Search

Nasib Bisnis Travel Pegadaian Pasca Moratorium Umrah - Tagar News

Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menyiapkan langkah strategis mengantisipasi dampak penyebaran virus corona atau COVID-19 yang kini melanda Indonesia. Upaya ini sekaligus mengamankan bisnis perusahaan yang saat ini tercatat merambah penyaluran pembiayaan bagi agen perjalanan.

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk Pegadaian Harianto Widodo mengatakan penyaluran pembiayaan dikucurkan melalui skema pemberian dana talangan perjalanan. Adapun, mitigasi risiko yang dilakukan perseroan adalah dengan mewajibkan nasabah untuk menitipkan agunan kepada Pegadaian.

"Salah satu mandatori yang kami berlakukan kepada nasabah adalah dengan jaminan emas. Jadi, seperti mengagunkan jaminan tertentu sebagai bentuk komitmen," ujar Harianto Widodo kepada Tagar di Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.

UmrahIlustrasi penundaan umrah akibat corona. (Foto:middleeasteye)

Harianto menambahkan skema ini dinilai cukup berhasil dalam menekan angka pembiayaan bermasalah yang berpotensi mengganggu kinerja perusahaan. Terlebih, pemerintah Arab Saudi baru-baru ini melakukan moratorium penerimaan jamaah umrah dari beberapa negara, termasuk Indonesia.

"Ini juga menjadi kepastian tersendiri bagi kami untuk menekan kredit macet," tutur dia.

Pegadaian telah bekerja sama dengan sejumlah travel agent dalam menyalurkan dana talangan perjalanan, khususnya sektor umrah. Nantinya, masyarakat yang ingin beribadah ke Tanah Suci dapat melalui Pegadaian dengan cara mengagunkan emas yang dimilikinya sebagai jaminan.

Baca juga: Corona Buat Harga Masker Melonjak, Permainan Kartel?

Dalam pelaksanaan umrah, perusahaan pelat merah itu menggandeng lima perusahaan perjalanan, yakni Aqobah Tour and Travel, Patuha Tour and Travel, Tazkia Tour and Travel. Kemudian selanjutnya adalah Permata Tour and Travel serta yang terakhir Madani Tour and Travel.

Meskipun sudah bergulir, bisnis pembiayaan agen perjalanan yang bernama Arrum Safar ini masih dalam tahap pilot project. Untuk sementara, penjualan produk ibadah tersebut hanya dipasarkan kepada kalangan internal perusahaan, yakni pegawai dan keluarga.

Tercatat, Pegadaian telah berhasil menjaring 43 nasabah dalam program Arrum Safar ini. Rencananya, program perjalanan ibadah milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu bakal segera resmi diluncurkan setelah mendapatkan izin resmi dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK.

"Begitu izin didapatkan, kami akan langsung pasarkan kepada masyarakat luas. Semoga saja kuartal I/2020 ini segera keluar," ucapnya.

Dari sisi kinerja, perusahaan yang mempunyai tagline "Mengatasi Masalah Tanpa Masalah" itu membukukan laba bersih sebesar Rp 3,1 triliun pada sepanjang tahun lalu. Capaian tersebut tumbuh 12 persen dibandingkan dengan catatan cuan perusahaan pada periode yang sama 2018 dengan Rp 2,8 triliun.

Raihan positif tersebut banyak ditopang oleh pendapatan usaha yang sebesar Rp17,7 triliun, atau naik 39,3% persen dibandingkan dengan periode yang sama 2018 sebesar Rp12.7 triliun. Aset Pegadaian pun meningkat 23,7 persen menjadi Rp65,3 triliun dari sebelumnya Rp 52,8 triliun.

Dari sisi penyaluran pembiayaan (out standing loan/OSL), produk gadai masih mendominasi kinerja perusahaan. Tercatat, OSL gadai sebesar Rp40,3 triliun atau setara 80% dan produk nongadai berkontribusi sebesar Rp10,1 triliun atau 20% pada 2019. []

Berita terkait

Let's block ads! (Why?)



"bisnis" - Google Berita
March 05, 2020 at 08:03AM
https://ift.tt/2TroVPO

Nasib Bisnis Travel Pegadaian Pasca Moratorium Umrah - Tagar News
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Nasib Bisnis Travel Pegadaian Pasca Moratorium Umrah - Tagar News"

Post a Comment

Powered by Blogger.