ISTANBUL
Berkolaborasi dengan asosiasi-asosiasi pengusaha Turki, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Istanbul pada Senin menggelar forum bisnis yang dihadiri pelaku usaha dari Turki dan Indonesia.
Forum bisnis tersebut dihadiri oleh pengusaha Indonesia dan Turki dari Asosiasi Bisnis Industrialist Imam Hatip, MUSIAD Indonesia, serta pejabat dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia.
Para pihak yang hadir diharapkan akan mengantongi sejumlah kesepakatan dagang di forum tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari usaha KJRI Istanbul dalam mempromosikan komoditas Indonesia.
Konsul Jenderal Imam Asari dalam pidato pembukaannya mengatakan kerja sama Indonesia-Turki meliputi berbagai sektor, dari perdagangan, turisme, investasi, hingga edukasi, kesehatan dan industri perdagangan.
“Volume perdagangan kedua negara telah mencapai dua miliar dolar. Angka ini belum merefleksikan potensi perdagangan bilateral antar kedua negara yang memiliki gabungan jumlah penduduk sebesar 350 juta jiwa,” ujar Konjen Imam.
Menurut Imam, target 10 juta dolar masih terbilang masuk akal untuk diwujudkan antara Indonesia-Turki.
Tentu saja diperlukan platform yang memungkinkan target tersebut terwujud, salah satunyan melalui IT-CEPA atau Indonesia-Turki Comprehensive Economic Partnership. Hal ini membantu agar semakin banyak diversifikasi produk Indonesia yang dapat menjangkau pasar Turki.
Sedangkan bagi Turki, Indonesia merupakan sumber bahan baku seperti baja, lemak hewan dan tumbuhan, man-made staple fibers and filaments, synthetic yarns, karet, komoditas pertanian, dan banyak lainnya.
Menyoroti tingginya ketimpangan neraca perdangangan Turki dan Indonesia, Chairman IHSIAD Nurullah Sahin menyampaikan, pada tahun 2021, Turki mengekspor USD313 juta ke Indonesia dan mengimpor USD1,8 miliar dari Indonesia.
Dengan kata lain, dengan ukuran perdagangan bilateral kami lebih dari USD2,1 miliar pada 2021, Indonesia telah menjadi mitra komersial terbesar ke-46 bagi Turki.
Terlepas dari kedalaman yang luar biasa dari ikatan sejarah antara kedua negara, tidak dapat diterima bahwa jumlahnya sangat rendah, ungkap Sahin.
Dalam kondisi saat ini, volume perdagangan kedua negara tidak boleh kurang dari USD15 miliar. Jumlah ini lebih tinggi dari target Indonesia yang disampaikan Konsul Jenderal Imam Asari.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Infrastruktur Pertanian dan Fasilitas Kementerian Pertanian Indonesia Dr. Ir. Hermanto, M.P membawakan proyek terbaru yang mengusung semangat presidensi Indonesia di G20 yang bertemakan “Recover Together, Recover Stronger”.
Hermanto mendorong negara-negara untuk bekerja sama dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19.
Dalam semangat pemulihan bersama pasca Covid-19, Kementan memperkenalkan "The Upland Project" yang merupakan sistem berkebun terintegrasi di berbagai daerah Indonesia, seperti beras organik di Tasik Malaya, bawang merah di Sumenep, kopi di Banjarnegara, dan manggis di Subang.
Salih Dogan, peserta forum yang menawarkan jasa konsultasi dan perdagangan internasional, mengatakan potensi perdagangan antara kedua negara bersaudara sangat besar, namun perdagangan yang terealisasi sangat rendah.
“Dengan forum bisnis seperti ini, volume perdagangan kedua negara dapat ditingkatkan lebih jauh. Dengan mengembangkan kerja sama yang win-win solution, kita dapat berkontribusi pada perekonomian negara kita dan menempati posisi di antara kekuatan global,” tukas Salih.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan."bisnis" - Google Berita
November 07, 2022 at 05:03PM
https://ift.tt/bPSsi86
KJRI gelar forum bisnis untuk promosikan komoditas Indonesia di Istanbul - Anadolu Agency | Bahasa Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/CQ42uk0
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "KJRI gelar forum bisnis untuk promosikan komoditas Indonesia di Istanbul - Anadolu Agency | Bahasa Indonesia"
Post a Comment