Suarabanyuurip.com - d suko nugroho
M Rijal Masyhur Amin sukses bisnis ternak domba. Pemuda lajang ini berhasil meraup omset Rp 183 juta per bulan.
Rijal masih muda. Usianya baru 23 tahun. Namun keuletan pemuda asal Desa Simbatan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, dalam bisnis domba sudah teruji. Dari awalnya memiliki 25 ekor domba, sekarang sudah berkembang mencapai 500 ekor.
Rijal mendirikan usaha peternakan Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak". Kandang ternaknya menempati lahan seluas 3.000 meter persegi. Kandang yang dibangun bentuknya sederhana. Selain domba, di tempat ini juga terdapat budidaya ayam petelur dan perikanan.
"Usaha peternakan ini mulai berdiri tahun 2017 lalu. Awalnya hanya 25 ekor dan jenis usahanya hanya penggemukan," ujar Rijal membuka perbincangan dengan suarabanyuurip.com, Jumat (16/6/2023).
Peternakan domba Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak" berkembang pesat dalam waktu singkat. Jumlah ternak yang dikelola terus bertambah. Jenis usahanya beragam. Mulai dari penggemukan, pembibitan, dan peranakan.
Jumlah domba di kandang Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak" saat ini sebanyak 500 ekor. Terdiri dari 200 ekor untuk penggemukan, 200 ekor pembibitan dan 100 ekor peranakan. Sementara jenis domba yang dipelihara mulai dari ekor gemuk, ekor tipis bertanduk, domba merino, domba tekle hingga domba garut.
"Semua memiliki perlakuan berbeda. Untuk jenis pembibitan cara memeliharanya berbeda dengan penggemukan, maupun peranakan," tutur Sarjana Peternakan Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang itu.
Selain usaha peternakan, Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak" juga mengembangkan ke usaha hilir. Yakni melayani aqiqah, pengolahan pakan ternak dan pengolahan kotoran menjadi pupuk organik.
Untuk aqiqah, Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak" melayani penjualan domba sekaligus pengolahannya. Pengolahan bisa sesuai pesanan seperti satai, gulai dan jenis masakan lainnya. Selain itu juga bisa hanya melayani penyembelihan.
"Kalau mau dimasak sendiri biasanya pembeli minta disembelihkan dan dibersihkan. Untuk ini biayanya per ekornya150 ribu," ucap Rijal.
Sedangkan untuk usaha penjualan pakan ternak, Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak" mendatangkan sebagian bahan baku dari luar Bojonegoro. Di antaranya dari Malang, Pasuruan hingga luar Jawa. Bahan-bahan itu kemudian digiling dan difregmentasi menjadi pakan ternak yang sehat.
"Selain untuk pakan ternak sendiri, juga banyak diminati peternak Bojonegoro. Ada peternak dari Kecamatan Ngasem, Kedungadem dan beberapa kecamatan lain beli pakan di sini," bebernya.
"Omset dari penjualan pakan ternak ini setiap bulannya bisa mencapai 75 juta," lanjut Rijal.
Sementara untuk pembuatan pupuk organik, Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak" memanfaatkan kotoran kambing. Kotoran tersebut dikumpulkan untuk dikeringkan kemudian digiling. Setiap karungnya pupuk kompos ini dijual dengan harga Rp 20 ribu.
"Kalau omset dari pengolahan kotoran ternak ini setiap bulannya bisa sampai 6 sampai 8 juta," tegas anak pertama pasangan Sulkan Imron dan Zuraidah Lutfi Isani itu.
Gunakan Medsos untuk Promosi
Usaha peternakan Kelompok Ternak "Sumber Ternak" yang dirintis Rijal terbilang baru. Namun usaha ini sudah banyak dikenal masyarakat luas di dalam dan luar Bojonegoro. Hal itu tidak lepas dari upayanya mempromosikan melalui media sosial atau Medsos seperti Instagram (IG), Facebook dan Tiktok.
"Belum lama ini ada perusahaan dari Kabupaten Tuban datang ke sini membeli untuk hewan kurban. Setelah saya tanya tahu tempat ini dari mana, katanya lihat dari Tiktok," ungkap Rijal.
Hasil ternak Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak" selama ini tidak pernah dijual di pasar-pasar hewan. Rijal mengaku lebih memilih memanfaatkan teknologi untuk memasarkanya, karena dinilai lebih efektif dan menjangkau masyarakat luas.
