Search

Bisnis Hotel Mulai Bangkit Tapi Valuasi GRPH Kelewat Mahal, Mau Beli? - CNBC Indonesia

1. PER IPO GRPH berada diatas rata-rata industrinya dan paling mahal dibandingkan kompetitornya.
2. Likuiditas Perseroan cukup kecil dengan Current Ratio dibawah 100%.
3. Jelang pemilu bisnis hotel diprediksi akan mendulang cuan.

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten di sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan subsektor Jasa Konsumen akan kedatangan penghuni baru yakni PT Griptha Putra Persada Tbk (GRPH) yang akan melakukan Intial Public Offering (IPO) dan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Harga penawaran berada di Rp100 hingga Rp105 per lembar saham. Penawaran umum dilaksanakan pada 12 hingga 16 Januari 2024. Penjatahan efek dilakukan 16 Januari 2024 dan pendistribusian saham akan dilaksanakan pada 17 Januari 2024. Perseroan akan listing pada 18 Januari 2024.

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 2 juta lot atau dana IPO yang diraih berkisar Rp20 miliar hingga Rp21 miliar. Market cap setara dengan Rp100 miliar hingga Rp105 miliar.

Penjamin emisi IPO GRPH adalah Elit Sukses Sekuritas. IPO GRPH tercatat dalam papan pengembangan.

Jelang pemilu bisnis hotel diprediksi akan mendulang cuan, namun sebelum memutuskan untuk menjadi investor, calon investor harus melihat kinerja Perseroan serta valuasi dari Perseroan serta penggunaan dana IPO.

Penggunaan Dana IPO

1. 48,76% akan digunakan untuk peningkatan sarana hotel, dengan rincian sebagai berikut:
a) 77,45% akan digunakan untuk pembelian perlengkapan kamar hotel
b) 9,84% akan digunakan untuk pembelian perlengkapan ruang meeting
c) 6,32% akan digunakan untuk pembelian alat-alat kebugaran
d) 5,65% akan digunakan untuk pembelian satu kendaraan roda empat berjenis MPV (Multi Purpose Vehicle) guna fasilitas pengantaran tamu hotel
e) 0,74% akan digunakan untuk pembelian peralatan dapur, antara lain untuk pembelian Chiller dan Freezer

2. 4,13% (empat koma satu tiga persen) akan digunakan untuk pembuatan 4 (empat) gerai beserta pembelian peralatan dan perabotan gerai restoran cepat saji Perseroan dengan nama The Flamexpress, dengan rincian sebagai berikut:
a) 54,99% akan digunakan untuk pembelian perlengkapan dapur
b) 20,85% akan digunakan untuk instalasi listrik dan bangunan gerai
c) 24,16% akan digunakan untuk pembelian perlengkapan gerai

3. 3,36% akan digunakan untuk biaya sewa 4 (empat) lokasi gerai baru The Flamexpress selama jangka waktu 1 (satu) tahun.

4. Dan sisanya akan digunakan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pada pembelian persediaan hotel, pembelian bahan baku restoran, pembayaran gaji karyawan, dan biaya listrik.

Bisnis

Kegiatan usaha Perseroan dibagi menjadi dua yakni usaha utama dan usaha penunjang.
1) Kegiatan Usaha Utama

a. Hotel Bintang
b. Restoran
c. Jasa Penyelenggara Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konferensi dan Pameran (MICE)

2) Kegiatan Usaha Penunjang
a. Rumah Minum/Kafe
b. Jasa Boga untuk Suatu Event Tertentu (Event Catering)
c. Restoran dan Penyediaan Makanan Keliling Lainnya
d. Aktivitas Konsultasi Manajemen Lainnya
e. Aktivitas Perusahaan Holding

Laporan Keuangan

IPO GRPHFoto: IPO GRPH

Melihat track record pertumbuhan laba, Perseroan konsisten dalam mencatatkan pertumbuhan laba terutama setelah masa Covid-19 degan mampu memangkas kerugian pada tahun 2021 dan berhasil membalikkan kerugian menjadi laba pada tahun 2022.

Kemudian Per 31 Juli 2023 Perseroan berhasil kembali membalikkan kerugian menjadi laba sebesar Rp1,43 miliar dari kerugian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp70,99 juta.

