Pasangan suami istri (pasutri) asal Dusun Serambi, Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan ini sangat menginspirasi. Mereka sukses membangun usaha pembuatan alat musik darbuka mulai dari nol. Usaha yang dirintis sejak 2012 tersebut beromzet setengah miliar rupiah alias Rp 500 juta sebulan.
Akhmad Najidh (34) dan Tutik Mudzakiroh (31) mengungkapkan, bisnis pembuatan darbuka tidak pernah mereka pikirkan. Kisahnya bermula saat Najidh, yang hobi dengan musik, membeli satu set darbuka dari Sampang.
"Banyak teman yang tertarik dengan darbuka saya. Bahkan ada rekan yang membelinya," kata Najidh, Sabtu (8/7/2023).
Dari sana, ide berbisnis darbuka muncul. Mereka kulakan darbuka lalu memasarkannya. Lama-lama semakin banyak yang memesan darbuka dari mereka.
Sembari terus melakukan jual beli darbuka, Najidh yang merupakan karyawan pabrik penanaman modal asing (PMA) mencari berbagai referensi terkait alat musik darbuka. Termasuk mencari tahu di mana mendapatkan bahan baku logam untuk darbuka.
Setelah merasa siap, pasangan ini mulai merintis usahanya. Dengan modal dari tabungan, mereka membangun tempat produksi berukuran sekitar 10 x 15 meter di Desa Ketegan, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan. Mereka merekrut beberapa pemuda sekitar sebagai karyawan.
Di tempat produksi tersebut, semua proses pengerjaan darbuka dilakukan. Mulai desain, pencetakan, pengecatan hingga proses finishing.
Seorang pekerja sedang membuat darbuka. Foto: Muhajir Arifin/detikJatim
|
Usaha pembuatan darbuka pasutri ini terus berkembang dari tahun ke tahun. Produksinya terus diperbanyak hingga 50 darbuka setiap hari. Pesanan berdatangan dari berbagai daerah hingga mereka memiliki banyak reseller.
"Sampai saat ini hampir di setiap kota di Indonesia kami punya reseller," ujar Tutik.
Untuk memperluas penjualan, pasangan ini aktif dalam komunitas-komunitas dan grup-grup medsos darbuka yang diikuti banyak orang dari luar negeri. Satu persatu teman yang ada di grup tersebut kemudian ditawari untuk bekerja sama.
"Kami bisa mempunyai reseller tetap di Malaysia dan Singapura. Kalau pesanan juga banyak datang dari China, Jepang, hingga India," ungkapnya.
Najidh membeberkan, usaha pembuatan darbuka mengalami puncak penjualan darbuka biasanya pada bulan maulid dan pascalebaran. Sebulan, mereka bisa meraup omset kurang lebih Rp500 juta.
"Kalau maulid dan habis lebaran ini banyak sekali, makanya saat puasa kita biasanya memperbanyak stok," tukasnya.
Simak Video "Picu Amarah Warga, Pengajian Khilafah di Pasuruan Dibubarkan"
[Gambas:Video 20detik]
(abq/dte)
"bisnis" - Google Berita
July 09, 2023 at 05:05AM
https://ift.tt/rEetIlm
Gelimang Cuan Bisnis Darbuka Pasutri Pasuruan Tembus Setengah Miliar Rupiah - detikJatim
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/1Epx3fU
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Gelimang Cuan Bisnis Darbuka Pasutri Pasuruan Tembus Setengah Miliar Rupiah - detikJatim"
Post a Comment