TERNATE, investor.id - Plt Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kementerian Perdagangan Syailendra menyampaikan, Kementerian Perdagangan siap memfasilitasi dan mempermudah akses generasi muda yang bercita-cita membangun bisnis rintisan atau memulai usaha perdagangan.
"Meski masih duduk di bangku kuliah, generasi muda membutuhkan target atau cita-cita yang jelas. Tidak perlu ragu untuk merintis bisnis atau berdagang sebab fasilitas dan akses sudah lebih mudah. Kementerian Perdagangan siap memfasilitasi bisnis rintisan tersebut," jelas Syailendra saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (Ummu), Ternate, Maluku Utara pada hari ini, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Kemendag Perpanjang Bantuan Selisih Harga Beli Kedelai ke Desember 2022
Syailendra juga meminta generasi muda untuk bekerja keras mencapai cita-cita yang diinginkan. "Untuk mencapainya, perlu mengidentifikasi langkah-langkah yang tepat dalam tahapan-tahapan yang lebih kecil," imbuhnya.
Selain itu, Syailendra memaparkan, Kementerian Perdagangan terus melakukan penguatan pasar dalam negeri dan peningkatan ekspor nonmigas. Untuk penguatan pasar dalam negeri, Kementerian Perdagangan memprioritaskan stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok untuk mengendalikan inflasi.
“Di dalam negeri, stabilitas harga barang kebutuhan pokok terpantau stabil di tengah kenaikan harga BBM. Untuk minyak goreng curah yang menjadi tugas khusus dari Presiden Joko Widodo, harganya sudah di bawah harga eceran tertinggi (HET), yaitu Rp13.800 per liter. Minyakita juga sudah tersedia di 34 provinsi, termasuk Maluku Utara, NTT, Papua, dan Papua Barat,” jelasnya.
Baca juga: Bahlil Ungkap Strategi Kejar Target Realisasi Investasi 2023
Untuk saat ini, kata dia, harga barang kebutuhan pokok yang terpantau naik adalah beras dan kedelai. Syailendra menjelaskan, di tengah ancaman resesi, masyarakat patut bersyukur. Pasalnya, inflasi Indonesia relatif rendah dibandingkan negara anggota G20 lainnya. Inflasi Oktober tercatat 5,71 atau turun dari bulan sebelumnya yang mencapai 5,95 persen.
Sementara itu, untuk perdagangan luar negeri, neraca perdagangan Indonesia surplus selama 30 bulan berturut-turut. Pada Januari--Oktober 2022, surplus mencapai US$ 45,52 miliar. Syailendra juga menyebut, ancaman resesi global pada 2023 akan menjadi tantangan berat bagi perekonomian semua negara di dunia.
Untuk menghadapi situasi ini, kerja sama pada level global dan nasional menjadi kunci penting. Pada Oktober 2022, IMF telah merilis revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia. Pada 2022, diperkirakan hanya tumbuh sebesar 3,2 persen dan akan melambat menjadi 2,7 persen pada 2023. Inflasi global juga diperkirakan mencapai 8,8 persen akibat kenaikan harga energi dan komoditas pangan. Namun demikian, inflasi diperkirakan menurun dan mencapai 6,5 persen pada 2023.
Baca juga: Milenial Ditantang Kembangkan Startup Energi Bersih
Syailendra mengajak seluruh pihak ikut bekerja sama mendorong kinerja perdagangan. "Ancaman resesi global adalah tantangan sekaligus peluang. Perbaikan kinerja perdagangan, baik perdagangan dalam negeri maupun perdagangan luar negeri, akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," pungkas Syailendra.
Editor : Mashud Toarik (mashud_toarik@investor.co.id)
Sumber : PR
"bisnis" - Google Berita
November 26, 2022 at 11:16AM
https://ift.tt/Ofa20Pi
Kemendag Siap Fasilitasi Generasi Muda Bangun Bisnis Rintisan - Investor.ID
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/23eiHlU
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kemendag Siap Fasilitasi Generasi Muda Bangun Bisnis Rintisan - Investor.ID"
Post a Comment