Search

​Catat Barang agar Bisnis Lebih Oke – UKM Indonesia - UKM Indonesia


Sumber : Unsplash

Bisnis yang baik adalah bisnis yang melakukan pemisahan antara kekayaan pribadi dengan kekayaan bisnis. Hal ini dilakukan untuk membuat pemisahan kekayaan bisnis sehingga suatu saat terjadi sesuatu seperti terlilit utang maka yang bisa diuangkan terlebih dahulu dan tidak menggeris kekayaan pribadi. Secara definisi, inventaris adalah proses merekam, mencatat, dan mengelola berbagai aset atau barang-barang yang dimiliki oleh sebuah entitas secara komprehensif untuk kelancaran proses bisnis. Sayangnya, meskipun punya manfaat besar, proses inventaris ini belum banyak dilakukan oleh para bisnis kecil seperti UKM. Nah, bagaimana sih cara terbaik melakukan inventarisasi aset? Simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Jenis Barang Dapat Diinventarisasi

Jenis barang-barang yang bisa dicatat dalam inventaris biasanya dikategorikan berdasarkan wujud fisik barangnya. Kedua jenis tersebut adalah asset berwujud dan aset tak berwujud.

1. Aset Berwujud

Aset jenis ini merupakan aset-aset yang secara fisik dapat dilihat dan disentuh kemudian juga dapat diukur aset tersebut. Aset-aset ini adalah contohnya tanah, bangunan, dan kendaraan. Aset berwujud ini dapat dibagi lagi menjadi lagi dua yaitu aset lancar dan aset tak lancar. Aset lancar adalah aset yang masa pakainya kurang dari satu tahun seperti barang dagang dan kas. Sedangkan, aset tidak lancar adalah aset-aset yang dapat digunakan oleh bisnis lebih dari setahun. Contoh aset ini adalah mesin, bangunan, tanah, dan lain-lain.

2. Aset Tidak Berwujud

Aset juga bisa berwujud tidak terlihat, aset-aset ini walaupun tidak berwujud memiliki nilai bagi perusahaan. Aset tidak berwujud biasanya aset intelektual yang sangat sulit untuk dinilai nilainya. Aset tidak berwujud sebagai berikut:

  1. Paten, yang memberikan hak milik kepada penemu atas penemuannya.
  2. Merek dagang, yang merupakan frasa atau simbol yang dapat dikenali oleh masyarakat yang menunjukkan produk tertentu dan membedakan perusahaan dengan perusahaan lain.
  3. Waralaba, yang merupakan jenis lisensi yang dibeli oleh pihak penerima waralaba untuk memungkinkan mereka memiliki akses ke merek perusahaan dan menjual barang dengan nama mereka.
  4. Goodwill, yang mewakili nilai di atas dan di luar aset perusahaan target yang dibayarkan perusahaan lain untuk memperolehnya.
  5. Hak cipta, yang mewakili kekayaan intelektual yang dilindungi agar tidak digandakan oleh pihak yang tidak berwenang.

Manfaat Inventarisasi

Kegiatan inventarisasi sangat bermanfaat bagi berbagai pihak salah satunya adalah bagi bisnis sendiri. Manfaat-manfaat tersebut adalah.

1. Pelacakan

Dengan adanya inventaris ini, para pemilik bisnis dapat dengan mudah melacak apa yang mereka punya dan sebanyak apa yang mereka punya. Dengan begitu, para pemilik usaha tidak membeli barang-barang yang sebenarnya ada dan dimiliki. Dengan inventaris akan mengurangi kejadian ini untuk terjadi.

2. Efisiensi Operasional

Efisiensi terjadi karena adanya penyelarasan antara kebutuhan dan modal yang dimiliki. Semakin efisien perusahaan, memakai sumber daya yang lebih sedikit untuk menghasilkan barang dan jasa yang banyak. Tanpa adanya pencatatan yang baik, tingkat efisiensi operasional sulit diukur keakuratannya. Oleh karenanya, dengan inventaris ini memungkinkan bisnis untuk mendapatkan efisiensi secara operasional dengan melihat dan mengeliminasi aset mana yang tidak diperlukan bisnis dan dapat meningkatkan keluaran.

3. Keakuratan

Manfaat ini sangat mudah dirasakan oleh bisnis Ketika inventaris dilakukan, bisnis kini bisa mendapatkan data yang akurat mengenai apa yang mereka punya dan berapakah nilainya. Hal ini dapat membantu bisnis dalam banyak hal.

4. Peramalan

Dengan pencatatan yang baik, aset-aset dapat diprediksi kapan harus diganti dan kapan harus diperbaiki. Dengan kata lain, peramalan dapat dilakukan untuk menghasilkan proses bisnis yang lebih baik.

