INFO NASIONAL - 2020 kembali menjadi tahunnya pembangunan. Selain perkembangan infrastruktur yang begitu tinggi mengingat masyarakat seolah menanti-nanti nuansa baru di Indonesia ini, menjadi nafas segar juga bagi para developer properti untuk ikut berpartisipasi. Dengan misi mengulang kembali masa kejayaan properti yang pernah terjadi pada tahun 2012 lalu di Indonesia, para developer maupun agen professional realty tidak berhenti berinovasi. Di era teknologi digital yang adaptif, seolah menuntut semua elemen industri untuk Up to Date dalam lorong era industri 4.0. Sebuah revolusi Industri dengan pola digitalisasi berbasis bigdata.
Hal ini nyatanya merupakan konstelasi bagi lini Supporting Property seperti agen real estate yang menjadi lini terdepan sebagai penyedia informasi para investor maupun pembeli baik dalam kegiatan sewa, membeli atau menjual properti yang diinginkan.
Dalam perkembanganya, era digital ini merupakan gebrakan teknologi didunia bisnis yang Lowcost namun sangat efektif, bagaimana tidak?, dengan dukungan jaringan, serta alat komunikasi yang begitu mudah dan adaptif, menuntut semua perusahaan bisnis untuk berlomba berinovasi. Dengan kata lain, agen properti pun disini dituntut juga untuk mampu beradaptasi dengan cepat dan peka terhadap apa yg diinginkan atau menjadi kebutuhan masyarakat yang tidak lepas dari penggunaan Property Technology (Proptech) dengan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Menanggapi hal ini, Regional Operating Principal sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Keller Williams Indonesia, Linda T. Wijaya mengatakan, penggunaan teknologi sangat penting di industri properti sebagai alat pendukung kerja dalam melayani konsumen. “Apakah Teknologi digital bisa menggantikan fungsi agen properti? Justru mindset atau pola pikir yang benar adalah menggunakan teknologi untuk mendukung kerja-kerja agen dalam memenuhi tuntutan konsumen untuk mencari properti dengan praktis dan cepat,” ujar Linda saat ditemui Tempo di kantornya, Kamis, 16 Januari 2020 lalu.
Dalam memasarkan properti secara online, menurut Linda, merupakan opsi menarik untuk mendatangkan calon pembeli dan menaikkan produktivitas para agen. Akan tetapi, harus dipahami ada platform yang betul-betul berfungsi efektif, tapi tak sedikit pula yang mengambil keuntungan dari mengumpulkan basis data pengguna saja. “Di sinilah perlunya edukasi untuk meningkatkan bisnis agen properti,” katanya menambahkan.
Menariknya, menjadi seorang agen properti tak cukup berbekal pelatihan singkat. Kemampuan adaptasi dengan teknologi, piawai membaca pasar, koneksi luas, dan kemampuan merealisasikan target pun tak lantas menjadikan seseorang sebagai agen properti profesional. Bertambahnya pengalaman harus diimbangi kemampuan untuk belajar dan terus menggali berbagai hal terkait bisnis properti. Misalnya, peningkatan kemampuan mengedukasi pasar, aturan perpajakan, landasan hukum dalam berinvestasi, dan sebagainya.
Jadi dengan kata lain untuk sukses sebagai agen properti, faktor integritas dan memiliki mindset yang benar adalah kunci utama. Tanpa integritas dan tujuan jelas, takkan mampu menghadapi persaingan industri. Linda menekankan, secara mental harus sangat siap dan beralasan kuat untuk terjun dalam bisnis ini. Tak hanya itu, bisnis agen properti para agen bisa terus berjalan apabila mereka diberi kesempatan membangun merk dan bisnis mereka sendiri. Bisnis properti harus direvolusi sehingga para agen tak merasa membuang waktu dan uang percuma hanya demi target.
“Para agen kami ajarkan untuk membangun bisnis mereka sendiri melalui sistem dan model bisnis yang didukung oleh pendidikan, pelatihan, jaringan bisnis dan budaya kerja baru. Passive income juga diberikan selama para pembeli menggunakan jasa mereka,” ujarnya.
People Development, Productivity System dan Technology merupakan hal yang terintegrasi dalam satu metode pengembangan Keller Williams Realty. Dan situasi yang semakin kompetitif ini, Keller Williams terus berkomitmen dalam mengedukasi para agen selanjutnya dengan peningkatan-peningkatan yang ada sehingga menjadikan perusahaan ini memperoleh beberapa penghargaan terbaik seperti The Best Training Organization Across All Industries 2017 versi Training Magazine dan Top Company Culture versi Entrepreneur Magazine tahun 2017 dan Most Innovative Real Estate Technology 2019 versi Inman Magazine.
Dengan mengedukasi diri tanpa henti, mindset tepat, komitmen, disiplin, dan integritas yang dimiliki seorang agen, masyarakat akan mampu menilai dan memilih mana yang berkualitas dan bisa dipercaya dan peka terhadap perkembangan bisnis yang terjadi salah satunya bergerakan digital business yang semakin lama akan semakin berevolusi.
“Satu hal yang harus diketahui, menjadi agen properti bukan melulu tentang uang, tetapi menjadi yang terbaik yang bisa diraih diri sendiri dengan integritas dan akuntabilitas sebagai syarat utama sikap Service Excellence,” ucapnya. (*)
"bisnis" - Google Berita
January 25, 2020 at 08:59AM
https://ift.tt/3aGN9fA
Strategi Bisnis Agen Profesional di Era Digital Properti - Nasional Tempo.co
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/2ZX4j67
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Strategi Bisnis Agen Profesional di Era Digital Properti - Nasional Tempo.co"
Post a Comment