubungan romantis, karena layanan platonis (cinta yang tidak vulgar) juga tersedia bagi mereka yang mencari persahabatan.

"Saya belum menangkap kalau fenomena sewa pacar ini disebabkan karena individualisme di Bali. Saya kira hari ini hanya sebatas untuk tren saja dan gaya-gayaan saja," pungkasnya.

Pembaca detikBali, kami merangkum cerita bisnis Sewa Pacar Bali. Mulai dari kisah berdirinya agensi, suka duka talent pacar sewaan, hingga tanggapan pakar. Selamat membaca!

Simak Video "Cara Menghilangkan Rasa Candu Bagi Pengguna Jasa Sewa Pacar"
[Gambas:Video 20detik]
(hsa/gsp)

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
January 01, 2024 at 11:12AM
https://ift.tt/UguQPlZ

Meraup Cuan dari Bisnis Pacar Bayaran - detikBali
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/AIz0UBR
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Meraup Cuan dari Bisnis Pacar Bayaran - detikBali"

Post a Comment

Powered by Blogger.