Daftar Isi
Bisnis properti memang cukup diminati banyak orang. Untuk memulainya, tentu saja tidak bisa sembarangan.
Nah, untuk para pemula yang ingin terjun ke bisnis properti, ada baiknya perhatikan beberapa hal berikut ini. Salah-salah yang ada malah rugi.
Memang ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum terjun ke bisnis properti, salah satunya adalah pengalaman dalam berbisnis. Tak harus di bisnis properti, setidaknya dengan memiliki pengalaman berbisnis usaha sudah mendapat gambaran bagaimana rasanya menjalankan sebuah bisnis.
Lebih lanjut, berikut ini merupakan beberapa tips bagi pemula yang ingin memulai bisnis properti.
1. Punya kemauan dan pengetahuan yang mumpuni untuk memulai bisnis properti
Hal pertama yang harus dimiliki adalah memiliki kemauan yang kuat. Dengan kemauan yang besar tentunya bisa berusaha dengan lebih gigih untuk mewujudkan mimpi untuk berbisnis di bidang properti. Selain itu, memiliki relasi dengan orang yang bergelut di bisnis properti, baik dari sisi lembaga keuangan maupun kontraktor, juga diperlukan untuk keberlangsungan bisnis tersebut.
Lalu, miliki pengetahuan dan pengalaman di bisnis properti. Hal ini bisa didapatkan dengan berkecimpung langsung sebagai pegawai di dunia bisnis properti sebelum akhirnya membuka usaha.
"Jadi yang pertama dia harus punya experience melakukan sebagai orang yang punya usaha, mengusahakan sesuatu. Jadi itu mulainya dari yang kecil, yang bisa ditangani. Dari situ orang akan belajar, meningkat mengenai sustainable, mengenai risiko, mengenai volume, mengenai menaikkan usahanya itu. Jadi akhirnya apa? Punya ilmu, punya pengetahuan, punya experience. Dari situ baru bisa berpikir bagaimana berbisnis properti," ungkap CEO Buana Kassiti Group sekaligus Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Joko Suranto kepada detikcom, Senin (4/9/2023).
Hal itu diperlukan karena menurutnya bisnis properti cukup kompleks. Sebab, sudah mulai membuat bangunan di mana diperlukan perhitungan yang matang dan skill yang mumpuni.
Di sisi lain, Joko juga menyarankan setidaknya calon pebisnis properti sudah memiliki keahlian atau pernah berbisnis usaha lainnya, tidak harus properti. Hal itu supaya calon pebisnis sudah mengetahui medan pekerjaan yang akan diarunginya, tidak ujug-ujug membuka bisnis tanpa pengetahuan dan pengalaman.
"Harus punya passion atau punya energi sebagai pengusaha dahulu, nggak bisa ujug-ujug juga. Jadi mengerjakan sesuatu yang ada nilai bisnisnya. Kalau orang nggak tahu apa-apa, nggak melakukan apa-apa (terkait bisnis) langsung bisnis properti ya 'mati' (banyak ruginya), nggak bisa," paparnya.
2. Pahami daerah yang akan dijadikan lokasi bisnis properti
Sebelum memulai bisnis properti, ada baiknya untuk mencari informasi terkait lokasi yang akan dijadikan tempat berbisnis. Dengan mengetahui lokasinya, tentu bisa menentukan target pasar untuk properti tersebut.
"Ketika ingin memulai usaha yang bisa disebut 'properti', paling mudahnya ya sederhana, misalnya membeli rumah atau rumah yang dilelang, rumah yang kecil-kecil itu, kemudian diperbaiki dan dijual ulang. Berarti apa yang harus ada di situ? Pemahaman mengenai daerah situ, dari sisi market, harga, sehingga membeli aset itu juga bisa tahu proyeksi untuk mendapat keuntungan," kata Joko.
3. Cari modal
Modal memang dibutuhkan ketika ingin memulai usaha, baik itu modal berupa uang maupun yang tak berwujud, misalnya pengetahuan dan relasi.
