Search

Hakikat Bisnis - Kompasiana.com - Kompasiana.com

Pada suatu hari, Khadijah meminta Muhammad untuk membawakan  barang dagangannya ke Suriah. Khadijah adalah salah seorang saudagar wanita terkaya di Mekah. Dia telah dua kali menikah. Sejak kematian suami keduanya, dia mengangkat orang untuk memperdagangkan hartanya. Saat itu Muhammad telah melewati usianya yang kedua puluh dan belum diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Khadijah adalah putri Khuwaylid dari suku Asad, sepupu jauh dari anak-anak Hasyim. Khadijah telah mendengar tentang kabaikan Muhammad yang bersumber dari keluarganya. Dan untuk rencana perjalanan bisnis Muhammad tersebut, Khadijah menawarinya bantuan seorang budaknya bernama Maysarah. Muhammad pun menerima tawarannya. Dengan ditemani budak itu, ia berangkat membawa barang dagangan Khadijah ke Utara menuju Suriah. Muhammad telah dikenal penjuru Mekah sebagai Al-Amin, orang yang terpercaya, dapat diandalkan dan jujur. Kabar ini berasal dari laporan orang-orang yang telah beberapa kali mempercayakan barang dagangan mereka kepadanya. Setibanya kembali di Mekah, Muhammad dan Maysarah menuju rumah Khadijah. Ternyata perjalanan bisnis itu, Muhammad berhasil menjual seluruh barang dagangannya dan menghasilkan keuntungan hampir dua kali lipat untuk sebagian dipakai kulakan barang-barang yang mereka beli di pasar Suriah untuk dijual di pasar Mekah. Khadijah mendengarkan Muhammad menceritakan perjalanan dan transaksi-transaksi bisnis yang telah dilakukan.

Barangkali kita bertanya, apakah mungkin berbisnis dengan jujur dan menghasilkan keuntungan berlipat? Di tengah persaingan bisnis yang ketat. Banyak pebisnis berlomba-lomba agar bisnisnya untung (profit) dan kapital (asset)nya semakin besar yang nyaris menghalalkan segala cara. 

Sejujurnya bila kita memposisikan sebagai customer, client atau pembeli, maka produk dan/atau jasa mana yang kita pilih dengan kualitas yang hampir sama ? Dari bisnis atau penjual mana kita memutuskan untuk membeli secara tetap (permanent) ? Sejujurnya kita akan memilih bisnis atau penjual yang bersih, jujur dan memiliki kredibilitas tinggi. Dengan berperilaku sebagai penjual yang bersih, jujur dan memiliki kredibiltas tinggi mungkin saat tertentu tidak ada hasilnya, tidak ada uang yang kita bawa pulang. Namun dengan berperilaku bersih, jujur dan memiliki kredibiltas tinggi kita telah berhasil menjalani hidup yang baik dan benar. Dengan berperilaku bersih, jujur dan memiliki kredibiltas tinggi kita telah membawa pulang hukum keseimbangan alam yang baik. Kita para perbisnis atau penjual sering takut dengan kerugian. Bagaimana kalau tidak laku dan mengalami kerugian? Apakah kalau produk dan/atau jasa kita belum terjual, bahkan rugi kita harus berperilaku kotor, menipu orang dan merugikan orang lain serta lingkungan? Faktanya banyak orang memiliki segalanya, tetapi tidak memiliki kenikmatan, kesehatan, kebahagiaan, cinta dan kebermaknaan hidup. Uang memang bisa membeli makanan di restoran mewah, namun bukan kenikmatan makan. Uang memang bisa membeli ranjang mewah, namun bukan tidur nyenyak. Uang memang bisa membeli segalanya, namun bukan kebahagiaan, cinta dan kebermaknaan hidup.


Darimana datangnya kenikmatan, kesehatan, kebahagiaan, cinta dan kebermaknaan hidup? Hati kita harus bersih, jujur dan memiliki kredibilitas tinggi. Kalau tidak maka kita hanya akan mengalami pengalaman fisik secara eksternal, namun tidak kebahagiaan jiwa secara internal. Hampir semua gangguan jiwa (mental illness) berakar pada kebersihan, kejujuran dan integritas diri. Ini tidak bisa disebut sukses. Hidup harus seimbang. Sukses terjadi saat kita bisa menikmati proses (flow) nya dan mengalami kenikmatan, kesehatan, kebahagiaan, cinta serta kebermaknaan hidup. Adapun keberlimpahan materi/fisik adalah dampaknya.

Bisnis berarti bahkan sebelum memikirkan keuntungan kita, kita memikirkan keuntungan orang lain. Bisnis hakikatnya adalah pertukaran energi. Bila kita memberikan produk dan/atau jasa yang merugikan dan tidak membahagiakan orang lain serta lingkungan maka sebagai timbal baliknya adalah cepat atau lambat kita tidak bahagia dan akan mengalami kerugian hingga tutupnya perusahaan. Bayangkan jika kita telah menjual produk dan/atau jasa kepada customer, client atau pembeli. Dan setiap hari dalam waktu tertentu mereka menggunakan produk dan/atau jasa kita. Dan setiap hari pula mereka kecewa, merasa dirugikan dan menderita. Maka energi negatif kekecewaan, kerugian dan penderitaan itu terus terkirim kepada kita sebagai penjualnya. Maka bisa dibayangkan bila kita terus dikirimi energi negatif maka diri kita dan bisnis kita akan penuh dengan negativitas. Bayangkan jika kita telah menjual produk dan/atau jasa kepada customer, client atau pembeli. Dan setiap hari dalam waktu tertentu mereka menggunakan produk dan/atau jasa kita. Dan setiap hari pula mereka puas, merasa diuntungkan dan bahagia. Maka energi positif kepuasan, keuntungan dan kebahagiaan itu terus terkirim kepada kita sebagai penjualnya. Maka bisa dibayangkan bila kita terus dikirimi energi positif maka diri kita dan bisnis kita akan penuh dengan positivitas. Inilah yang disebut keberkahan. Sejatinya ketika kita deal dalam penjualan atau transaksi bisnis, maka proses keseimbangan alam tidak berhenti di situ. Justru proses keseimbangan alam dimulai dari situ.

Referensi :

Ibn Katsir, Ismail  (774 H) "Tafsir Alquran al-Adziim", Dar Alamiah (QS 9 : 119; QS 47 : 21)

Lings, Martin (Abu Bakr Siraj Al Din), Muhammad : His Life Based on the Earliest Sources, The Islamic Text Society, Cetakan IV, 1991

Al-Khushan, Muab ibn Muammad Ab Dharr, Shar al-Srah al-Nabawyah (v.1 & v.2): Riwyat Ibn Hishm, University of California Libraries (January 1, 1923) 

Szasz TS. The Myth of Mental Illness: Foundations of a Theory of Personal Conduct. Secker & Warburg, 1962.

Dirac, Paul A.M., The Principles of Quantum Mechanics, https://ift.tt/lsEOviV (January 8, 2013) 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Lihat Semua Komentar (0)

Video Pilihan

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
November 07, 2022 at 08:17AM
https://ift.tt/Ss4TztE

Hakikat Bisnis - Kompasiana.com - Kompasiana.com
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/CQ42uk0
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hakikat Bisnis - Kompasiana.com - Kompasiana.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.