Search

Kerajaan Bisnis Hary Tanoe & Potensi Cuan Jika Ganjar Menang - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu pengusaha sukses yang dikenal memiliki bisnis pertelevisian nasional yakni Hary Tanoesoedibjo kini kembali menjadi perbincangan setelah Ketua Umum Partai Perindo tersebut resmi mendukung Ganjar sebagai capres 2024 di markas PDI-P, Jakarta Pusat.

Perindo pun memutuskan untuk melakukan kerja sama politik dengan PDI-P. Hal ini dipastikan setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Perindo Hary Tanoesudibjo menandatangani kerja sama politik di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (9/6/2023).

Hary Tanoesoedibjo dikenal sebagai sosok yang sukses merajai bisnis media di Indonesia. Ia memiliki kerajaan bisnis yakni MNC Group. Pria yang biasa dikenal dengan panggilan HT ini bahkan melebarkan sayapnya ke lini bisnis lainnya seperti jasa keuangan, perbankan, TV berbayar hingga pertambangan dan properti.

MNC Group didirikan oleh Hary Tanoesoedibjo di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 2 November 1989 sebagai sebuah perusahaan sekuritas dengan nama PT Bhakti Investama, bermodal Rp 64 juta.

Pada tahun 1994, perusahaan memperluas cakupan usahanya untuk memasukkan perdagangan efek dan perantara pedagang efek, penasihat investasi, manajer investasi, penjamin emisi, originasi dan sindikasi, penasihat keuangan dan jasa riset, serta merger dan akuisisi, diikuti oleh peluncuran reksa dana produk.

Tiga tahun kemudian, pada 1997, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia yang berhasil meraup dana Rp 80 miliar.

Kemudian melakukan ekspansi di bidang media dan entertainment hospitality di tahun 2007. Saat ini, kegiatan usaha MNC Group fokus pada empat bidang, yakni media, jasa keuangan, entertainment hospitality, serta e-commerce & digital.

Diketahui anak usaha MNC Group memiliki puluhan perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Ada sekitar 10 perusahaan yang sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dari 10 perusahaan MNC Grup terdapat kinerja yang bervariatif. Ada yang naik ada pula yang turun bahkan masih ada yang membukukan kerugian. Bisnisnya pun bervariatif dari 10 perusahaan tersebut.

PT MNC Asia Holding Tbk (BHIT) dahulu dikenal PT. MNC Investama Tbk adalah perusahaan induk dari beberapa anak perusahaan dan bergerak dalam bidang investasi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989.

Selanjutnya, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) awalnya bernama PT Bimantara Citra, namun kemudian diganti menjadi dengan nama yang sekarang. Fokus bisnis emiten berkode BMTR tersebut adalah jadi perusahaan media dan telekomunikasi di tingkat global. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1982.

Kemudian yang paling populer yakni PT. Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) adalah perusahaan media terpadu di Indonesia. Perusahaan ini memiliki bisnis inti dalam konten dan kepemilikan dan pengoperasian 3 dari 10 televisi Free-To-Air nasional di Indonesia.

MNCN memiliki 3 TV Free-To-Air (FTA) - RCTI, MNCTV dan GlobalTV - serta 18 saluran yang dibuat dan diproduksi oleh MNC yang disiarkan di TV-berbayar.

Saat ini, MNC juga memiliki bisnis berbasis media lainnya yang mendukung bisnis inti MNC. Bisnis tersebut terdiri dari radio, media cetak, manajemen talenta, dan rumah produksi. MNC didirikan pada tanggal 17 Juni 1997. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Desember 2001.

Kemudian ada PT. MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN) yang bergerak di bidang industri media. Perseroan melalui entitas anaknya melakukan kegiatan usahanya di dalam bidang media, khususnya dalam bidang production house, advertising, dan manajemen talent.

Saham MNC Group berikutnya adalah PT. MNC Vision Networks Tbk (IPTV) didirikan pada tanggal 27 Desember 2006. Perusahaan mengalami perubahan nama pada tanggal 28 Februari 2018, yang sebelumnya PT. Sky Vision Networks menjadi PT. MNC Vision Networks. Perusahan bergerak dalam bidang TV berbayar, fixed broadband, dan layanan konten digital.

Lalu apakah pernah mendengar Indovision, OkeVision dan Top TV? Nah, itulah merek televisi satelit berlangganan di bawah naungan PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY). MNC Sky Vision adalah anak usaha MNC Vision Netwoks.

