Search

Hujan Tiba, Bisnis Ini Dapat Guyuran Untung - detikFinance

Jakarta -

Musim hujan kerap menjadi momok bagi sebagian orang. Sebab, tak sedikit dari mereka yang kesulitan beraktivitas saat hujan turun. Namun bagi beberapa pengusaha, musim hujan justru dianggap sebagai sumber keberkahan. Bukan hanya mengalirkan air dari langit ke bumi, hujan juga mengalirkan rezeki dari Sang Pencipta kepada para pencari nafkah ini.

Penelusuran tim detikcom menemukan beberapa pedagang yang mengaku kelimpahan rezeki saat musim hujan tiba. Seperti yang dialami seorang penjaga warung mie bernama Diah. Ia mengaku mendapat cipratan berkah saat musim hujan turun.

"Kalau musim panas ya Rp 200 (ribu), kalau misalnya musim dingin (hujan) paling pernah Rp 400 (ribu), itu sehari," ujar Diah beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diah sendiri telah berjualan hampir satu tahun. Setiap hari, ia berjaga di kedai mie instan di Jalan Raya Bojonggede-Kemang (Bomang), Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor.

Kedai kecil dengan nama 'Silaturahmie' ini menjajakan beragam jenis mie instan dengan pilihan 'topping' serta minuman sachet sebagai pendampingnya. Pembeli terlihat nikmat menyeruput semangkok mie, sambil bercengkrama dengan rekannya.

Kios mieKios mie Foto: dok. Aafi Syaddad/detikcom

Bukan lagi rahasia umum, mie instan memang menjadi makanan favorit banyak orang. Terlebih pada musim penghujan yang dingin, sajian mie disebut menjadi lebih nikmat dari biasanya.

Tak cuma pedagang mie instan, hal yang sama juga dirasakan oleh seorang pedagang minuman jahe di daerah Harapan Indah, Kota Bekasi. Nuryasin namanya, dia mengakui keberkahan di musim hujan telah mendatangkan lebih banyak pembeli dibandingkan hari-hari biasa.

Nuryasin sendiri telah berjualan selama dua tahun. Dengan gerobak andalannya, ia menyajikan minuman berkhasiat yang hangat. Tak heran, jika dagangannya ini laris di saat musim hujan, di mana cuaca sedang dingin-dinginnya.

Penjual minuman jahePenjual minuman jahe Foto: dok. Aafi Syaddad/detikcom

Biasanya, Nuryasin memperoleh omzet sekitar Rp 400 ribu per hari di musim panas. Sementara di musim hujan, ia menyebut mendapatkan 'bonus' sejumlah Rp 50-100 ribu per harinya saat musim hujan turun.

Bisnis laundry bernama Laundryo Cipinang juga mengalamai hal yang sama. Usaha yang telah dirintis sejak awal tahun 2023 ini terletak di Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Kota Jakarta Timur. Meskipun berupa kios kecil, terlihat sempit di lingkungan pemukiman yang padat, namun strategis karena berdekatan dengan banyak kost mahasiswa dan karyawan.

Menurut keterangan dari salah satu karyawati Laundryo Cipinang, Diana mengatakan saat musim hujan usahanya meningkat menjadi sebesar Rp 10 juta per bulan. Berbeda saat musim kemarau, bisnis ini mengalami tantangan dengan omzet hanya sekitar Rp 6 juta sampai Rp 7 juta per bulan.

"Kalau musim hujan itu rame emang, omzetnya itu ada kenaikan kalau musim hujan," ungkap Diana kepada detikcom beberapa waktu yang lalu.

Laundryo Cipinang menyediakan berbagai layanan cuci-setrika dengan pilihan waktu reguler, express, dan satuan. Harga reguler sendiri Rp 7 ribu per/kg, layanan express seharga Rp 8 ribu per/kg, dan satuan untuk jenis barang seperti selimut, sweater, dan sprei seharga Rp 10 ribu per satuan.

Saat musim hujan, layanan yang paling banyak digunakan adalah layanan express (kilat/cepat). Bahkan, kapasitas layanan hingga mencapai 100 kg per hari. Situasi ini terlihat bahwa dalam kondisi cuaca hujan, permintaan untuk layanan laundry malah meningkat.

"Kalau paling tinggi kiloannya ya sehari bisa hampir 100 kg atau lebih, itu bisa sampai 20-25 costumer," ujarnya.

"Kalau hujan express paling banyak, jadi dia nanti untuk pakai besok-besok. Jadi karena dia kan jemur di rumah nggak kering, dia ngambil express. Mbak buat besok ya, buat besok ya," kata Diana.

Sementara itu, di wilayah lain, pedagang jas hujan juga mengalami secercah keberkahan selama musim hujan. Rusdi pemilik usaha Aksesoris & Perlengkapan Motor di pinggir Jalan Raya Kalimalang, Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Kota Jakarta Timur, musim hujan adalah salah satu momen yang dinanti-nantikan. Hal itu karena pada musim ini usahanya mengalami kenaikan omzet. Rusdi mengandalkan penjualan jas hujan sebagai produk andalannya.

Terdapat beberapa variasi yang tersedia dalam tokonya yakni jas ujan ponco berbahan plastik yang terjangkau, sekitar Rp 10 ribu dan berbagai jenis lain seperti jas hujan ponco tebal, jas hujan setelan, dan jas hujan gamis dengan harga bervariasi mulai dari Rp 70 ribu hingga Rp 150 ribu dengan berbagai pilihan warna.

Penjual jas hujan.Penjual jas hujan. Foto: dok. Anggita/detikcom

Rusdi mengaku selama musim kemarau penjualan jas hujannya mengalami kesulitan terjual. Namun, ketika hujan turun, omzet harian dari penjualan jas hujan bisa mencapai Rp 200 ribu, terutama untuk jenis jas hujan ponco plastik yang menjadi favorit pelanggan. Jika penjualan jenis lainnya ikut terjual, omzetnya pun bisa mencapai kisaran Rp 300 hingga Rp 500 ribu per hari.

"Kalau nggak musim hujan, jas hujan nggak laku. Kalau hujan kayak gini yang plastik bisa sampe Rp 200 ribu, kalau yang mahal laku (jas hujan variasi ponco tebal, setelan, dan gamis) bisa sampe Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu," terang Rusdi.

Simak Video "Mengapa Jakarta Masih Panas di Tengah Musim Hujan?"
[Gambas:Video 20detik]
(prf/ega)

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
December 31, 2023 at 08:41PM
https://ift.tt/RAf2CZ8

Hujan Tiba, Bisnis Ini Dapat Guyuran Untung - detikFinance
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/YJS9LQh
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hujan Tiba, Bisnis Ini Dapat Guyuran Untung - detikFinance"

Post a Comment

Powered by Blogger.