Bisnis jastip alias jasa titip tiket konser muncul karena banyaknya orang yang ingin menonton, namun tak sempat ikut berebut atau war tiket. Para pelaku bisnis jastip ini pun menawarkan bisa mencarikan tiket tanpa ribet.
Namun, bisnis ini memiliki sisi plus minus. Apa saja? langsung cek di bawah ini
Bisa Cuan Setara UMR Jakarta
Salah seorang pelaku usaha jastip tiket konser Coldplay, Dimas mengatakan, Ia beserta dua orang rekannya berhasil mendapatkan sekitar Rp 5 juta rupiah dari usaha sampingannya itu. Ini artinya, cuan yang didapatkan setara dengan angka UMP DKI Jakarta sebesar Rp 4.901.798.
"Kalau di kita sistemnya kita dulu yang nalangin. Setelah dapet, kita baru bisa jual dengan tax dari masing-masing tiket," kata Dimas, saat dihubungi detikcom, Jumat (26/5/2023).
Dimas mengaku, hanya menjual tiket kepada orang-orang terdekatnya dengan kuantitas yang tidak terlalu banyak. Adapun pada konser Coldplay kemarin, mereka berhasil mendapatkan sebanyak 12 tiket, dari total 28 tiket yang sebelumnya berhasil ter-booking.
Untuk biaya jasa war tiket Coldplay ini, pihaknya mematok dengan harga pukul rata Rp 450 ribu, terkecuali untuk yang festival di Rp 750 ribu. Menurutnya, bisnis ini terbilang cukup menjanjikan. Apalagi, tiket-tiket ini bisa menjadi salah satu investasi, di mana semakin mendekati hari konser, harganya akan semakin mahal.
Menjanjikan, tapi Nggak Stabil
Sementara itu, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira memandang, usaha jastip tiket konser bisa menjadi salah satu usaha sampingan yang cukup menjanjikan. Adapun biaya jastip sendiri berbeda-beda, tergantung dari jenis tiket dan musisi yang tampil. Menurutnya, besaran jasanya berkisar di Rp 200 ribu - Rp 700 ribu. Bhima pun mencoba membuat permisalan dengan asumsi rata-rata biaya jasanya Rp 450 ribu per tiket.
"Penyedia jastip di konser yang cukup populer bisa melayani hingga 200 tiket. Ya tinggal dikalikan jasa rata-rata maka bisa raup Rp 90 juta. Sekali lagi bergantung dari ketersediaan tiket konsernya dan permintaan," kata Bhima.
Pandangan senada juga diungkapkan Pakar Bisnis Profesor Rhenald Kasali. Namun demikian, menurutnya kondisi moncernya usaha jastip ini akan cepat berlalu dan hal baru pun akan datang terus. Geliat konser musik ini nantinya bisa mencapai titik bosannya.
"Tapi ini cepat berubah. Netizen ini saling mimikri, saling kritik dan semakin menuntut fairness. Komentarnya pedes-pedes. Opportunity cepat berubah," katanya, saat dihubungi terpisah.
"Model bisnisnya (jastip konser musik) agak panjang masanya, tapi pilihan produknya cepat berubah," imbuhnya.
Di sisi lain, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, usaha jastip tiket konser menjadi salah satu usaha sampingan yang menjanjikan pada momentum saat ini. Akan tetapi, dengan maraknya berbagai kasus dan keluhan, menurutnya perlu diberlakukan sejumlah pengaturan.
"Dari peluang bisnis menjanjikan, tapi juga dari sisi pengaturan dalam hal event ini juga harus diperbaiki. Karena bagaimanapun pemerataan atau keadilan pemberian tiket harus jadi perhatian bagi para penyelenggara," kata Faisal.
Pengamat bisnis sekaligus eks Ketua Umum Asosiasi e-commerce Indonesia, Ignatius Untung berpandangan, keberadaan jastip dapat menimbulkan kondisi tidak menyenangkan bagi sebagian pihak.
"Ada orang-orang yang sebenarnya ingin nonton, tapi nggak kebagian karena harus bersaing dengan calo dan bot-nya calo," katanya, saat dihubungi terpisah.
Oleh karena itu menurutnya, pemerintah perlu mendorong seluruh promotor ini agar bisa memperketat aturan tiket. Misalnya saja dalam kasus pembelian tiket Coldplay, pembeli perlu memasukan ID. Menurutnya, perlu ada pelaksanaan untuk pencocokan ID tersebut sehingga jastip maupun calo bisa terminimalisir.
(hns/hns)"bisnis" - Google Berita
May 27, 2023 at 09:00AM
https://ift.tt/Ipc3NB8
Plus Minus Jalankan Bisnis Jastip Tiket Konser - detikFinance
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/SoLcAlX
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Plus Minus Jalankan Bisnis Jastip Tiket Konser - detikFinance"
Post a Comment