PT. MNC Sky Vision Tbk (MSKY) yang mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1994 ini bergerak dalam bidang jasa manajemen pelanggan TV berbayar, seperti layanan manajemen pelanggan dan bisnis TV berbayar. Saat ini, Perseroan bergerak dalam mentransmisikan ulang dan memasarkan beberapa program televisi internasional melalui satelit.

Selanjutnya, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) memiliki bisnis utama yang fokus pada usaha pengelolaan investasi strategis di sektor jasa keuangan. Per 31 Desember 2018, Perseroan memiliki 7 entitas anak yang memberikan layanan jasa keuangan yaitu: PT MNC Securities, PT MNC Asset Management, PT MNC Finance, PT MNC Life Assurance dan PT MNC Asuransi Indonesia, PT Bank MNC Internasional Tbk dan PT MNC Guna Usaha Indonesia.

Sektor perbankan ada PT. Bank MNC Internasional Tbk (BABP) yang didirikan dengan nama PT. Bank Bumiputera Indonesia Tbk. Perusahaan ini bergerak di industri perbankan. Bank MNC mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 12 Januari 1990.

Aktivitas usaha perseroan diantaranya: penghimpunan dana (giro, tabungan dan deposito), penyaluran pinjaman (kredit modal kerja, kredit konsumsi, investasi, pinjaman sindikasi), sektor konsumer (pembiayaan KPR, memberi pinjaman kepada pensiunan melalui koperasi-koperasi), rrtsuri, trade finance (ekspor, impor, documentary collection dan bank guarantee) dan remitansi.

Selanjutnya, PT. MNC Land Tbk (KPIG) bergerak dalam bidang usaha pengembangan dan pengelolaan properti komersial dan residensial di Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak. Grup perseroan ini memiliki dan mengelola area properti terpadu mencakup Gedung perkantoran, apartemen kelas atas, hotel dan resort, lapangan golf, dan vila.

Dan sektor energi terdapat PT. MNC Energy Investments Tbk (IATA) didirikan pada tahun 1968 dengan nama PT Indonesia Transport & Infrastructure, yang sebelumnya bergerak di bidang usaha pengangkutan udara niaga. Saat ini, perusahaan bergerak dalam bidang investasi dan menjadi perusahaan induk, khususnya di sektor pertambangan batubara.

Hary Tanoesoedibjo mendukung penuh Ganjar Pranowo. Jika Ganjar memenangkan Pilpres 2024, maka beliau akan melanjutkan program-program Presiden Joko Widodo (Jokowi), di mana pembangunan infrastruktur berpotensi akan dilanjutkan.

Tak hanya itu, hilirisasi pertambangan, terutama pertambangan mineral era Jokowi juga berpotensi dilanjutkan jika Ganjar memenangi Pilpres 2024.

Adapun berikut sektor-sektor yang bakal diuntungkan jika Ganjar Pranowo memenangkan Pilpres 2024.
• Infrastruktur (saham BUMN Karya, konstruksi non-BUMN Karya, infrastruktur, telekomunikasi)
• Pertanian (saham produsen beras dan produsen pertanian lainnya)
• Pertambangan (saham pertambangan emas, nikel, bauksit, dan mineral lainnya)

Yang dimana sektor-sektor yang menjadi program Ganjar saat memenangkan pilpres 2024 nanti dapat menguntungkan para pengusaha termasuk Hary Tanoesoedibjo sebagai seorang pengusaha yang memiliki banyak jenis bisnis seperti telekomunikasi, properti, perbankan hingga pertambangan.

Pembangunan infrastruktur memberikan peranan yang sangat penting untuk memacu pertumbuhan ekonomi, baik di tingkat nasional maupun daerah, serta mengurangi pengangguran, mengentaskan kemiskinan dan tentunya meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Ketersediaan infrastruktur yang handal merupakan hal yang sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi maupun pertumbuhan dunia usaha.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.


[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Ini Penjelasan MNC Digital Soal Mundurnya Hary Tanoe


(saw/saw)

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
June 16, 2023 at 09:47AM
https://ift.tt/u5jTUi7

Kerajaan Bisnis Hary Tanoe & Potensi Cuan Jika Ganjar Menang - CNBC Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/oNV1mLH
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kerajaan Bisnis Hary Tanoe & Potensi Cuan Jika Ganjar Menang - CNBC Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.