Pencatatan laba bersih didukung dari peningkatan pendapatan usaha per 31 Juli 2023 yang meningkat 26,44% menjadi Rp14,72 miliar, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp11,64 miliar.

Margin Perseroan juga meningkat per 31 Juli 2023 menjadi 53,25%, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 46,66%. Peningkatan margin didorong oleh peningkatan pendapatan usaha dan efisiensi pada beban pokok pendapatan.

Dari rincian pendapatan usaha Perseroan, kontribusi pendapatan Perseroan sebagian besar ditopang oleh pendapatan kamar dan restoran, yang disusul pendapatan sewa ruangan dan lain-lain.

IPO GRPHFoto: IPO GRPH

Rasio Keuangan

IPO GRPH menawarkan harga penawaran sedikit lebih mahal, dapat dilihat Price Book Value (PBV) berada diatas satu. Secara sektoral atau Price Earning Ratio (PER) juga cukup mahal, dimana rata-rata PER di industri yang sama dapat dikatakan murah jika berada di bawah PER 14.

Namun dalam menghasilkan margin, Perseroan mampu mencatatkan margin yang cukup besar di atas 50%. Begitu pula dalam mencatatkan laba atau Net Profit Margin (NPM) cukup baik di 9,72%.

Return On Equity (ROE) Perseroan berada di rata-rata industrinya, sehingga dalam mengelola modal terhadap laba bersih sudah cukup efisien. Begitu pula dengan Return On Asset (ROA) Perseroan berada di rata-rata industrinya, sehingga dalam mengelola aset terhadap laba bersih sudah cukup efisien.

Debt Equity Ratio (DER) Perseroan juga kecil, jauh di bawah 100%. Hal ini berarti total modal Perseroan jauh lebih besar dibandingkan total hutangnya. Total modal Perseroan per 31 Juli 2023 sebesar Rp52,9 miliar, sementara total hutang Perseroan per 31 Juli 2023 sebesar Rp21 miliar. Sehingga dalam membayar kewajiban terhadap modalnya cukup sehat.

Namun likuiditas Perseroan kurang baik dengan Current Ratio di bawah 100%. Sehingga dalam membayar kewajiban lancar terhadap aset lancar kurang sehat.

Kompetitor

Secara sektoral atau PER, GRPH menjadi paling mahal dibandingkan dengan keempat kompetitornya. Dimana rata-rata PER industri hotel, resort dan cruise lines dapat dikatakan murah jika di bawah PER 14. Sehingga dari kelima emiten di atas, UANG paling murah.

Kemudian, dari kelima emiten di atas KPIG dan JIHD paling undervalued alias murah dengan memiliki PBV di bawah satu.

Prospek Bisnis

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Indonesia pada Agustus 2023 sebesar 52,46%, turun 2,17% poin dari Juli 2023 yang sebesar 54,63%.

Namun, TPK hotel berbintang pada Agustus 2023 lebih tinggi 5,08% poin ketimbang Agustus 2022 yang sebesar 47,38%. Dibandingkan periode awal pandemi Covid-19, tren TPK hotel bintang di Indonesia cenderung menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun terakhir seperti terlihat pada grafik di atas.

Selain itu, jelang pemilu bisnis hotel diproyeksikan akan mendulang cuan karena mendapat dukungan dari kenaikan permintaan akomodasi dan ruang pertemuan kegiatan partai politik sehingga akan meningkatkan reservasi hotel.

Layak Beli atau Tidak?

Bisnis hotel diprediksi akan mendulang cuan pada tahun pemilu, namun sedikit mahalnya harga yang ditawarkan saat ini dan lebih mahal dibandingkan para kompetitornya menjadi bahan pertimbangan calon investor saat ini. Jika setelah listing, harga saham GRPH memberikan diskon ini akan menjadi hal menarik dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan saat harga penawaran.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)
[Gambas:Video CNBC]

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
January 09, 2024 at 10:10AM
https://ift.tt/TFsy7GL

Bisnis Hotel Mulai Bangkit Tapi Valuasi GRPH Kelewat Mahal, Mau Beli? - CNBC Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/k04fng5
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bisnis Hotel Mulai Bangkit Tapi Valuasi GRPH Kelewat Mahal, Mau Beli? - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.