Meraup cuan hingga memiliki bisnis di usia muda bisa terwujud dari hal sederhana seperti hobi berjualan. Hal inilah yang ditempuh Alwin Jalliyani (24), wirausaha muda yang sudah menekuni bisnisnya sejak duduk di bangku SMA. Kini, usahanya yang bernama Toptopi telah tumbuh menjadi PT (perseroan terbatas).
PT Toptopi Apparel Indonesia miliknya menyediakan jasa pembuatan custom barang atau atribut kebutuhan even dan berbagai acara lainnya. Harga produknya secara keseluruhan mulai dari Rp 30 ribu per buah.
Toptopi telah menjual lebih dari 20 ribu produknya sejak awal terbentuk pada 2015. Saat ini, Toptopi tidak pakai e-commerce untuk memasarkan produknya karena dinilai kurang cocok dengan target pemasarannya yang grosir dan pre-order. Namun, Toptopi tetap menerima pengiriman di seluruh Indonesia.
Kisah Awal dari Toptopi
Terbentuknya Toptopi berawal dari ketertarikan Alwin saat topi dengan tulisan custom sempat trending pada 2015. "Topi jaring yang tulisan depannya bisa diganti sesuai keinginan, misal 'Cucu Nabi Adam,' 'Idaman Mertua' dan itu menurut aku menarik dan kreatif," ucap Alwin.
Saat itu, belum ada yang jual topi tersebut di daerah dekat rumahnya dan harga topi yang original terbilang mahal. Ketika Alwin menemukan penjual topi tersebut, ia langsung terpikir untuk memasarkannya secara online. Alwin menanyakan langsung ke pabriknya dan mendapatkan harga khusus untuk menjualnya kembali. Siapa sangka, Alwin sukses menjual lebih dari 100 orderan topi pada minggu pertama. Setelah itu, ia semakin terpacu untuk memperluas pasar Toptopi.
Minatnya dalam berjualan telah ia miliki jauh sebelum merintis Toptopi, yakni saat masih SD. Ia yang saat itu memiliki ketertarikan terhadap sulap, merasa terpacu untuk menjual alat-alat sulap kepada teman-temannya.
"Waktu itu lagi viral The Master dan suka ikutin sulap, jadi aku pelajari bikin show ke teman-teman di sekolah, setelah mereka terkagum-kagum penasaran gimana caranya, aku jual (alat sulapnya). Sampai rumah aku bikin etalase sulap yang tertata dan kalau ada teman yang main bisa milih di situ" ucapnya. "Jadi kayak 'kalau mau bisa kayak gini ada triknya nih, ada alatnya harganya segini,'" Kata Alwin, menambahkan.
Alwin yang menjalani usahanya sejak usia muda tentunya harus bisa mengelola waktu untuk urusan akademik dan bisnis. Ditambah, saat kuliah ia tergolong sangat aktif berorganisasi. Untuk itu, Alwin selalu membuat penjadwalan agar bisa menjalani keduanya dengan baik.
"Pertama, bikin penjadwalan secara akademik dan bisnis, kita cocokan lalu bikin skala prioritas, lalu kalau ada yang bentrok buat alternatif," ungkap Alwin.
Dari situ, Alwin mengungkap dirinya jadi belajar skil manajemen waktu dan problem solving secara tidak langsung.
Motivasi Alwin Menghadapi Jatuh Bangun Toptopi
Awalnya, Toptopi hanya menjual topi custom secara online. Bahkan, tagline awal Toptopi berbunyi "Topinya Orang Indonesia" dengan harapan membuat topi yang top. Namun, topi custom tidak lagi trending pada 2017 dan menjadi salah satu tahun terberat Alwin mempertahankan Toptopi. "Tren orang pakai topi udah mulai turun. Saat itu pakai topi mulai terlihat alay dan norak," ujar Alwin.
Perubahan tren itu sangat berpengaruh pada penjualan Toptopi hingga mengalami masa di mana tidak ada orderan yang masuk setiap bulannya. Alwin terus berusaha dengan menawarkan jasa pembuatan jaket angkatan ke adik kelasnya hingga berhasil menerima order 300 buah jaket.
Dari situ, cakupan bisnis Toptopi mulai melebar dengan bertambahnya produk seperti jaket dan kaos. Taglinenya pun diubah menjadi "Pilihan Top Orang Top,".
Hal yang selalu memotivasi Alwin ketika menghadapi masa sulit adalah dengan mengingat kembali segala perjalanan yang telah ditempuh ketika menjalankan Toptopi.
"Kalau lagi di fase itu, satu hal yang selalu bikin aku semangat itu aku selalu melihat ke belakang, apa pengorbanan yang sudah dilakukan, achievement yang sudah dicapai," ujarnya.
Tahun 2020 juga menjadi cobaan bagi Toptopi yang penjualannya menurun imbas pandemi COVID-19. Di situ, Alwin mulai mencari solusi dengan menyediakan pengiriman ke seluruh Indonesia.
"Jadi kalau sebelumnya Toptopi kirim ke satu orang sekarung, tapi waktu pandemi kita sediakan fitur bisa kirim ke rumahnya masing-masing dan respon market juga baik," ungkap Alwin.
Menurutnya, jika ingin mempertahankan usaha, harus bisa berinovasi dan terus berkembang. "Tetap berinovasi, mengikuti zaman, dan jangan menutup mata maupun telinga. Kita harus terima saran dan masukan supaya lebih develop," ujar Alwin.
"Aku punya prinsip mulai aja dulu, kalau kita ga mulai ya kita ga tau apa evaluasinya," ucap Alwin. Prinsip yang dimilikinya juga membantu Alwin untuk terus berinovasi mempertahankan bisnisnya. Namun, bukan berarti memulai usaha tanpa rencana sama sekali. Menurutnya, rencana tetap diperlukan untuk memulai sesuatu, tetapi tidak harus menunggu hingga sempurna untuk dapat memulainya.
Selama menjalankan bisnisnya, Alwin sudah bisa merasakan manisnya berjualan. Salah satunya dengan meringankan beban orang tuanya dalam membiayai kuliah. Bahkan, ia juga bisa membeli motor sendiri usaha kerasnya berbisnis.
Pesan Alwin kepada orang-orang yang tertarik untuk berwirausaha adalah sebaiknya dapat melangkah maju untuk mulai berwirausaha secara yakin. "Kalau kamu ga coba buat memulai, kamu ga bakal tahu itu akan berhasil atau tidak, jadi saran saya buat yang mau memulai bisnis, apalagi yang masih muda itu mulai aja dulu, jangan nunggu perfect, nikmatin masa-masa trial error pas masih muda. Jangan tunda lagi kalau punya passion di dunia bisnis," ucap Alwin.
(iqk/iqk)"bisnis" - Google Berita
October 24, 2023 at 05:00AM
https://ift.tt/hPt2M9S
Kisah Jatuh Bangun Alwi Rintis Bisnis Produk Fesyen Custom - Detikcom
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/EYA8fkS
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Jatuh Bangun Alwi Rintis Bisnis Produk Fesyen Custom - Detikcom"
Post a Comment