British American Tobacco (BAT) didenda US$ 635.241.338 atau Rp 9,46 triliun (kurs Rp 14.900) karena menjual rokok ke Korea Utara. BAT adalah perusahaan multinasional terkemuka, yang juga merupakan Induk PT Bentoel Internasional Investama (RBMA).
Dikutip detikcom dari situs resmi BAT, Rabu (26/4/2023), BAT didirikan tahun 1902 atau sudah berusia 121 tahun dan terus berkembang hingga sekarang. BAT memproduksi dan menjual produk rokok, tembakau, produk nikotin, dan lainnya.
James 'Buck' Duke menjadi pimpinan perusahaan yang pertama tahun 1902. Strateginya adalah merancang produk unggulan, mempekerjakan orang terbaik, memberi harga serendah mungkin, dan mekanisasi produksi.
Tahun 1904 hingga 19011, BAT melakukan ekspansi ke pasar di Hindia Barat, India, Ceylon, Mesir, Belanda, Belgia, Swedia, Norwegia, Finlandia, Indonesia, Afrika Timur, dan Malaya.
Tahun 1904, perusahaan mengakuisisi saham mayoritas produsen rokok yang berbasis di Kairo, Maspero Freres Company, memungkinkan BAT memperluas perdagangan ekspor rokok yang terbuat dari tembakau Turki ke India dan Eropa.
Tahun 1970-an BAT beralih ke ritel dengan proses akuisisi, termasuk Argos di Inggris dan Saks Fifth Avenue di AS.
Dalam catatan detikcom, British American Tobacco (BAT) resmi mengambil alih 85% saham pengendali di perusahaan rokok terbesar nomor 4 di Indonesia saat itu, PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA), dari PT Rajawali Corpora dan para pemegang saham lainnya dengan harga US$ 494 juta.
Akuisisi ini menjadikan posisi BAT cukup strategis untuk mengambil pangsa pasar rokok kretek di Indonesia yang dinilai cukup menggiurkan.
"Transaksi ini merupakan kesempatan strategis yang sempurna untuk memasuki pasar kretek Indonesia yang sangat luas dan sedang berkembang dan akan menjadi landasan untuk pertumbuhan di masa yang akan datang," ujar John Daly, Direktur British American Tobacco untuk Asia-Pasifik dalam siaran persnya, Rabu (17/6/2009).
Dalam perjalanannya selama lebih dari delapan dasawarsa, Bentoel Group telah menjadi perusahaan tembakau terbesar keempat di Indonesia. Perusahaan didirikan pada tahun 1930 oleh Ong Hok Liong dengan nama Strootjes Fabriek Ong Hok Liong, yang memproduksi brand local ternama seperti Bentoel Biru, Tali Jagat, Bintang Buana, Sejati, Neo Mild, dan Uno Mild.
Saat ini, Bentoel Group merupakan bagian dari British American Tobacco (BAT) Group. BAT adalah sebuah perusahaan tembakau global dengan jaringan di lebih dari 180 negara. Hal ini memungkinkan Perusahaan untuk menambahkan brand global Dunhill dan Lucky Strike ke dalam portofolionya.
Juli 2022, PT Bentoel Internasional Investama Tbk memutuskan untuk melepas status sebagai perusahaan terbuka menjadi tertutup (Go Private). Direktur Bentoel Dinar Shinta Ulie juga mengungkapkan langkah menghapus pencatatan saham perseroan dari Bursa Efek Indonesia (BEI) alias delisting.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) saat itu disetujui pengunduran diri Faisal Saif sebagai Presiden Direktur dan Martin Artur Guest sebagai Direktur dengan mempertimbangkan kesinambungan rencana kegiatan perseroan.
Para pemegang saham menyetujui untuk mengangkat William Lumentut sebagai Presiden Direktur dan Thomas Christian sebagai Direktur Perseroan.
(das/das)"bisnis" - Google Berita
April 26, 2023 at 02:59PM
https://ift.tt/d4kRM2T
Profil Induk Bentoel Berusia 121 Tahun yang Didenda Gegara Bisnis dengan Korut - detikFinance
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/RuLmSjc
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Profil Induk Bentoel Berusia 121 Tahun yang Didenda Gegara Bisnis dengan Korut - detikFinance"
Post a Comment