KOMPAS.com – Kendaraan operasional merupakan salah satu aset penting dalam menjalankan bisnis sehingga ketersediaannya perlu dipertimbangkan. Apalagi, bagi perusahaan dengan mobilitas tinggi.
Dengan fasilitas tersebut, karyawan tak perlu mengorbankan kendaraan pribadi untuk urusan bisnis, seperti meeting dengan klien. Mereka pun tidak harus mengeluarkan uang lebih buat membeli bensin dan perawatan karena peningkatan intensitas penggunaan.
Memang, beban tersebut bisa tertangani lewat sistem reimburse. Sayangnya, metode ini juga punya kelemahan. Sebut saja, proses klaim yang tidak mudah dan memakan waktu. Bagi karyawan, hal tersebut terkadang menyebalkan.
Selama ini, ada dua cara umum yang dipilih pemilik usaha atau perusahaan dalam menyediakan kendaraan operasional, yaitu membeli dan memanfaatkan layanan ride-hailing.
Jika pilihan jatuh pada membeli kendaraan, perusahaan bisa leluasa dalam hal penggunaan. Kesan prestisius dan kebonafidean bisnis yang dijalankan pun akan meningkat.
Baca juga: GoCorp, Solusi Transportasi Baru Pendukung Operasional Perusahaan
Namun, pemilik usaha perlu punya perhitungan yang matang jika menempuh pilihan pertama. Mengingat, harga kendaraan, seperti mobil, tidaklah murah. Jangan sampai keputusan membeli kendaraan operasional membuat neraca finansial perusahaan terganggu.
Perlu diingat juga, membeli kendaraan operasional otomatis membuat tanggung jawab perusahaan bertambah. Contohnya, mencari supir yang kompeten, mengurus surat dan pajak, serta melakukan perawatan armada.
Belum lagi, bila armada mengalami masalah. Perusahaan akan direpotkan dengan pengurusan klaim asuransi. Bila menganggap kendaraan sebagai investasi, nilai barang ini justru cenderung mengalami penurunan seiring waktu.
Lain hal jika memanfaatkan layanan ride-hailing. Pemilik usaha tidak perlu menghadapi kendala-kendala di atas.
Karyawan pun tak lagi khawatir telat datang ke kantor atau menghadiri pertemuan dengan klien karena penyedia layanan tersebut mampu memberikan pelayanan tepat waktu. Selain itu, penjemputan juga bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Meski masih tergolong transportasi umum, layanan ride-hailing tetap dapat memberikan pengalaman seperti menggunakan kendaraan pribadi.
Baca juga: Bahagiakan Keluarga lewat Hadiah Berikan Segudang Manfaat, Apa Saja?
Salah satu layanan ride-hailing yang kerap dijadikan solusi transportasi untuk perjalanan
bisnis adalah GoCorp dari Gojek.
Layanan tersebut menawarkan mobilitas tanpa batas, baik secara peruntukan, waktu, maupun biaya. Karena itu, selain perusahaan besar, GoCorp juga dimanfaatkan oleh usaha kecil dan menengah (UKM) dengan jumlah karyawan sedikit.
Meski memberikan keleluasaan, perusahaan atau pemilik usaha tetap dapat mengontrol penggunaan layanan GoCorp, termasuk menetapkan batas anggaran maksimal. Hal ini bisa dilakukan melalui dasbor berupa halaman web khusus.
Dengan transparasi sedemikian rupa, perusahaan tidak hanya dapat menekan biaya, tapi juga terhindar dari risiko penyalahgunaan fasilitas oleh karyawan.
Untuk dapat menggunakan layanan GoCorp, karyawan harus didaftarkan terlebih dahulu oleh admin perusahaan. Pendaftarannya sendiri terbilang mudah, yakni hanya membutuhkan nama dan nomor telepon.
Baca juga: GoRide Resmi Pakai Motor Listrik, Langkah Dukung Inisiatif G20
Perlu diketahui, riwayat dan biaya perjalanan menggunakan GoCorp otomatis terekam dalam sistem dan dimasukkan ke tagihan perusahaan. Kemudahan ini membuat karyawan tidak perlu menyimpan tumpukan struk digital di ponsel atau mengalami kerepotan mencari email bukti perjalanan untuk melakukan reimburse.
Penggunaan GoCorp sangat mudah seperti memesan layanan transportasi Gojek pada umumnya. Pengguna hanya perlu mengganti metode pembayaran dengan GoCorp. Adapun armada yang bisa dipilih adalah GoRide, GoCar, GoCar L, serta layanan terbaru GoCar dan GoRide Protect+.
Untuk diketahui, Gojek telah didukung oleh jutaan mitra pengemudi yang tersebar di 162 kota dan kabupaten di Indonesia. Layanan transportasi ini pun telah tersedia di bandara, terminal, dan stasiun.
Baca juga: Dukung Vaksinasi dan Terapkan Prokes Ketat, Cara Gojek Lindungi Mitra Driver serta Pengguna Layanan
Dengan begitu, pemilik usaha ataupun karyawan tak perlu khawatir saat melakukan perjalanan bisnis menggunakan bus, pesawat, atau kereta api.
Terkait keamanan bepergian pada masa pandemi Covid-19, Gojek memberlakukan sejumlah protokol kesehatan (prokes) bagi mitra driver di antaranya kewajiban bermasker dan sudah divaksin.
Gojek juga menyediakan fitur Verifikasi Masker dan Ceklis Protokol Kesehatan. Lewat fitur tersebut, pengguna bisa mengetahui kondisi kesehatan dan kebersihan kendaraan mitra pengemudi. Bahkan, armada kini sudah dipasang sekat pembatas.
Untuk diketahui, seluruh armada GoCar Protect+ telah dilengkapi dengan air purifier yang efektif menangkal 91,3 persen virus di udara selama 30 detik.
Untuk informasi lebih lanjut, termasuk pendaftaran GoCorp, silakan kunjungi laman www.gojek.com/gocorp.
"bisnis" - Google Berita
March 29, 2022 at 07:03AM
https://ift.tt/azS82Ly
Seberapa Penting Kepemilikan Kendaraan bagi Operasional Bisnis? - Kompas.com - Kompas.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/r52LpCD
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Seberapa Penting Kepemilikan Kendaraan bagi Operasional Bisnis? - Kompas.com - Kompas.com"
Post a Comment