Setiap pengusaha tentu menginginkan bisnisnya untuk terus berkembang. Namun, tidak semuanya mengetahui apakah usahanya dalam kondisi sehat atau malah sebaliknya. Untuk itu, seorang entrepreneur sejati harus tahu cara untuk melakukan analisis kesehatan bisnis. Memiliki manajemen keuangan yang baik menjadi kunci penting dalam keberhasilan dalam mengelola sebuah bisnis.
Nah, bagaimana cara paling tepat untuk memeriksa kesehatan bisnis kita? Dan bagaimana kiat-kiat untuk menganalisisnya untuk perkembangan di masa depan? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Baca Juga: Melakukan Analisa Kesehatan Bisnis Untuk Menyusun Prioritas
Komponen Analisa Kesehatan Bisnis
Ada beberapa komponen yang bisa dijadikan sebagai bahan untuk melakukan analisa kesehatan bisnis. Komponen yang dijadikan indikator dalam menganalisa kesehatan bisnis bisa dilihat dari laporan keuangan perusahaan. Misalnya laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan neraca, hingga laporan perubahan modal. Dengan melihat laporan tersebut, sudah dapat menggambarkan aktivitas dan kinerja perusahaan itu sendiri.
Selanjutnya untuk menganalisanya, diperlukan beberapa data yang diambil dari laporan keuangan tersebut. Adapun cara menganalisanya adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan Rasio Profitabilitas
Sumber Gambar: Gramedia
Baca Juga: Bagaimana UKM Dapat Memvalidasi Potensi Produk dan Peluang Pasar?Dalam menghitung tingkat keuntungan yang bisa dihasilkan perusahaan maka penggunaan rasio profitabilitas akan dibutuhkan. Adapun beberapa rumusan yang biasa digunakan dalam pengukuran tersebut diantaranya:
- Gross Profit Margin / Margin Laba Kotor
Jumlah persentase gross profit margin untuk perusahaan yang bisa dikatakan bagus berada di angka 0,75 atau 75% ke atas. Angka tersebut menggambarkan bahwa perusahaan berhasil menerapkan efisiensi biaya harga pokok penjualan. Di sisi lain, jika perusahaan memiliki persentase di lebih kecil, maka artinya tingkat efisiensi biaya perusahaan belum berjalan dengan baik.
Rumus perhitungan:
Laba Kotor=Pendapatan Penjualan-Harga Pokok Penjualan
Dari angka laba kotor, kemudian gunakan rumus berikut untuk mendapatkan persentase gross profit margin:
%Gross Profit Margin=Gross Profit Margin Pendapatan Penjualan x 100%
- Net Profit Margin
Pada net profit margin, faktor pengurang berasal dari seluruh biaya operasional, seperti biaya karyawan & tunjangan, biaya marketing, biaya sewa, dll.
Rumus perhitungan:
Laba Bersih=Pendapatan Penjualan-Biaya
Dari angka laba bersih, kemudian gunakan rumus berikut untuk mendapatkan persentase net profit margin:
%Net Profit Margin=Net Profit Margin Pendapatan Penjualan x 100%
Baca Juga: Brand Activation2. Return on Assets (ROA)
Dalam menganalisa kemampuan perusahaan dalam penggunaan aset untuk bisa menghasilkan keuntungan bisa menggunakan perhitungan return on asset (ROA). Perhitungan ini juga bisa dasar sebelum melakukan investasi pada sebuah perusahaan. Pihak investor bisa melakukan perbandingan tingkat profitabilitas sebuah perusahaan dengan perusahaan lainnya di industri yang sama. Semakin tinggi persentase ROA, maka semakin bagus tingkat efektivitas dan produktivitas perusahaan.
Rumus perhitungan:
ROA=Net Income Total Asset
- Return on Equity (ROE)
Untuk menghitung jumlah keuntungan dari laba bersih terhadap modal yang ada bisa menggunakan pengukuran dengan return on equity (ROE). Ukuran sebuah perusahaan juga dapat berpengaruh terhadap tingkat ROE. Contoh pada perusahaan kecil yang memiliki modal minim, membuat nilai ROE pada perusahaan tersebut bernilai rendah.
Baca Juga: Pengenalan Bentuk SOP Yang Penting Diketahui Bagi UMKMRumus perhitungan:
%ROE=Laba Bersih Setelah PajakTotal Equity x 100%
- Return on Sales (ROS)
Rasio ini bertujuan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari penjualan. Untuk mengukur tingkat efisiensi perusahaan dalam aktivitas operasionalnya, perhitungan ROS bisa dilakukan. Jika persentasenya tinggi, maka tingkat efisiensinya bertambah.
