Pemicunya, wabah virus corona yang menyebar dari China dan beberapa negara di dunia dalam waktu dua bulan belakangan ini. Bank tersebut menyebut penyebaran virus mengancam pemulihan pendapatan perusahaan di AS yang tahun lalu mengalami tekanan hebat akibat perang dagang yang dikobarkan AS terhadap China.
Maklum dalam dua bulan ini penyebaran virus corona telah meluas. Jika awalnya penyebaran hanya terjadi di China, saat ini wabah sudah menjalar ke sekitar 62 negara.
Sampai dengan Sabtu (29/2), virus sudah membunuh 2.913 orang. Virus juga sudah menginfeksi 85.146 orang. Di AS, jumlah kasus infeksi virus corona mencapai 63 orang.
"Kemungkinan dampak virus yang meluas itu akan membuat pertumbuhan pendapatan mereka macet pada 2020," kata mereka seperti dikutip dari CNN Business.
Ramalan Goldman Sachs tersebut diakui Microsoft, pemilik Priceline Booking Holdings (BKNG), dan pembuat bir Budwesier Anheuser-Busch InBev (BUD). Perusahaan blue chip terbaru tersebut mengatakan wabah virus corona memang akan mengganggu usaha mereka.
Pengakuan sama juga disampaikan Apple pekan lalu. Tak hanya itu, pertumbuhan loyo tersebut juga bisa dibaca dari pergerakan saham utama dunia termasuk AS.
[Gambas:Video CNN]
Saham di seluruh dunia terperosok dalam pada minggu ini. Beberapa indeks pasar global utama sekarang dalam koreksi yang besarannya mencapai 10 persen.
Koreksi tersebut merupakan yang terparah dalam beberapa waktu belakangan ini. Di saat sama, imbal hasil obligasi jangka panjang AS juga telah jatuh ke rekor terendah.
Kemudian VIX yang digunakan untuk mengukur volatilitas pasar, telah meroket. Dan CNN Business Fear & Greed Index yang melihat VIX dan enam ukuran sentimen pasar lainnya telah melihat sekarang tingkat ketakutan di pasar akibat masalah tersebut sudah cukup ekstrim.
Goldman Sachs memperingatkan kondisi tersebut berpotensi memburuk dalam waktu dekat.
"Lintasan ekonomi AS dan global sangat tidak pasti saat ini," kata analis Goldman Sachs dalam laporan mereka.Mereka menambahkan pandemi yang lebih parah dapat menyebabkan gangguan yang lebih lama dan resesi AS.
Tak hanya di AS, Analis Goldman menambahkan mereka juga melihat masalah yang sama pada ekonomi China.
"Penurunan parah akan terjadi pada kegiatan ekonomi China," kata mereka.
Penurunan tersebut akan berdampak pada ekonomi AS. Pasalnya, masalah tersebut akan membuat permintaan barang China atas eksportir AS akan tertekan.Tak hanya berdampak pada kinerja pendapatan perusahaan di AS, virus corona juga berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi global.
Karena tekanan itulah Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global hanya akan tumbuh 2,9 persen pada tahun ini.
Pertumbuhan itu merupakan yang terendah dalam sepuluh tahun belakangan ini.
(agt)"bisnis" - Google Berita
March 01, 2020 at 12:29PM
https://ift.tt/2wUtUjf
Virus Corona, Goldman Sachs dan Pukulan Hebat pada Bisnis AS - CNN Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
Numpang promo ya gan
ReplyDeletekami dari agen judi terpercaya, 100% tanpa robot, dengan bonus rollingan 0.3% dan refferal 10% segera di coba keberuntungan agan bersama dengan kami
ditunggu ya di dewapk^^^ ;) ;) :*