TEMPO.CO, Jakarta - Saat para penumpang membatalkan tiket dan pemerintah berbagai negara melarang penerbangan ke Cina, akibat wabah virus corona, industri penerbangan terpukul. Belum lagi kebijakan Uni Eropa yang memberlakukan “terbang atau dihapus”. Artinya, maskapai harus tetap terbang ke Eropa atau jatah slot penerbangannya dihapus.
Tapi, ada bisnis penerbangan yang justru malah bersinar saat wabah virus corona: penyewaan jet pribadi. Sebagaimana dinukil CNN Travel, Alain Leboursier, Direktur Pemasaran Luna Jets yang berkedudukan di Swiss, mengatakan terdapat peningkatan pemesanan yang berkorelasi dengan kekhawatiran wabah virus corona COVID-19.
Peningkatan mulai terjadi pada Februari. Sekitar 15 persen dari keseluruhan permintaan terkait dengan coronavirus, kata Leboursier. Sekarang sudah dua kali lipat menjadi 30 persen.
"Kami mendapat sekitar 200 permintaan [pada hari Minggu] Dari 200 permintaan, 60 permintaan datang dari 'daerah virus corona'," tambah Leboursier. "Entah orang ingin melarikan diri, atau [ada] bisnis mendesak yang perlu dilakukan hari ini atau besok."
Leboursier menyebut, klien yang memesan biasanya menerbangkan karyawannya dengan pesawat kelas bisnis dan individu-individu kelas atas. Leboursier mengatakan Luna Jet menerbangkan penumpang selama akhir pekan, yang kerap mondar-mandir Roma-London. Ketika Italia Utara ditutup pada hari Minggu, 8 Maret 2020, ada seorang klien yang pada hari sebelumnya memesan penerbangan ke London. Pada Minggu, saat pengumuman isolasi diperpanjang, ia tetap berada di London.
Yann-Guillaume Jaccard, CEO dan co-founder perusahaan jet privat, Simply Jet SA yang juga bermarkas di Swiss, mengatakan perusahaannya dibanjiri permintaan, saat permintaan penerbangan komersial menurun.
"Asalkan kami menemukan pesawat terbang dan awak yang bersedia melakukannya [...] kami dapat menerbangkan klien ke luar dari China dengan jet pribadi," katanya. Dan bukan hanya operator Eropa yang pemesanannya meningkat, Jerod Davis, kepala dan pilot di Southern Jet yang berbasis di Amerika Serikat, mengatakan jet-jet pribadi di perusahaannya banyak dipesan di muka.
Davis menyebut wabah corona memicu kenaikan pemesanan jet pribadi sebagai campuran "alasan akal sehat dan ketakutan" - banyak kliennya yang lebih tua, berisiko lebih tinggi menderita efek buruk jika mereka terkena virus corona.
"Mereka lebih suka berada di pesawat sendirian, daripada dengan kerumunan orang di maskapai penerbangan, dan di jalur keamanan dan semua itu," kata Davis kepada CNN Travel.
Di dalam kabin jet pribadi, penumpang bisa menghindari kerumunan dan memperkecil kontak dengan orang lain ketika virus corona mewabah. Dok. Aman
Paramount Business Jets yang berbasis di Amerika Serikat juga senada dengan Davis. "Kami melihat peningkatan permintaan dari 100 persen hingga 300 persen tergantung pada wilayah di seluruh dunia," kata CEO Paramount Business Jets, Richard Zaher.
"Permintaan tersebut datang dari klien jet pribadi, pejabat pemerintah, penghibur dan tim olahraga, eksekutif perusahaan serta orang-orang yang biasanya tidak akan terbang secara dengan jet pribadi."
"bisnis" - Google Berita
March 12, 2020 at 02:15PM
https://ift.tt/2wUfMqb
Ini Bisnis yang Paling Diuntungkan dengan Mewabahnya Virus Corona - Tempo
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Bisnis yang Paling Diuntungkan dengan Mewabahnya Virus Corona - Tempo"
Post a Comment