5. Pencatatan Keuangan

Inventaris tersebut dapat dijadikan dasar oleh bisnis sebagai laporan keuangan yang menyangkut aset. Sehingga, dalam sebuah periode keuangan, bisnis dapat menempati posisi laporan keuangannya dengan mudah dan bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai bisnisnya. Pencatatan ini juga akhirnya dapat digunakan sebagai metode untuk menghitung kekayaan bersih dari bisnis atau nilai sebuah bisnis.

6. Pengamanan Aset

Aset-aset yang telah diinventarisir akan jauh lebih aman karena tercatat dengan jelas. Sehingga, kejadian hilangnya aset dapat dikurangi dengan cukup signifikan karena aset telah direkam jejaknya dengan jelas. Selain itu, juga dapat menghindari klaim tidak berdasar oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab.

Proses Inventaris

Mungkin proses inventarisasi ini terkesan tidak penting dan sulit untuk dilakukan. Nyatanya proses ini dapat dilakukan dengan secara sederhana untuk memulainya. Berikut tahapan yang dapat dilakukan.

1. Menentukan kepemilikan aset

Proses pertama yang dapat dilakukan oleh bisnis adalah menentukan aset manakah yang merupakan miliki bisnis yang mana yang merupakan milik pribadi. Hal ini berdasarkan asas pemisahan aset. Dengan pemisahan ini dilakukan untuk menghindari tergerusnya kekayaan pribadi Ketika bisnis mendapati masalah. Mulailah dengan barang-barang besar yang terlihat kemudian ke barang yang kecil.

2. Menilai aset

Proses kedua yang dilakukan adalah melakukan penilaian atas nilai aset. Proses yang mudah dilakukan adalah mengambil nilai beli dikurangi penyusutan yang telah terjadi. Barang-barang yang masih teringat harganya atau masih memiliki faktur belinya sangat mudah untuk dilakukan penilaiannya. Namun jika barang tersebut terlupa nilai belinya, pemilik bisnis harus melakukan penaksiran atas nilai belinya. Nilai belinya juga dapat dilacak dengan cek harga di pasar seperti apa mulai dari pasar daring maupun pasar luring. Barang-barang juga perlu dicek penurunan nilainya atau penyusutannya. Karena barang pasti mengalami penurunan nilai kecuali tanah.

3. Melakukan pencatatan

Tahapan paling penting yaitu pencatatan aset itu sendiri. Pencatatan harus sangat detail dan tersusun secara rapi sehingga dapat dilacak dengan baik. Proses ini dapat memakan waktu yang lama jika barang yang dimiliki oleh bisnis sangat banyak. Namun, jika barang yang dimiliki sedikit, proses akan cenderung lebih cepat dilakukan. Pencatatan tersebut juga sebaiknya dilakukan ke dalam sistem komputer sehingga lebih baik dalam pencatatan dan terintegrasi.

4. Rekonsiliasi data

Data yang sebelumnya telah selesai dimasukkan oleh bisnis harus dilakukan rekonsiliasi datanya atau dicocokan datanya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penghitungan ganda maupun kesalahan dalam memasukkan data ke system komputer. Proses ini relative dilakukan cukup mudah namun perlu kehati-hatian dalam pelaksanaannya.

5. Peninjauan pencatatan

Data-data yang telah masuk dan dicatat dengan rapi. Harus disimpan dalam bentuk fisik dan digital dan mudah untuk diakses. Sehingga, sewaktu-waktu dibutuhkan, siapa saja dapat mengakses dengan mudah. Selain itu, perlu adanya penilaian Kembali dan peninjauan atas inventarisasi tersebut minimal setahun sekali. Hal ini dilakukan untuk proses pemutakhiran data sehingga data yang diberikan sesuai dengan kondisi aktual dari keadaan aset.

Pentingnya inventarisasi, membuat bisnis dapat beroperasi lebih baik dan efisien. Oleh karena itu, Sahabat Wirausaha perlu sekali untuk melakukannya. Dengan Langkah-langkah mudah di atas, Sahabat Wirausaha dapat mencoba memulainya dan merasakan sendiri manfaatnya. Yuk, mulai mengembangkan pencatatan inventaris yang baik dalam berbisnis!

References :

https://www.pengadaan.web.id/2021/01/inventaris-adalah.html?m=1

https://www.investopedia.com/ask/answers/012815/wh...

https://www.parkplacetechnologies.com/blog/9-advan...

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
July 19, 2022 at 11:40AM
https://ift.tt/z0tILFf

​Catat Barang agar Bisnis Lebih Oke – UKM Indonesia - UKM Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/loN8cp6
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "​Catat Barang agar Bisnis Lebih Oke – UKM Indonesia - UKM Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.