JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah sekitar lima bulan bioskop di Jakarta berhenti beroperasi seiring dengan kebijakan PSBB yang diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Ketua Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Sjafruddin mengatakan, penutupan ini tentu sangat memukul bisnis bioskop di Ibu Kota. Kerugiannya diperkirakan mencapai ratusan miliar.
Kendati mengalami rugi cukup besar, ia memastikan, bioskop tetap memiliki prospek bisnis yang baik kedepannya. Lantaran, sejumlah daerah di Indonesia juga sudah mulai kembali membuka bioskopnya.
"Saat ini bioskop hanya di daerah Jakarta yang enggak bisa dibuka, tapi di daerah lain seperti di kabupaten sudah banyak dibuka," katanya kepada Kompas.com, Jumat (21/8/2020).
Baca juga: Penyebab UKM Sulit Terhubung dengan Perusahaan Besar
Meski demikian, Jakarta menjadi pusat dari industri kreatif ini sehingga memiliki pengaruh yang besar secara nasional.
Ia bilang, film yang diproduksi dari dalam maupun luar negeri selalu ditayangkan pertama kali di Jakarta. Sehingga, jika bioskop di Ibu Kota masih tutup, penyaluran film juga bisa terdampak ke daerah.
Djonny mengungkapkan, lebih 50 persen dari total bioskop di Indonesia ada di Jabodetabek, dengan Jakarta memiliki pangsa pasar yang paling besar dalam industri kreatif tersebut.
Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah bisa segera mengambil kebijakan yang tepat untuk mendukung pemulihan dan keberlangsungan bisnis bioskop ini.
"Yang kami harapkan pemerintah keluarkan kebijakan yang arif dan bijaksana. Pengkajian dari internasional juga sudah banyak masuk, bahwa risiko bisokop itu jauh dari kemungkinan pemikiran orang, tidak begitu berbahaya," kata dia.
Baca juga: Data 1,2 Juta Pekerja Calon Penerima Subsidi Gaji Tidak Valid
Djonny memastikan, pengusaha bioskop sudah bersiap sejak lama terkait penerapan protokol kesehatan ketat di sektor usaha ini. Para pengusaha telah siap beroperasi jika izin diberikan pemerintah.
Sementara itu.Public Relations Manager CGV Indonesia Hariman Chalid mengatakan, prospek bisnis bioskop di dalam negeri dinilai masih tetap bagus. Menurutnya, pengalaman menonton di bioskop dengan teknologi audio visual terkini tentu belum bisa tergantikan.
"Di sisi lain, menonton di bioskop juga sebagai sarana rekreasi dan hiburan baik untuk rekan, teman, dan keluarga," ujarnya.
Baca juga: KAI Beri Diskon 50 Persen Harga Tiket KA Akhir Pekan Ini
Sebelumnya, bioskop di Ibu Kota sudah berulang kali diberikan izin kembali beroperasi oleh Pemprov DKI Jakarta, tetap berulang kali itu juga izin tersebut dibatalkan. Ini seiring dengan kasus Covid-19 yang belum mereda.
Misalnya rencana pembukaan bioskop yang batal di 29 Juli 2020, begitu pula di masa PSBB 31 Juli-13 Agustus 2020. Terbaru, izin bioskop untuk bisa beroperasi di masa PSBB transisi 14-27 Agustus 2020 juga dibatalkan.
Pembatalan izin itu tertuang dalam revisi SK Disparekraf Nomor 2976 Tahun 2020 tentang Perpanjangan PSBB Masa Transisi dalam Penanganan Pencegahan Penularan Covid-19 di Sektor Usaha Pariwisata.
Baca juga: Curhat Pengusaha Bioskop: Sudah Capek Berharap Terus
"bisnis" - Google Berita
August 21, 2020 at 08:41PM
https://ift.tt/2Yizs1W
Lama Tak Dibuka, Bagaimana Prospek Bisnis Bioskop? Halaman all - Kompas.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lama Tak Dibuka, Bagaimana Prospek Bisnis Bioskop? Halaman all - Kompas.com"
Post a Comment