Menjadi Pegawai Negri Sipil dan abdi negara adalah dua profesi yang banyak digandrungi sebagian besar generasi milenial. Berbeda dengan seorang pemuda di Kabupaten Majalengka, ia memilih jalan suksesnya dengan cara lain.
Muhamad Dimiyati (27), demikian sosok pemuda inspiratif itu. Pemuda asal Desa Buahkapas, Kecamatan Sindangwangi, Majalengka ini memilih menjadi peternak kambing sejak masih duduk di bangku kuliah.
Namun siapa sangka, usaha yang digelutinya sejak 2019 itu sukses menghasilkan cuan yang sangat menggiurkan. Melalui jalannya itu, pria yang akrab disapa Dimy ini berhasil meraup keuntungan dari penjualan susu kambingnya.
Tak main-main, Dimy memproduksi susunya itu dari kambing yang berkualitas, yakni kambing Sapera. Kambing ini merupakan peranakan lokal dan impor.
"Alhamdulillah selain menjual susunya saya juga suka menjual kambingnya, ya kira-kira kalau penghasilan per bulan ada lah sekitar Rp 7-8 juta," kata alumni prodi peternakan, Universitas Majalengka itu.
Diceritakan Dimy, ia memiliki ketertarikan menjadi peternak kambing berawal dari orangtuanya. Saat masih berseragam putih abu, Dimy kerap membantu almarhum ayahnya memelihara kambing. Dari sana lah ia mulai memutuskan untuk memahami bisnis di bidang peternakan.
"Awalnya mah suka bantu orang tua pas SMA. Saat itu orang tua punya kambing jawarandu yang dari segi produksi susunya sedikit," ujar dia.
Muhammad Dimiyati (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
|
"Berangkat dari sana saya punya hasrat buat ngembangin peternakan ini. Saya kuliah ambil jurusan peternakan di Majalengka buat ngembangin bisnisnya," sambungnya.
Setelah merasa cukup mendapatkan ilmu dan relasi yang didapatkan selama di kampus, ia mulai nekat menjadi peternak. Di awal karirnya, ia merintis hanya bermodalkan dana pinjaman dari investor.
"Pas saya masih kuliah semester 7, saya mulai belajar mandiri berternak kambing. Waktu itu modal awal Rp 25 juta dari investor. Dari modal itu saya ganti kambing jawarandu dengan 5 ekor kambing etawa, dan sisanya buat renovasi kandang," ucap dia saat menceritakan.
Kawinkan Kambing Swiss
Sedikit demi sedikit Dimy mulai mengembangkan usaha peternakannya dengan membeli kambing impor, yakni kambing Sanen. Kambing khas Swiss itu ia dapatkan dari Australia.
Kambing impor itu ia beli untuk dikawin silangkan dengan kambing etawa yang dimilikinya. Dimy mengawinkan hewan ternaknya itu untuk meningkatkan jumlah produksi susu kambingnya.
"Awal beli kambing impor tahun 2020, harganya Rp 6 juta. Cuma satu, kambing jantan. Itu buat dikawinkan sama kambing etawa saya, biar hasil susunya jadi lebih banyak," jelas dia.
Seiring berjalannya waktu, dari perkawinan silang kambing impornya dengan kambing etawa yang dimilikinya, Dimy kini telah memiliki 48 ekor kambing persilangan di kandangnya.
Ia menyebut kambing persilangan itu, jenis kambing saanen peranakan etawa atau disingkat jadi Sapera. Di kandangnya, ia saat ini hanya memiliki kambing sapera dan saanen.
"Kambing etawa dijual semua. Sekarang tinggal kambing satu kambing jantan saanen dan 48 kambing sapera," ujar dia.
Kini jerih payahnya merintis usaha peternakan kambing perah pun sudah dinikmati Dimy. Dari kandangnya, ia kini sudah bisa menghasilkan 6 liter susu kambing dari 4 indukan kambing.
"Rata-rata saya dapat 6 liter perhari dari 4 indukan kambing. Alhamdulillah saya udah punya pasar sendiri, udah ada reseller sama pelanggan. Dijual ke daerah Majalengka, Cirebon, Kuningan, Indramayu. Saya jual Rp 40 ribu per liter," kata dia.
(yum/yum)"bisnis" - Google Berita
November 14, 2022 at 08:30AM
https://ift.tt/KT4h27F
Kisah Pemuda Majalengka Raup Cuan Segar dari Bisnis Susu Kambing - detikJabar
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/RtQwvCb
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Pemuda Majalengka Raup Cuan Segar dari Bisnis Susu Kambing - detikJabar"
Post a Comment