Rumus perhitungan:
ROS=Laba Sebelum Pajak dan Bunga Pendapatan Penjualan x 100%
Baca Juga: Pengendalian Produksi
- Return on Capital Employed (ROCE)
Rasio ini digunakan untuk menghitung jumlah pengembalian modal kerja. Dengan kata lain, tujuannya untuk mengukur efisiensi bisnis yang dihasilkan dari modal yang digunakan. Jika nilai ROCE naik, maka tingkat efisiensi yang dihasilkan dalam penggunaan dana modal semakin bagus.
Rumus perhitungan:
ROCE=( Penghasilan Sebelum Pajak dan BungaLaba Bersih Penjualan )Modal yang digunakan
2. Menggunakan Rasio Likuiditas
Sumber Gambar: Freepik
Rasio likuiditas bisa digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar biaya operasional serta kewajiban jangka pendeknya. Adapun beberapa rumusan yang biasa digunakan dalam pengukuran tersebut diantaranya:
- Current Ratio
Rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya seperti hutang dan upah. Jika tingkat current ratio tinggi, maka menggambarkan posisi keuangan perusahaan semakin kuat.
Current Ratio=Aset LancarLiabilitas Lancar
Baca Juga: Mengenal Istilah Kapasitas Produksi
- Quick Ratio
Dalam penggunaannya, quick ratio lebih konservatif daripada current asset. Angka yang disarankan untuk perusahaan yang bagus adalah lebih dari 1. Itu artinya, perusahaan masih mampu membiayai hutang lancarnya dari aset yang dimiliki.
Rumus perhitungan:
Pertama, dengan tidak memasukkan inventori ke dalam kategori aset, dengan catatan bahwa perusahaan tidak melakukan penjualan apapun maupun tidak melakukan produksi sama sekali.
Quick Ratio=Kas dan setara kas-Inventory-Biaya dibayar dimukaLiabilitas Lancar
Baca Juga: Apa itu Likuiditas?
Kedua, perusahaan akan memasukkan perkiraan piutang dan pengembalian investasi jangka pendeknya ke dalam perhitungan. Total dari aset tersebut kemudian yang akan membiayai liabilitas lancar perusahaan.
Quick Ratio=Kas dan Setara Kas+Investasi Jangka Pendek+Piutang UsahaLiabilitas Lancar
- Cash Ratio
Untuk menghitung tingkat likuiditas lainnya bisa dengan menggunakan rumus cash ratio. Namun, aset yang digunakan untuk melakukan pembayaran kewajiban perusahaan hanya berasal dari kas dan setara kas yang dimiliki pada saat ini.
Rumus perhitungan:
Cash Ratio=Kas dan Setara KasLiabilitas Lancar
- Cash Turnover Ratio
Rasio Perputaran Kas digunakan untuk menghitung berapa kali kas berputar dalam satu periode penjualan. Dapat dikatakan semakin bagus tingkat efisiensi perusahaan apabila nilai cash turnover nya semakin tinggi.
Baca Juga: Pengertian Bankers' Acceptance
Rumus perhitungan:
Perputaran Kas=PenjualanKas Rata-rata dan Setara Kas
- Working Capital to Total Asset Ratio
Rumus ini menghitung selisih antara aset lancar perusahaan dengan kewajiban lancar. Menurut Lakhsan dari Universitas Kelaniya Sri Lanka, angka 16% - 21% merupakan rasio yang baik untuk working capital to asset ratio. Dalam rentang 21% - 40% masih bisa dimaklumi. Namun, apabila sudah di atas 40%, maka akan dinilai kurang efektif terhadap kinerja perusahaan.
Rumus perhitungan:
Working Capital to Total Aset Ratio=Aset Lancar-Liabilitas LancarTotal Aset
3. Menggunakan Rasio Solvabilitas
Sumber Gambar: Ekrut
Sedangkan untuk mengukur kesehatan perusahaan ketika memiliki hutang, bisa digunakan pengukuran rasio solvabilitas. Berikut adalah beberapa cara dalam melakukan perhitungannya:
Baca Juga: Menggunakan Mobile Banking Dalam Pencatatan Keuangan
- Debt to Equity Ratio (DER)
Untuk mengukur perbandingan antara jumlah utang dengan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan bisa menggunakan rasio ini. DER biasa digunakan untuk pengukuran nilai investasi. Angka Der yang melebihi 100%, akan dinyatakan tidak cukup bagus. Komposisi hutang yang lebih besar dibandingkan dengan komposisi modal yang ada membuat perusahaan terlihat tidak dalam keadaan sehat.
