TEMPO.CO, Jakarta - Asisten Gubernur dan Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta menilai bahwa sebuah perkembangan zaman sudah tak bisa dipungkiri. Untuk menyongsong era digital ini pula, BI kini sedang mengumpulkan data dari transaksi Quick Respons Code Indonesia Standard (QRIS).
"Apa yang kita lakukan ada sort of data hub. Kita akan lajukan analisis dan kembalikan ke pelaku industri. Kementerian/lembaga dan industri bisa memakai itu. Kita jamin itu. Enggak ada lagi kekepin data. Ini untuk masyarakat luas," kata dia dalam diskusi Transformasi Digital untuk Ekonomi Indonesia dengan tajuk Finding The New Business Model yang digelar oleh Tempo Media Group hari ini, Rabu 11 Maret 2020, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat.
Filianingsih mengatakan, BI telah menyiapkan mitigasi terhadap risiko yang terjadi terhadap kebijakan tersebut. "Ini artinya fleksibilitas bisnis digital membuka peluang bisnis seluas-luasnya," ucapnya.
Dia menjelaskan, saat ini Bank Indonesia telah menyiapkan tiga tahapan untuk mengaplikasikan QRIS. Pertama, pihaknya akan berfokus menggarap transaksi domestik, karena dalam mempercepat transaksi digital diperlukan edukasi kepada publik. "Bagaimana kita terbiasa, kalau kita sudah terbiasa maka akan mudah. jadi target kita adalah mercant untuk yang mikro dan kecil ya sekarang kita lakukan hari ini pekan QRIS di 46 Kantor Bank Indonesia," ucapnya.
Kedua, Filianingsih menuturkan, akan mendorong penggunaan QRIS bisa digunakan di luar negeri dalam transaksi cross border inbound dan cross border outbond. Sehingga para Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di sana bisa mendapatkan kemudahan. "Cross border inbound, jadi kita akan menarik TKI untuk tidak susah payah kalo transfer dia cukup memakai QRIS dan juga wisatawan asing dia juga bisa pake QRIS," ucapnya.
Selanjutnya untuk tahapan terakhir, Filianingsih mengungkapkan, dengan mengusung prinsip cashless untuk bepergian ke luar negeri. Sehingga para pelancong asal Indonesia, terutama WNI yang hendak beribadah haji tidak perlu repot-repot membawa uang kartal.
"Kalau kita keluar negeri kita tidak perlu lagi bawa duit, bisa pakai QRIS. Nah utamanya jemaah haji, gak perlu lagi menukar rupiah dengan riyal tetapi bisa pakai QRIS. Jadi pemerintah kita tidak perlu lagi impor riyal lagi ya," jelasnya.
EKO WAHYUDI
"bisnis" - Google Berita
March 11, 2020 at 10:01PM
https://ift.tt/2TKs5yt
BI: Fleksibilitas Bisnis Digital Membuka Peluang Bisnis Seluasnya - Tempo
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "BI: Fleksibilitas Bisnis Digital Membuka Peluang Bisnis Seluasnya - Tempo"
Post a Comment