"Yang pertama ini kita harus cari uang. Cara mengumpulkan equity atau modal atau capital itu hanya dengan dua, yaitu dengan modal sendiri atau cari partner," kata Pengamatan dan Ahli Properti Steve Sudijanto.
Jika tidak memiliki modal, kata Steve, bagi pemula bisa memulainya dengan menjadi broker, baik broker perumahan maupun tanah. Selanjutnya, pemula juga bisa menjadi advisor atau konsultan terkait apa yang terbaik untuk properti tersebut atau membuat financial cashflow atau arus kas keuangan. Kedua hal itu bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang jika dikumpulkan maka bisa dijadikan modal untuk berbisnis properti.
"Setelah kita mengumpulkan uang, equity, kita bisa memulai bisnis yaitu development," tutur Steve.
Ketika menjadi broker atau konsultan, tentunya para pemula itu akan mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam menjual, membeli, memasarkan rumah, lalu juga mencari relasi atau network.
"Saran saya mulai dari brokerage dulu, sebagai broker bangun network, cari modal dari komisi itu kan lumayan, kalau mau melangkah lebih dalam lagi jadi advisor. Kalau melangkah lebih jauh lagi jadi penilai, KJPP (Kantor Jasa Penilai Publik). KJPP itu bisa menambah network yang lebih luas, baru masuk ke development," paparnya.
4. Punya proyeksi perhitungan keuntungan
Untuk memulai bisnis properti, ada baiknya kamu sudah memiliki proyeksi keuangan atau financial projection. Hal ini untuk mengetahui gambaran ke depannya apakah bisa menguntungkan atau justru merugi.
"Iya, namanya proyeksi. Financial projection atau proyeksi keuangan. Biasanya bangun (rumah) kan 14-12 bulan, menawarkan pada bulan ke-12 itu sudah bisa ditawarkan. Dari bulan 12 ke 16 itu biasanya harus sukses dalam pemasaran. Jadi bulan ke-16 sampai 18 itu harus laku, itu buat developer pemula ya yang kecil-kecilan," kata Pengamat dan Ahli Properti Steve Sudijanto.
Steve mengatakan, setidaknya ketika menjual rumah yang sudah dibangun harus mendapatkan keuntungan keseluruhan 25-30%. Sebab, jika properti semakin lama dijual maka akan menggerogoti modal yang dikeluarkan. Apalagi ada biaya yang tetap harus dikeluarkan, misalnya gaji karyawan, perawatan properti, dan lainnya.
"Ya minimum kalau hitung-hitungan kasar, kalau nggak untung 25-30% jangan ambil risiko. Itu pakemnya," tuturnya.
Contohnya, modal untuk membangun, izin, dan tanah yang digunakan untuk membangun rumah yaitu Rp 1 miliar. Lalu ditambah lagi biaya pajak, biaya notaris, dan lain-lain, maka harga penawaran rumah tersebut harus Rp 1,5-1,6 miliar. Hal itu untuk mendapatkan keuntungan 25-30%
"Jadi dalam 18 bulan itu umpamanya kita keluar Rp 1 miliar ya, kalau keuntungan kan net, setelah dipotong pajak, notaris, harus dijual paling tidak Rp 1,5-1,6 miliar. Karena 30% dari Rp 1 miliar kan Rp 300 juta. (Lalu) Kan harus bayar broker juga," ujarnya.
Itulah beberapa tips untuk memulai bisnis properti bagi pemula. Semoga bermanfaat!
Simak Video "Allure Mansion, Hunian Strategis Tepi Kota"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)
"bisnis" - Google Berita
September 04, 2023 at 02:18PM
https://ift.tt/AVTkqc3
4 Tips Mulai Bisnis Properti buat Pemula - detikProperti
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/verxuIy
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "4 Tips Mulai Bisnis Properti buat Pemula - detikProperti"
Post a Comment