Search

Pertumbuhan bisnis elektronik capai 10 persen di masa pandemi - ANTARA Jawa Timur

Surabaya (ANTARA) - Direktur Utama PT Damai Sejahtera Abadi, Tbk Poedji Harixon menyatakan bisnis elektronik tumbuh 10 persen selama masa pandemi COVID-19.

"Bisnis UFO Elektronika cukup menggembirakan bahkan selama masa pandemi. Masih tumbuh 10 persen karena memang permintaan konsumen juga meningkat," kata Poedji Harixon dalam keterangannya, Sabtu.

Karena permintaan tersebut, pihaknya membuka gerai baru di Kawasan Wiyung Surabaya Barat. Gerai ini merupakan toko ke-22 dari  seluruh jaringan di Indonesia dan merupakan gerai ke-13 di Jatim.

Menurut dia dunia elektronika selalu berkembang dari waktu ke waktu dengan menawarkan berbagai model dan teknologi terbaru setiap tahun. Dengan kata lain, elektronik telah menjadi salah satu kebutuhan utama saat ini.

Demikian pula dengan produk-produk furniture telah menjadi kebutuhan dasar setiap rumah tangga.

Oleh karena itu, Poedji Harixon optimistis dengan pembukaan gerai baru tersebut.

"Saya harap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan produk-produk elektronik dan  furniture dengan pelayanan dan harga terbaik," ucapnya.

Dia menjelaskan, faktor yang melatarbelakangi pembukaan gerai yang sebelumnya berlokasi di Graha Family tersebut. Pihaknya memiliki dua gerai di Surabaya Timur dan Surabaya Barat.

"Kita pindah di sini untuk memenuhi kebutuhan Surabaya Barat khususnya," tandas Harixon.

Harixon berharap tetap dapat tumbuh 10 persen pada tahun-tahun mendatang.

"Target kita tetap dapat tumbuh 10 persen pasca pandemi," ucapnya.

Ditambahkannya, jelang akhir tahun ini misalnya. Biasanya, penjualan elektronik meningkat. Terutama khusus pada bulan Desember.

"Biasanya permintaan konsumen juga meningkat sampai 20 persen dibandingkan sebelumnya. Kita harapkan ini di akhir tahun bisa menambah sales volumenya," ujar Harixon lebih lanjut.

Beberapa produk terlaris saat akhir tahun antara lain seperti televisi, kulkas, mesin cuci dan AC (Air Conditioner).

"Empat kategori itu. Selain itu kita juga lengkapi toko ini dengan produk-produk gadget, semua lengkap. Karena permintaan handphone cukup besar akhir-akhir ini," tuturnya.

Ia mengaku memang beberapa produk mengalami kenaikan harga meskipun tidak terlalu signifikan. Nilai kenaikan itu antara 3-5 persen seperti produk kulkas dan mesin cuci. Sementara harga TV justru cenderung menurun.

Faktor yang mempengaruhi kenaikan harga produk elektronik adalah bahan baku, kurs dollar hingga kenaikan biaya impor dan transportasi.

Sedangkan penurunan harga TV, sebut Harixon, karena TV sudah menjadi produk komoditas atau sudah menjadi produk massal.

"Sehingga cenderung makin murah. Karena kalau pabrik memproduksi besar-besaran otomatis harga turun," ucapnya.

Permintaan produk TV sendiri terbilang meningkat. Mulai Smart TV dan TV Digital. Sedangkan pembelian TV analog menurun drastis karena kebijakan pemerintah menyuntik mati penyiaran. Namun demikian, ada alat khusus bernama seatbox untuk mengubah saluran dari analog ke digital yang juga tersedia.

"Permintaan Smart TV tinggi. Bisa dibilang sampai 60 persen," ucapnya.

Harixon menargetkan pembukaan gerai baru ini lebih mudah menjangkau masyarakat Surabaya Barat.

Setelah ini pihaknya akan melakukan ekspansi di sejumlah wilayah seperti Nganjuk dan Lumajang.

"Kami akan lebih ekspansi ke wilayah kabupaten," kata dia.(*)

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
November 05, 2022 at 09:29AM
https://ift.tt/Q2tzcDZ

Pertumbuhan bisnis elektronik capai 10 persen di masa pandemi - ANTARA Jawa Timur
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/Jp2iVHo
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pertumbuhan bisnis elektronik capai 10 persen di masa pandemi - ANTARA Jawa Timur"

Post a Comment

Powered by Blogger.