Sebagian orang mungkin masih berpikir bahwa perempuan tak pernah bisa independen atau berpijak di kaki sendiri. Tapi, Arini Subianto berhasil menepis opini tersebut.
Ia adalah orang terkaya ke-44 di Indonesia versi Forbes pada 2021. Sejak 2017, Arini selalu 'nangkring' di daftar 50 orang paling tajir di Indonesia.
Mengutip Forbes, total kekayaan Arini tembus US$975 juta atau Rp13,65 triliun (asumsi kurs Rp14 ribu per dolar AS) pada 2021. Angka itu naik 18,9 persen dari posisi 2017 lalu yang sebesar US$820 juta atau Rp11,48 triliun.
Jumlah harta perempuan berusia 51 tahun itu sebenarnya sempat turun pada 2018-2019. Pada 2018, aset Arini turun menjadi US$665 juta dan 2019 turun menjadi US$600 juta.
Kekayaan Arini mulai kembali meningkat menjadi US$610 juta pada 2020. Lalu melesat 59 persen menjadi lebih dari US$900 juta pada 2021 lalu.
Arini adalah Direktur Utama PT Persada Capital Investama, salah satu perusahaan investasi yang didirikan oleh sang ayah sekaligus konglomerat di Indonesia, Benny Subianto.
Sepeninggal sang ayah pada 2017, Arini dipercaya oleh keluarga untuk memimpin Persada Capital Indonesia. Maklum, ia adalah anak tertua dari tiga bersaudara yang semuanya adalah perempuan.
Benny merupakan pengusaha yang memulai segalanya dari nol sebagai sales di PT Astra International Tbk pada 1969 silam. Seiring berjalannya waktu, ayah Arini diberikan kepercayaan oleh Pendiri Astra International William Soeryadjaya untuk mengembangkan bisnis ke sektor perkebunan dan alat berat.
Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, Benny ikut terlibat dalam membangun PT Astra Agro Lestari dan PT United Tractor Tbk. Tak ayal, ia sempat menjabat sebagai direktur utama di dua perusahaan itu.
Singkat cerita, ayah Arini pensiun dari Astra International pada 2002. Setelah itu, sang ayah mendirikan Persada Capital dan berhasil masuk daftar konglomerat di Indonesia.
Persada Capital berinvestasi di sejumlah perusahaan di sektor kayu, kelapa sawit, karet, hingga batu bara. Salah satunya PT Adaro Energy Tbk (ADRO), perusahaan yang memproduksi batu bara.
Kini, Arini juga menjabat sebagai komisaris di Adaro Energy. Ia mengempit 79 ribu saham atau setara 0,25 persen dari total saham yang beredar.
Persada Capital juga memiliki saham di PT Surya Semesta Investama Tbk (SSIA). Perusahaan Arini mengantongi 369 ribu saham atau 7,85 persen dari total saham beredar.
Jauh sebelum memimpin perusahaan sang ayah, perempuan yang lahir pada Desember 1970 ini sempat membangun sebuah toko suvenir atau gift shop di kawasan Blok M Jakarta pada 1998 silam. Bersama teman, ia mengombinasikan bisnisnya dengan toko buku yang kini dikenal dengan Aksara.
Bagi Arini, Aksara adalah perpaduan antara bisnis dan hobi. Namun, lulusan salah satu universitas di New York, AS ini harus mengalihkan fokusnya ke Persada Capital usai ditinggal sang ayah lima tahun lalu.
Sebagai anak konglomerat, Arini mungkin tak pernah hidup susah. Tapi, bukan berarti kehidupan ibu dua anak ini selalu damai bak di negeri dongeng.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Arini menyandang status janda sejak Agustus 2012 lalu. Sang suami bernama Andre Mamuaya meninggal dunia karena kecelakaan.
Arini pun harus berjuang menjadi orang tua tunggal bagi kedua putranya. Situasi ini tentu tak mudah bagi semua orang.
Terlebih, sang suami meninggal ketika kedua anaknya masih kecil. Anak pertama berusia 9 tahun dan anak kedua 7 tahun.
Beruntung Arini mampu bangkit dan tetap berjuang menjadi ibu sekaligus ayah untuk kedua anaknya sampai saat ini.
(sfr)"bisnis" - Google Berita
April 17, 2022 at 08:10AM
https://ift.tt/JGLf4Sd
Arini Subianto, Srikandi Penerus Bisnis Keluarga Berharta Rp13 T - CNN Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/etmnHcX
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Arini Subianto, Srikandi Penerus Bisnis Keluarga Berharta Rp13 T - CNN Indonesia"
Post a Comment