KOMPAS.com - Kalla Grup atau Grup Kalla kini tepat berusia 70 tahun dan memasuki generasi keempat dengan perkembangan bisnis yang semakin pesat. Gurita bisnisnya pun merambah ke berbagai sektor.
Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Timur Indonesia, Kalla Grup saat ini dipimpim Solihin Kalla. Pewaris Kalla Grup ini mulai memimpin perusahaan sejak 2018 lalu.
Solihin Kalla tak lain adalah anak dari Jusuf Kalla, mantan Wakil Presiden RI. Ia meneruskan estafet bisnis dari sang ayah.
Kalla Grup didirikan pada 1952 lalu saat Haji Kalla dan Hajjah Athirah Kalla mulai menjalankan bisnis tekstil di kota Wantampone, Sulawesi Selatan.
Baca juga: Pakai APBN untuk Kereta Cepat, Jokowi Ingkar Janji?
Pada generasi pertama ini, Kalla Grup merambah bisnis transportasi. Bisnis ini mencakup pengangkutan hasil bumi dari Bone ke Makasar dan pengoperasian mobil penumpang jenis station wagon yang melayani trayek Makasar-Bone.
Titik balik bisnis Grup Kalla mulai menjadi korporasi besar yakni saat perusahaan ditunjuk menjadi dealer mobil Toyota di Indonesia Timur.
Raja listrik Indonesia Timur
Dilansir dari Harian Kompas, Grup Kalla, melalui PT Poso Energy, membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Poso di Sulawesi Tengah, dan telah menghasilkan listrik sejak tahun 2012.
Saat ini, PLTA Poso menjadi pembangkit energi baru terbarukan terbesar di Indonesia Timur dengan total kapasitas 515 megawatt (MW).
Baca juga: Kereta Cepat Mau Dilanjut sampai Surabaya, Ini Rutenya
PLTA Poso, yang memanfaatkan aliran air Danau Poso, terhubung ke Sulawesi Selatan dengan saluran transmisi 275 kilovolt (kV) dan ke Kota Palu, Sulteng, dengan saluran transmisi 150 kV.
PLTA tersebut telah menyumbang sekitar 10,69 persen dari total bauran energi terbarukan ke sistem kelistrikan Sulsel.
Sementara itu, PT Malea Energy mengembangkan PLTA Malea di Tana Toraja, Sulsel, yang beroperasi sejak tahun 2021.
PLTA tersebut berkapasitas 90 MW. Solihin menuturkan, pengoperasian PLTA Poso dan PLTA Malea telah meningkatkan bauran energi terbarukan di Pulau Sulawesi hingga 38,8 persen.
Baca juga: Sudah Molor 4 Tahun, Luhut Kali Ini Yakin Kereta Cepat Selesai di 2023
Adapun sejumlah proyek PLTA yang tengah dikembangkan KALLA ialah PLTA Poso 3 dan Poso 4 (Sulteng), PLTA Tumbuan Mamuju Atas, PLTA Tumbuan Mamuju Bawah (Sulawesi Barat), serta PLTA Kerinci Merangin. Total kapasitas 1.230 MW.
Presiden Direktur Grup Kalla, Solihin mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam pemenuhan target emisi nol bersih (net zero emission/NZE) pada 2060.
Lewat PT Poso Energy dan PT Malea Energy, kontribusi diberikan dalam percepatan transisi energi.
”(Itu) agar terwujud kemandirian energi, ketahanan energi, pengembangan berkelanjutan, ketahanan iklim, dan kondisi rendah karbon untuk Bumi yang lebih baik,” ujar Solihin.
Baca juga: Beroperasi Juni 2023, Ini Harga Tiket Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel."bisnis" - Google Berita
October 30, 2022 at 02:04PM
https://ift.tt/E0eUF1G
Mengintip Bisnis Pembangkit Listrik Milik Keluarga Kalla - Kompas.com - Kompas.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/L1niQE4
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mengintip Bisnis Pembangkit Listrik Milik Keluarga Kalla - Kompas.com - Kompas.com"
Post a Comment