TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Center Makro Ekonomi dan Keuangan Indef M. Rizal Taufiqurahman mengatakan bahwa curah hujan ekstrem telah mempengaruhi produksi sektor pertanian yang akhirnya memicu kenaikan harga atau inflasi sejumlah bahan pangan.
Rizal lalu mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) soal kenaikan harga komoditas cabai dan bawang merah serta ikan. Akibatnya, inflasi harga bergejolak hingga 11,47 persen sedangkan inflasi inti hanya sebesar 2,86 persen.
Baca: Harga Pangan Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru di Jakarta, Cabai Rp 50 Ribu
"Jadi inflasi ini tentu dorongannya bukan hanya dari konsumsi tapi produksi juga karena dipengaruhi oleh curah hujan,” tutur Rizal dalam Diskusi Publik: Outlook Sektor Pertanian 2023 yang digelar online via YouTube Indef, Jumat, 16 Desember 2022.
Oleh karena itu, menurut dia, diperlukan bantuan benih yang bermutu hortikultura seperti cabai rawit, cabai besar, dan bawang merah agar bisa mendongkrak produksi. Hal ini harus dipenuhi segera karena dalam menghadapi krisis pangan global, produksi sektor pertanian khususnya pangan termasuk holtikultura ini menjadi sangat penting dan harus diperkuat tahun depan.
Lebih jauh, Rizal menyatakan keyakinannnya bahwa tren produksi di sektor pertanian akan terus naik. Hal ini didasarkan oleh hasil penelitian Indef dengan menggunakan data survei ongkos usaha hortikultura pada tahun 2018 yang menunjukkan bahwa program bantuan benih bermutu pemerintah berpengaruh positif terhadap produksi.
"Ketika produksi naik, maka harus diserap oleh pemerintah. Perlu adanya peningkatan rekayasa genetik dan inovasi untuk benih atau bibit komoditas pertanian yang tahan dan adaptif terhadap perubahan cuaca untuk meningkatkan produksi, serta pemerintah sebaiknya merevitalisasi kebijakan bantuan benih bermutu agar kualitas dan kuantitasnya ditingkatkan," ucap Rizal.
Di kesempatan yang sama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk membiasakan menanam apa yang bisa ditumbuhkembangkan di lahan pekarangan rumah, misalnya bahan kebutuhan pangan.
"Kebiasaan menanam di lahan pekarangan perlu didorong terutama di Pulau Jawa minimal untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari untuk mengurangi distorsi inflasi," ujar Syahrul.
NABILA NURSHAFIRA
Baca juga: Neraca Perdagangan November 2022 Surplus, BPS: 31 Bulan Berturut-turut
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.
"bisnis" - Google Berita
December 17, 2022 at 08:36AM
https://ift.tt/y1vi9t0
Indef: Inflasi Juga Disebabkan Produksi Turun Akibat Curah Hujan Ekstrem - Bisnis Tempo.co
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/CMvDwRs
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Indef: Inflasi Juga Disebabkan Produksi Turun Akibat Curah Hujan Ekstrem - Bisnis Tempo.co"
Post a Comment