JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom jadi sasaran kritik Menteri BUMN Erick Thohir. Bisnis BUMN telekomunikasi itu dinilainya ketinggalan zaman.
Menurut Erick, sindiran tersebut diutarakan agar Telkom mau berbenah dan mengubah gaya bisnisnya. Dia mencontohkan, bisnis big data di dalam negeri yang seharusnya digarap serius Telkom, malah banyak dikuasai asing.
“Kemarin saya bicara bukan diskreditkan Telkom atau BUMN lain, tapi saya memacu untuk inovasi dan kalau bisa pas ada senggolan itu, bisa mempercepat mengubah bisnis dari old ke new,” ujar Erick di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (20/2/2020) lalu.
Menyandang status sebagai BUMN dengan aset raksasa, Telkom menggarap banyak bisnis lewat puluhan anak dan cucu usahannya.
Baca juga: Erick Thohir Sering Sindir Telkom, Ini Alasannya
Bahkan, sejumlah bisnis Telkom yang sama sekali tak terkait dengan telekomunikasi. Salah satunya usaha rice milling atau penggilingan padi.
Lewat anak perusahaan, PT Telkom Property, BUMN ini memiliki 2 penggilingan padi di dua kabupaten sentra beras Jawa Barat, yakni Indramayu dan Garut.
"Rice milling Unit Indramayu merupakan salah satu unit penggilingan padi yang didirikan oleh TelkomProperty sebagai wujud bentuk Sinergy BUMN yang memiliki berbagai macam mesin penggilingan beras terbaru dengan perangkat penggerak modern beserta ICT yang terkini," tulis Telkom Property dalam keterangannya seperti dikutip dari laman resminya, Jumat (21/2/2020).
Telkom Property merupakan anak usaha yang didirikan Telkom untuk memaksimalkan aset-asetnya di seluruh Indonesia, khususnya aset properti, baik tanah maupun bangunan.
Baca juga: Erick Thohir Pastikan Tak Akan Bubarkan Telkom
Kantor Telkom Property berada di Graha TelkomProperty yang berlokasi di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, Erick Thohir mengaku heran bagaimana banyak peluang yang disebutnya sebagai new oil atau minyak baru seperti bisnis komputasi awan yang belum digarap serius oleh Telkom.
Erick menilai Telkom harus bisa mentransformasikan bisnisnya ke digital. Hal ini perlu dilakukan agar Telkom tak tergerus zaman.
“Kekuatan Telkom luar biasa, jaringan dan database-nya, sayang sekali database ini atau jaringan ini diambil asing,” kata Erick.
Baca juga: Erick Thohir Sindir Telkom, Terlalu Bergantung Telkomsel hingga Punya Perguruan Tinggi
Menurut mantan Presiden Inter Milan ini, laba dari Telkom justru malah lebih banyak disumbang dari anak usahanya, yakni PT Telkomsel.
Telkomsel sendiri menyumbang sekitar 70 persen dari laba Telkom. Meski kontribusi laba Telkomsel sangat besar, Telkom juga masih harus berbagi keuntungan dengan Singapore Telecom atau Singtel yang juga jadi pemegang saham Telkomsel.
Menurut Erick, meski sebagai BUMN besar dengan sumber daya mumpuni, Telkom dinilainya kurang banyak berinovasi menggenjot pendapatan dari segmen lain, seperti data cloud di dalam negeri yang malah banyak digarap perusahaan asing.
Baca juga: Punya Saham di Telkomsel, Singtel Raup Untung Banyak
“Enak sih Telkom-Telkomsel dividen revenue digabung hampir 70 persen, mendingan enggak ada Telkom. Langsung aja Telkomsel ke BUMN, dividennya jelas,” ujar Erick di Jakarta, Rabu (12/2/2020).
(Sumber: KOMPAS.com/Akhdi Martin Pratama | Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)
"bisnis" - Google Berita
February 21, 2020 at 02:08PM
https://ift.tt/39TgMcC
Ternyata Telkom Juga Rambah Bisnis Penggilingan Padi - Kompas.com - KOMPAS.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ternyata Telkom Juga Rambah Bisnis Penggilingan Padi - Kompas.com - KOMPAS.com"
Post a Comment