Mudahnya, bisnis daycare ini merupakan jasa untuk menitip anak mulai dari bayi hingga berusi 6 tahun dengan tarif mencapai jutaan sebulan. Selama ibu bekerja, anak akan dirawat dan diurus oleh daycare disertai dengan laporan berkala kepada orang tuanya.
Daycare menjadi solusi kekinian bagi para bunda muda metropolitan, kehadiran bisnis ini bisa dilihat hampir di lokasi-lokasi yang padat perkantoran.
Salah satunya adalah TinyToes Childcare Centre yang berlokasi di Sampoerna Strategic Square di kawasan Karet Semanggi, Jakarta.
Ialah Merry Huseng, Angela Lew Dermawan, Patricia Hermawan, Linda Boenjamin, dan Yulia Boenjamin, serta Agnes Camelia membangun penitipan anak TinyToes Childcare Centre sejak 9 Mei 2014 karena enggan meninggalkan anak hanya dengan babysitter di rumah sendiri.
"Sebenarnya kami ini semuanya adalah ibu-ibu bekerja. Kami memulai daycare karena menyadari kesulitan ibu-ibu pekerja dalam menghandle anak. Ini juga terinspirasi dari pengalaman pribadi, makanya kita mulai bisnis daycare," ujar Merry Huseng (45) ketika ditemui oleh tim CNBC Indonesia.
Namun tidak disangka, yang tadinya hanya memulai daycare karena keresahan sebagai seorang ibu, kini menjadi bisnis yang cukup menggiurkan. Tetapi, Merry memaparkan awal persiapan bisnis penitipan awal bukan soal uang. "Sebenarnya awalnya dibuat dari tekad dan niat terlebih dahulu untuk membantu orang," ujar Merry.
Dari tekad tersebut, Merry dan kelima founder lain membuat business planning, mengkalkulasi investment, mencari tahu cara operasional, dan mendevelopment Standar Operasional Prosedur (SOP).
![]() |
Bisnis daycare, menurut Merry, bukan hanya sekadar bisnis seperti bisnis coffee shop yang dengan mudah ekspansi kemana saja. Bisnis daycare berhubungan dengan Sumber Daya Manusia (SDM), dan berhubungan dengan masa depan anak-anak.
"Jadi ini bukan bisnis yang bisa sekali buka 10-20 cabang daycare sekaligus. Karena ini menyangkut hidup orang," imbuhnya.
Tetapi Merry juga tidak menutup mata mengenai perkembangan bisnis daycare yang makin naik karena tuntutan zaman dan gaya hidup kini. Apalagi daycare-daycare lain di Jakarta sudah menjadi bisnis yang menjamur dengan cepat.
Merry dan founder lain juga tidak menganggap daycare lain sebagai kompetitor mereka. Alasannya cukup sederhana, yakni Merry ingin mereka yang membangun daycare tidak hanya melihat bisnis semata, melainkan fokus pada tumbuh kembang anak.
Contoh lainnya adalah High Reach Day Care yang berada di bilangan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan. Telah berdiri sejak Maret 2007, bisnis daycare ini semakin laris manis.
Diakui Vera Kusmiharti, Marketing High Reach Day Care bahwa setiap tahun selalu ada peningkatan jumlah anak yang dititipkan oleh orang tuanya. Meski begitu ada pertimbangan orang tua atau daycare yang perlu diperhatikan yakni dari jarak lokasi dan keamanan pola asuh.
"Seiring banyaknya kelahiran maka penitipan anak ke kami pun selalu ada saja. Untuk sekarang kami ada mengasuh 24 anak dari usia 3 bulan hingga 5 tahun," kata Vera kepada CNBC Indonesia.
Dia menuturkan bahwa jam operasional mulai dari pukul 7.15 hingga 18.00. High Reach Day Care membagi tipe kelas sesuai umur, yakni Baby Care (3-17 bulan), Toddler Care (18-23 bulan), Preschool Care (2-3 tahun, Prekindy Care (3-4 tahun), Kindy Care A (4-5 tahun) dan Kindy Care B (5-6 tahun).
"bisnis" - Google Berita
January 12, 2020 at 02:09PM
https://ift.tt/2R7znKe
Raup Ratusan Juta Sebulan, Ini Cuan Bisnis Daycare Ibu Kota - CNBC Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Raup Ratusan Juta Sebulan, Ini Cuan Bisnis Daycare Ibu Kota - CNBC Indonesia"
Post a Comment