JAKARTA, KOMPAS — Jumlah turis yang melakukan perjalanan internasional di seluruh dunia selama triwulan I-2023 telah mencapai 80 persen dari tingkat perjalanan sebelum pandemi Covid-19. Namun, pemulihan industri pariwisata masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti gejolak ekonomi dan ketegangan situasi geopolitik.
Laporan Barometer Pariwisata Dunia Organisasi Pariwisata Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) menyebutkan, sekitar 235 juta turis melakukan perjalanan internasional dalam tiga bulan pertama tahun 2023 atau dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Jumlah tersebut setara dengan 80 persen dari tingkat sebelum pandemi Covid-19.
Pencapaian kedatangan internasional secara global pada triwulan I-2023 tersebut sejalan dengan prediksi UNWTO sebelumnya, yaitu pemulihan 80-95 persen dari tingkat prapandemi Covid-19.
Asia Pasifik mempercepat pemulihannya dengan 54 persen dari tingkat prapandemi Covid-19. Percepatan pemulihan dipengaruhi oleh sebagian besar negara destinasi turis, terutama China, yang telah dibuka kembali.
Sekretaris Jenderal UNWTO Zurab Pololikashvili dalam siaran pers, Jumat (19/5/2023), mengatakan, pada awal tahun 2023 terlihat industri pariwisata berupaya untuk bangkit kembali. Di sejumlah tempat, kedatangan internasional telah mendekati atau bahkan ada yang melebihi tingkat kedatangan saat prapandemi Covid-19.
Menurut Panel Pakar UNWTO, situasi ekonomi tetap akan menjadi tantangan utama yang membebani pemulihan pariwisata internasional pada tahun 2023, dengan inflasi tinggi dan kenaikan harga minyak yang mengakibatkan peningkatan biaya transportasi dan akomodasi. Akibatnya, wisatawan berpotensi melakukan perjalanan yang lebih dekat dengan negaranya. Ketidakpastian yang berasal dari agresi Rusia terhadap Ukraina dan ketegangan geopolitik lain juga tetap perlu diwaspadai.
”Kita harus tetap waspada terhadap aneka tantangan, mulai dari ketidakamanan geopolitik, kekurangan staf, dan potensi krisis biaya hidup yang berdampak pada pariwisata. Kita masih harus memastikan, selama proses pemulihan, industri pariwisata memenuhi tanggung jawabnya sebagai pendorong pembangunan inklusif dan solusi mengatasi perubahan iklim,” ujar Pololikashvili.
Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Haryadi B Sukamdani, yang ditemui dalam acara #DiIndonesiaAja Travel Fair 2023, Jumat, di Jakarta, mengatakan bahwa pemerintah telah menetapkan target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini naik menjadi 8,5 juta kunjungan dan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) naik menjadi 1,4 miliar pergerakan. Menurut dia, ini merupakan target yang besar. Sebelum pandemi Covid-19, pergerakan wisnus tahun 2018 hanya mencapai sekitar 295 juta pergerakan dan 2019 mengalami penurunan menjadi sekitar 250 juta pergerakan.
”Kita sekarang masih berada di tengah kondisi pemulihan,” katanya.
Meski demikian, dia berharap pelaku industri tidak pesimistis terhadap target pemerintah itu. Pelaku industri harus bersama-sama mendorong agar semakin banyak wisatawan berkunjung ke Indonesia.
Ia menambahkan, beberapa destinasi pariwisata baru berpotensi memikat kunjungan wisatawan, misalnya Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur). Hanya, perlakuan untuk Labuan Bajo tidak bisa disamakan dengan Bali karena karakteristik wisata di Labuan Bajo mengandung konservasi komodo sehingga kemungkinan besar wisatawan yang datang cenderung lebih premium.
”Mandalika (Nusa Tenggara Barat) perlu upaya ekstra, terutama untuk mengembangkan event. Yang pasti, Labuan Bajo dan Danau Toba telah memiliki daya tarik yang kuat,” imbuhnya.
Baca juga : Pariwisata Kian Pulih, Hotel Baru Bermunculan
Harga tiket
Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) Pauline Suharno mengatakan, harga tiket pesawat untuk tujuan ke luar negeri relatif masih mahal. Sebagai gambaran, harga tiket pesawat tujuan Singapura pergi-pulang saat ini berkisar Rp 4 juta-Rp 5 juta, padahal sebelumnya sekitar Rp 2,5 juta.
”Situasi itu sebenarnya bisa dijadikan peluang untuk mengajak orang berwisata di dalam negeri. Selain mengandalkan pesawat yang harga tiketnya jauh lebih terjangkau, kami mengamati sudah banyak warga yang berwisata via jalur darat menggunakan kendaraan pribadi,” katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Angela H Tanoesoedibjo mengatakan, pihaknya tetap optimistis semua target kunjungan wisman ataupun pergerakan wisnus yang telah ditetapkan tercapai. Sepanjang triwulan I-2023, jumlah kunjungan wisman telah mencapai sekitar 2,2 juta kunjungan. Pada Maret 2023, khususnya, jumlah kunjungan wisman tercatat di atas 800.000 kunjungan. Jika bulan-bulan berikutnya berhasil meraup minimal 700.000 kunjungan wisman, target 8,5 juta kunjungan wisman bisa tercapai.
”Animo orang mudik Lebaran tahun ini paling tinggi. Pemerintah juga mengembangkan 110 event untuk Karisma Event Nusantara dan 65 event olahraga yang diharapkan bisa menggerakkan wisatawan,” ujar Angela.
Baca juga : Kembali ke Desa Wisata
"bisnis" - Google Berita
May 19, 2023 at 08:11PM
https://ift.tt/1S0ZLdq
Pemulihan Bisnis Pariwisata Global Mencapai 80 Persen - kompas.id
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/Gt7Qun3
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pemulihan Bisnis Pariwisata Global Mencapai 80 Persen - kompas.id"
Post a Comment