Rumus perhitungan:
DER=Total DebtTotal Equity x 100%
- Debt to Asset Ratio (DAR)
Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar hutang berdasarkan besaran asset yang dimiliki bisa digunakan rasio ini. Bisa juga sebaliknya, dimana aset yang dimiliki merupakan hasil dari hutang yang ada. Jika angka DAR ini tinggi, maka risiko perusahaan dalam membayar hutangnya semakin tinggi.
Rumus perhitungan:
DAR=Total DebtTotal Assets x 100%
Baca Juga: Apa itu Accrued Expense?
- Time Interest Earned Ratio (TIER)
Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar biaya bunga dari pendapatan sebelum pajak bisa menggunakan rasio ini. Semakin tinggi rasionya, maka akan semakin menguntungkan. Misalnya, perusahaan mendapatkan rasio TIER sebesar 2 kali. Itu berarti laba sebelum pajak dari pendapatan bisa menutup 2 kali biaya bunga yang diharuskan.
Rumus perhitungan:
TIER=Laba Sebelum Pajak dan BungaBeban Bunga x 100%
4. Menggunakan Rasio Aktivitas
Sumber Gambar: Belajar Ekonomi
Terakhir, untuk mengetahui dan menganalisa kesehatan sebuah perusahaan bisa dengan menggunakan rasio aktivitas. Rasio ini akan mengukur tingkat efektifitas dalam penggunaan sumber daya pada sebuah perusahaan. Perhitungannya akan bisa dilakukan ketiga rasio di atas digunakan. Adapun cara pengukurannya adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Tips Mudah Bikin Laporan Keuangan Dengan Aplikasi Digital
- Account Receivable Turnover (ARTO)
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola piutangnya bisa menggunakan rasio ini. Angka rata-rata piutang dihasilkan dari saldo piutang di awal tahun dengan saldo piutang di akhir tahun kemudian dibagi dua. Semakin tinggi rasio ARTO, maka semakin bagus untuk tingkat efektifitas operasional mereka.
Rumus perhitungan:
ARTO=Laba BersihRata-rata piutang
- Days of Receivable
Untuk mengukur waktu seberapa lama perusahaan dalam menagih piutangnya dari pihak lain maka bisa menggunakan rumusan ini. Semakin tinggi rasionya, menandakan tingkat efektifitas perusahaan tidak cukup bagus dalam menagih piutangnya.
Rumus perhitungan:
Days of Receivable=Piutang DagangPenjualanx Jumlah hari dalam setahun
- Total Asset Turnover (TATO)
Untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan dari total aset yang dimiliki perusahaan bisa menggunakan rumusan ini. Semakin kecil angkanya, maka tingkat aktivitas perusahaan dalam penggunaan aktivanya kurang maksimal.
Rumus perhitungan:
TATO=PenjualanTotal Aktiva
- Working Capital Turnover (WCTO)
Untuk mengukur tingkat efisiensi dalam penggunaan modal kerja bisa menggunakan rasio ini. Semakin rendah rasionya, maka tingkat efisiensi dari aktivitas perusahaan menjadi kurang bagus.
Rumus perhitungan:
WCTO=Penjualan Bersih TahunanModal Kerja
Setelah mengetahui indikator dan cara pengukurannya, diharapkan para pengusaha dapat melakukan analisa kesehatan bisnisnya masing-masing. Walaubagaimanapun, analisa kesehatan bisnis perlu dilakukan secara berkala untuk mengontrol tumbuh kembangnya sebuah bisnis menuju arah yang lebih maju. Selamat mencoba.
Jika merasa artikel ini bermanfaat, yuk bantu sebarkan ke teman-teman Anda. Jangan lupa untuk like, share, dan berikan komentar pada artikel ini ya Sahabat Wirausaha."bisnis" - Google Berita
September 12, 2022 at 03:28PM
https://ift.tt/CFyBIvn
Cara Mengetahui dan Menganalisis Kesehatan Bisnis – UKM Indonesia - UKM Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/FR9lNqx
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Cara Mengetahui dan Menganalisis Kesehatan Bisnis – UKM Indonesia - UKM Indonesia"
Post a Comment