Jakarta, CNBC Indonesia- Tidak terasa kita semua sudah bertarung melawan pandemi Covid-19 kurang lebih 7 bulan lamanya. Walaupun sejak Juni 2020 kemarin pemerintah mencanangkan new normal atau PSBB transisi, dimana banyak kegiatan bisnis sudah boleh berjalan, mulai dari sini juga harapan orang yang kehilangan pekerjaan, omset menurun dan lain sebagainya bisa bernafas lega.
Namun, banyak kebiasaan normal yang berubah ketika pandemi menyerang. Mulai dari cara bertransaksi dianjurkan menggunakan non tunai, pinjam uang dari rumah saja melalui aplikasi pinjaman uang online, berolahraga di rumah saja, memesan makanan ke rumah dan lain sebagainya.
Lalu, bagaimana dengan para pebisnis yang ingin menjalani bisnis di tengah pandemi Covid-19? Tentu saja, supaya tetap bisa bertahan, para pebisnis harus siap beradaptasi mengikuti keadaan seperti sekarang. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum Anda menjalani bisnis di tengah pandemi, apa saja? Mari simak ulasan berikut.
1. Pertimbangkan Manajemen Krisis
Pandemi Covid-19 memang mengajarkan semua orang agar memiliki perencanaan keuangan yang baik untuk menghadapi keadaan darurat. Karena pandemi ini masih belum tahu kapan segera berakhir, lebih baik perhatikan manajemen krisis pada bisnis Anda. Bila perlu buat tim yang berdedikasi untuk mengatasi masalah manajemen krisis ini.
Tujuan pembentukan tim dan strategi manajemen krisis ini adalah untuk mengelola tantangan terbaru yang ada di pasar dan memberikan informasi terkini seputar fakta di luar kepada para pemimpin dan karyawan. Selain itu, tim ini juga berguna untuk memastikan semua stakeholder, pelanggan dan pemasok hingga manajemen mendapatkan informasi tepat sebelum melakukan keputusan bisnis.
Setelah hal ini dilakukan, tentu akan lebih mudah untuk bisnis menilai resiko-resiko yang mungkin terjadi dan melakukan penyesuaian yang dibutuhkan.
2. Digitalisasi Produk atau Jasa
Tidak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 membuat orang lebih aman melakukan transaksi jual beli secara online daripada bertransaksi secara langsung di luar rumah. Oleh karena itu, manfaatkan teknologi seperti e-commerce atau sosial media untuk menjual produk maupun jasa yang Anda tawarkan.
Jika Anda menjual barang di e-commerce atau sosial media, teknologi ini bisa menghubungkan kedua pihak saling untuk berkomunikasi dan melakukan transaksi sebagaimana transaksi konvensional. Selain itu, e-commerce juga memiliki berbagai macam metode pembayaran, mulai dari transfer bank, kartu kredit hingga kredit online dari aplikasi pinjaman uang online seperti Kredivo yang sudah bekerja sama dengan 350+ e-commerce di Indonesia.
Kredivo sangat menguntungkan konsumen, juga para pelaku bisnis. Sebab layanan pay later dengan bunga 0% dan cicilan online dengan bunga ringan hanya 2,6% serta tenor mulai dari 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan, menjadi pilihan yang tepat para konsumen jika ingin membeli barang dengan nominal yang bisa dibilang mahal tetapi tidak mau langsung menghabiskan uang yang banyak.
3. Patuhi Protokol Kesehatan
Ini berlaku untuk para pebisnis yang masih menjalankan bisnis hariannya secara konvensional. Misalnya untuk para pebisnis restoran atau kafe. Cobalah untuk melakukan pembersihan extra, menyediakan hand sanitizer, memperbarui SOP karyawan dengan menggunakan masker atau face shield hingga mengklaim restoran atau kafe selalu rajin disemprot desinfektan. Dengan cara ini, Anda bisa membangun kembali kepercayaan pada pelanggan bahwa restoran atau kafe Anda aman untuk disinggahi.
Selain itu, patuhi juga physical distancing. Mengacu yang disarankan WHO, jarak antar manusia maksimal 1 meter satu sama lain. Artinya mau tidak mau, Anda perlu mengurangi jumlah meja di toko. Selain itu, untuk menghindari berkumpulnya banyak orang, Anda juga bisa memberikan limit waktu agar bisa bergantian dengan pelanggan lain yang ingin mengunjungi restoran atau kafe Anda.
4. Kembangkan Strategi Pemasaran
Perubahan kebiasaan ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia juga harus disertai dengan strategi pemasaran yang lebih fresh dan unik. Ditambah lagi internet merupakan hal yang paling sering digunakan ketika pandemi.
Oleh karena itu, mengembangkan strategi pemasaran secara online di sosial media dengan menggunakan influencer/buzzer untuk melakukan review produk yang Anda tawarkan. Atau Anda bisa menggunakan video marketing yang bisa menggiurkan dan disukai konsumen apabila penyajian kontennya menarik. Tampilannya dibuat lebih komunikatif, agar lebih bisa menggaet perhatian masyarakat.
5. Jaga Keuangan Bisnis
Yang terakhir adalah pengelolaan keuangan pada bisnis Anda. Hal ini harus menjadi prioritas utama yang harus Anda perhatikan. Bila diibaratkan bisnis itu sebagai mobil, keuangan ini adalah bensin yang bisa membawa mobil kepada tujuan perjalanan Anda. Jika Anda tidak memperhatikan hal ini dengan serius, bisnis Anda akan berhenti di tengah jalan.
Oleh karena itu, cobalah untuk memperkirakan arus kas jangka pendek, serta selalu tinjau dan pantau arus kas saat ini dan berkelanjutan di masa pandemi Covid-19. Siapkan juga daftar supplier utama dan pembayaran mendesak yang harus dilakukan untuk keberlangsungan operasional. Cari tahu bagaimana Anda dapat menghemat uang dan menekan pengeluaran.
Bila Anda bersungguh-sungguh menjaga arus kas dengan sehat, niscaya Anda bisnis Anda bisa sehat dan berkembang walaupun diterpa pandemi sekalipun.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob)
"bisnis" - Google Berita
September 29, 2020 at 02:52PM
https://ift.tt/36ta26T
Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Jalani Bisnis di Tengah Pandemi - CNBC Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Perhatikan 5 Hal Ini Sebelum Jalani Bisnis di Tengah Pandemi - CNBC Indonesia"
Post a Comment