"Sekarang ini kan jamannya teknologi, jadi saya memanfaatkan itu. Kalau dijual ke pasar-pasar hewan ribet, harus membawa kambingnya ke sana kemari. Dan, itu butuh biaya," tandasnya.
Rijal mengakui kemajuan teknologi telah memberinya kemudahan untuk memajukan usaha peternakannya. Selain bisa untuk pemasaran, juga dapat dimanfaatkan untuk mengetahui harga pasar.
"Jadi kita tahu update harga domba di pasaran," sergahnya.
Idul Adha Banyak Penjualan
Momentum Idul Adha menjadi berkah tersendiri bagi Kelompok Tani Ternak Sumber Ternak. Menjelang Hari Raya Kurban ini, telah berhasil menjual 120 ekor kambing. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah karena Hari Raya Idul Adha masih sepakan lagi.
Di Kelompok Tani Ternak Sumber Ternak ini pembeli bisa langsung memilih hewan kurban sesuai kebutuhan dan dijamin sehat. Harga untuk hewan kurban yang ditawarkan mulai dari Rp 1,8 juta hingga Rp 3,5 juta.
Menurut Rijal penjualan hewan kurban tahun 2023 ini mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya. Penyebabnya tahun ini banyak warga yang memilih berkurban sapi karena harganya jauh lebih murah.
Sedangkan tahun 2022 lalu, kata dia, masyarakat banyak yang memilih berkurban kambing karena sapi banyak terserang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD).
"Tahun 2023 ini kebanyakan kambing kurban yang dicari di kisaran harga 2,5 juta. Tapi kalau tahun kemarin 3 jutaan," ungkapnya.
"Kalau omset dari usaha peternakan ini sebulannya bisa sampai 100 juta. Itu bukan termasuk dari usaha penjualan pakan ternak dan pengolahan kotoran ternak," lanjut Rijal.
Berharap Jadi Wisata Edukasi dan Pusat Pelatihan
Keberadaan Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak" telah memberikan maanfaat bagi masyarakat sekitar. Sebab selain menjalankan usaha, kelompok ini memberikan kesempatan kepada warga sekitar untuk memelihara ternak dari kelompok untuk diperlihara di rumahnya dengan sistim.bagi hasil.
"Jadi kita juga menawarkan kepada tetangga di sini yang ingin memelihara. Sistimnya anaknya di paro (dibagi). Kami juga mengajari bagaimana cara beternaknya. Istilahnya mereka ini adalah binaan kelompok. Harapannya warga juga mendapat tambahan penghasilan," tutur Zulkan Imron, ayah Rijal.
Selain itu, Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak" juga memberi kessmpatan kepada mahasiswa yang ingin magang untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuannya dalam beternak. Sejumlah mahasiswa yang magang di tempat ini di antaranya dari Universitas Bojonegoro (Unigor) dan Universitas Brawijaya.
"Saat ini ada empat mahasiswa Unigoro yang magang di sini," sambung Rijal kembali.
Saat ini, kata dia, Kelompok Tani Ternak Sumber Ternak sedang melakukan penjajakan dengan Unmuh Malang untuk mengembangkan usaha. Penjajakan kerja sama yang dilakukan di bidang entrerpreneur ruminansia. Yakni model pengembangan usaha peternakan terintegrasi.
"Sedang kita bicarakan dengan Unmuh Malang. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa terealiasi," harapnya.
Keberhasilan Kelompok Tani Ternak Sumber Ternak dalam pengelolaan domba ini telah mengundang perhatian Dinas Peternakan dan Perikanan Bojonegoro. Kata Rijal, kelompok ternaknya dipercaya mewakili Kabupaten Bojonegoro di tingkat Provinsi Jatim dalam lomba manajemen kelompok agribisnis peternakan.
"Kami berharap kedepannya kelompok tani ternak ini bisa menjadi wisata eduksi peternakan dan pusat pelatihan di Bojonegoro," pungkas pria yang juga Ketua Kelompok Tani Ternak "Sumber Ternak" ini.(suko)
"bisnis" - Google Berita
June 17, 2023 at 12:10PM
https://ift.tt/qUTHtm1
Dari Bisnis Ternak Domba, Pemuda Bojonegoro Raup Omset Rp 183 Juta/bulan - SuaraBanyuurip
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/BgNYUXF
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Dari Bisnis Ternak Domba Pemuda Bojonegoro Raup Omset Rp 183 Juta/bulan - SuaraBanyuurip"
Post a Comment