Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) berhasil membalikkan rugi bersih menjadi laba bersih pada kuartal pertama tahun ini. Namun, pencapaian ini bukan berasal dari lini bisnis utama Bukalapak sebagai e-commerce, melainkan disokong oleh hasil investasi.
Sebagai gambaran, Bukalapak mencetak laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk senilai Rp 14,54 triliun di kuartal pertama 2022. Dengan kata lain, BUKA telah berhasil membalik posisi rugi bersih pada kuartal pertama 2021 dari posisi Rp 323,80 miliar.
Bukalapak membukukan pendapatan bersih senilai Rp 787,91 miliar pada kuartal pertama 2022 atau meningkat 85,95% secara year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 423,70 miliar. Di saat yang sama, BUKA mengantongi laba dari nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi sebesar Rp 15,49 triliun.
Baca Juga: Bukalapak Cetak Laba Rp 14,54 Triliun, Simak Rekomendasi Saham BUKA
Manajemen BUKA lapak secara gamblang menyebutkan hasil kenaikan laba ini utamanya didorong oleh hasil laba nilai investasi Bukalapak di PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI). "Bukalapak juga berhasil membukukan laba operasional sebesar Rp 14,421 miliar pada kuartal pertama 2022, atau meningkat 4,49% dari minus Rp 328 miliar, terutama disebabkan oleh laba nilai investasi dari Allo Bank," papar manajemen BUKA dalam keterangannya, Kamis (28/4).
Vice President Infovesta Utama Wawan Hendrayana menilai pertumbuhan kinerja Bukalapak selama tiga bulan pertama di tahun ini menjadi katalis positif bagi pergerakan saham BUKA. Namun, sebagai perusahaan marketplace atau e-commerce, lini bisnis utama Bukalapak justru belum bisa diharapkan untuk mencetak laba.
Dengan strategi investasi yang dilakukan Bukalapak, Wawan menilai, bukan tidak mungkin Bukalapak malah bertransformasi menjadi perusahaan investasi dibanding menjadi perusahaan teknologi di bidang marketplace, lantaran dana yang BUKA kantongi dari initial public offering (IPO).
"Tetapi dengan cash yang sangat besar pasca IPO, saya lihat BUKA akan lebih bisa bertransformasi menjadi perusahaan investasi. Jadi BUKA akan terus mengakuisisi bisnis lain untuk menghasilkan profit dan juga cashflow," kata Wawan kepada Kontan.co.id, Kamis (28/4).
Baca Juga: Cuan Rp 13 T dari Allo Bank, Laba Bukalapak (BUKA) 19 Kali Lipat Dibanding Pendapatan
Hal tersebut tercermin dari upaya akuisisi dan investasi yang dilakukan Bukalapak kepada beberapa perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama 2022, BUKA tercatat melakukan investasi jangka panjang ke lima milik perusahaan private equity (PE) dan venture capital (VC) dengan total nilai investasi Rp 2,26 triliun.
Adapun, investasi paling besar Bukalapak ditempatkan pada Growtheum Capital, yang dimulai pada 21 Desember 2021. BUKA berkomitmen untuk memberikan modal sampai dengan US$ 100 juta untuk 10 tahun.
Lebih lanjut, Wawan mengatakan investor perlu untuk memahami bahwa hasil laba yang dikantongi Bukalapak berasal dari kenaikan harga saham yang belum tentu menghasilkan arus kas untuk BUKA, sehingga belum bisa dipastikan akan stabil.
Wawan menyarankan sarankan investor untuk wait and see. Namun, jika ingin masuk ke BUKA, investor perlu memiliki memiliki exit strategy, seperti cut loss poin 10%-12% dan target profit taking misalnya 20%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.
"bisnis" - Google Berita
April 29, 2022 at 06:30AM
https://ift.tt/hzpJfYs
Menimbang Strategi Bisnis Bukalapak (BUKA), E-commerce atau Perusahaan Investasi? - Investasi Kontan
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/VMwGBU5
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Menimbang Strategi Bisnis Bukalapak (BUKA), E-commerce atau Perusahaan Investasi? - Investasi Kontan"
Post a Comment