Pemerintah terus mendorong UMKM agar bisa terhubung dengan ekosistem digital. Di tengah persaingan tajam di dalam pasar digital, pelaku UMKM harus memastikan produknya unggul.
Bagaimana cara memastikan produk UMKM kita lebih unggul dari kompetitor sehingga menjadi pilihan konsumen? Pertanyaan tersebut banyak disampaikan dalam acara Pahlawan Digital UMKM Roadshow yang diselenggarakan di Universitas Garut dan Universitas Siliwangi, Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 5 dan 6 Oktober 2022.
Selain bertujuan untuk membangun literasi digital bagi para entrepreneur muda di kampus, acara ini juga dimaksudkan untuk menyosialiasikan program Pahlawan Digital UMKM yang saat ini tengah berjalan.
Acara ini diketahui dibuka oleh Dekan Fakultas Kewirausahaan Universitas Garut Sukma Nugraha serta Wakil Rektor Universitas Siliwangi Asep Suryana Abdurrahmat.
Acara bertajuk 'Pahlawan Digital UMKM Roadshow: Bagaimana Produk UMKM Kita Unggul di Digital' itu dihadiri CEO Titipku Henri Suhardja, yang memberi materi dan berbagi pengalaman kepada ratusan mahasiswa di dua kampus tersebut.
Titipku merupakan platform marketplace yang fokus menghubungkan pedagang di pasar dengan konsumennya secara online. Saat ini Titipku sudah melayani sekitar 150 pasar tradisional di wilayah Jabodetabek dan ada sekitar 8.000 pedagang pasar yang bergabung dengan mereka.
Henri mengatakan kunci agar pelaku UMKM bisa unggul di dunia digital bukan hanya persoalan kualitas dan promosi produk, namun juga bagaimana UMKM membangun value, tim, dan ekosistem yang tepat untuk bisnis yang dijalankan.
"Tidak hanya seperti dulu, kita buat produk, kemudian jual, lalu selesai. Sekarang kita harus bisa membangun basis pelanggan yang loyal, termasuk komunitasnya. Misalnya Titipku, selain punya pelanggan, juga membina komunitas pedagang pasar, lalu para kurir pengantarnya. Jadi tidak hanya menjual produk, tapi juga membangun komunitas," tambah Henri.
Dalam acara tersebut, Henri mengajak sebanyak mungkin anak muda memulai jadi entrepreneur. Dengan terus menjalin networking dengan banyak kalangan dan memilih mentor pendamping yang tepat, mahasiswa yang ingin memulai bisnis bisa merintis usahanya dengan baik.
Henri juga memberikan beberapa tips kunci kepada para mahasiswa yang umumnya tengah merintis bisnis UMKM.
Pertama, saat akan memulai bisnis, pelaku UMKM harus menentukan value, produk market, fit, dan timing yang tepat. Jadi para entrepreneur jangan hanya berpikir mencari keuntungan semata, tetapi produknya juga harus bermanfaat dan memberi solusi atas permasalahan yang dialami konsumen.
Kedua, waktu yang tepat untuk memulai bisnis juga sangat penting. Ketiga, pilihlah mitra dan tim yang tepat, terutama dalam memilih komposisi founder atau rekan pemilik usaha.
"Jangan sampai kita punya modal besar, produk bagus, tapi sudah ketinggalan dengan produk serupa yang sudah hadir di masyarakat," ujar Henri.
Menurut Henri, kunci utama dalam memilih rekan founder usaha adalah harus yang memiliki visi dan nilai yang sama, tetapi berbeda kompetensi sehingga bisa melengkapi satu sama lain. Keempat, pelaku usaha juga harus membangun ekosistem untuk bisa berhasil di ekosistem digital.
Henri juga menyebut ada satu pemikiran yang selama ini dianggap salah, yakni pemikiran bahwa berbisnis sesuai hobi. Sebaliknya, menurut Henri entrepreneur sebaiknya tidak berbisnis hanya karena bisnis itu sesuai hobi atau kesenangan.
Selama ini banyak pebisnis yang gagal karena sekadar mengikuti hobi. Henri menyebut hobi berbeda dengan bisnis, sebab hobi adalah kesenangan, sedangkan bisnis adalah tanggung jawab di mana pelaku usaha harus memikirkan operasional, keuangan, sampai berupaya memenuhi kebutuhan pelanggan.
"Bayangkan sesuatu yang harusnya kita lakukan sesekali, harus kita lakukan setiap saat, setiap hari, ditambah dengan kewajiban operasional lain. Banyak orang jadi stres karena ini," tutur Henri.
Tentang Pahlawan Digital UMKM 2022
Pahlawan Digital UMKM adalah program kolaborasi Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) dengan Staf Khusus Presiden Putri Tanjung yang bertujuan untuk mencari inovator digital yang berkomitmen membantu para pelaku UMKM naik kelas dan lebih berdaya dengan berbagai inovasi dan solusi digital.
Sejak pendaftaran dibuka pada 29 Agustus-29 September 2022, sebanyak 269 inovator digital telah mendaftar. Para pendaftar kemudian diseleksi dan telah terpilih 20 besar yang berhak mengikuti workshop untuk mendapatkan materi penguatan teknis bagi startup digital.
20 besar peserta yakni Mindo, Smeshub, Starchain, Panak.id, Modern farm, Surplus, Ciptani, Djoin, Warjali, Crustea, Dagangan, Onstock, Sandangs, Beliayam.com, Aturkuliner, Iam.id, Manganfoods, Mastani, eFishmart, dan Tumbasin.
20 inovator digital tersebut juga akan mengikuti penyelarasan program dengan program digitalisasi KemenKopUKM. Selanjutnya, mereka akan melaju ke sesi final Pahlawan Digital UMKM 2022 pada 10 November mendatang.
(dwia/idh)"bisnis" - Google Berita
October 08, 2022 at 10:10AM
https://ift.tt/7yxNcrT
Banyak Pelaku Usaha Salah Kaprah Bikin Bisnis Sekadar Ikuti Hobi - detikNews
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/g6PTMW8
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Banyak Pelaku Usaha Salah Kaprah Bikin Bisnis Sekadar Ikuti Hobi - detikNews"
Post a Comment