Search

Bisnis Persib Bandung, Kreasi Melayani Fanatisme Bobotoh - kompas.id

Sebenarnya, harga jersei di sini lebih mahal sekitar Rp 25.000 dibandingkan dengan jersei kualitas serupa yang dijual di luar (nonresmi). Tapi, mending beli yang resmi sekalian karena ada kebanggaan tersendiri.

Setelah lebih kurang 15 menit, Arif memilih jersei kandang Persib berwarna biru edisi suporter seharga Rp 100.000 tanpa nama dan nomor punggung. ”Sebenarnya, harga jersei di sini lebih mahal sekitar Rp 25.000 dibandingkan dengan jersei kualitas serupa yang dijual di luar (nonresmi). Tapi, mending beli yang resmi sekalian karena ada kebanggaan tersendiri,” kata bobotoh asal Bandung tersebut.

Baca juga: Persib Bandung, Penjaga Marwah ”Bumi Pasundan”

Arif mengaku selalu berusaha membeli jersei atau suvenir Persib yang resmi. Pada 2018, dia sempat membeli jersei Persib edisi player issue seharga Rp 550.000 plus nama dan nomor punggung. ”Kalau beli produk asli atau resmi, setidaknya kami bisa ikut berkontribusi untuk pemasukan klub,” tuturnya.

Bobotoh asal Kota Bandung, Rizal Permana (27), menunjukkan <i>T-shirt </i>atau oblong Persib Bandung yang dibelinya di Persib Merchandise Store di lantai dua Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Bobotoh asal Kota Bandung, Rizal Permana (27), menunjukkan T-shirt atau oblong Persib Bandung yang dibelinya di Persib Merchandise Store di lantai dua Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).

Bobotoh asal Bandung lainnya, Rizal Permana (27), mengatakan, rasa cinta yang luar biasa terhadap Persib membuatnya tidak cukup hanya sekadar menjadi pendukung atau penonton Persib. Menurut Rizal, rasa cinta itu akan lebih lengkap dengan memiliki jersei atau suvenir resmi yang bisa menyempurnakan identitasnya sebagai bobotoh.

Untuk itu, Rizal tidak bosan membeli jersei ataupun suvenir terbaru Persib di setiap musim. Kali ini, dia membeli t-shirt atau oblong berwarna hitam dengan desain kotak biru berbingkai putih dan bertuliskan Persib di dada kiri seharga Rp 137.500.

”Kalau di sini (Bandung), cari merchandise (suvenir) Persib tidak susah karena banyak yang jual. Tapi, saya lebih suka beli yang resmi. Selain bisa berkontribusi untuk klub, desain-desainnya bagus dan sering di-update, dan bahannya juga bintang lima dengan harga masih tergolong harga UMKM (usaha mikro kecil menengah),” terang Rizal.

Baca juga: Pijakan Mimpi Anak-anak Jabar untuk Membela ”Si Maung Bandung”

Ragam produk

Apa yang ditawarkan Persib Store untuk melayani fanatisme bobotoh cukup beragam. Yang dijual mulai dari pernak-pernik, seperti stiker, gantungan kunci, gelang, topi, syal, botol air, boneka, tas, oblong, kaus polo, celana, sandal, sepatu, jaket, hingga jersei.

Sejumlah jersei Persib Bandung yang dijual di Persib Merchandise Store di lantai dua Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Sejumlah jersei Persib Bandung yang dijual di Persib Merchandise Store di lantai dua Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).

Segenap produk itu tersedia untuk ukuran anak-anak hingga dewasa, pria ataupun wanita. Harganya mulai dari termurah, seperti gantungan kunci atau gelang, seharga Rp 24.000 hingga termahal adalah jersei edisi player issue musim terbaru seharga Rp 699.000.

Tidak cuma berbelanja, pengunjung pun bisa melihat sejumlah trofi yang pernah diraih Persib yang dipamerkan tak jauh antara pintu masuk dan tempat kasir, antara lain Piala Liga Super Indonesia 2014. Itu membuat Persib Store menjadi destinasi wisata belanja bagi bobotoh, terutama dari luar Bandung ataupun Jawa Barat.

Sebelum atau sehabis berbelanja di Persib Store, pengunjung bisa menikmati suasana kafe Persib yang bernama 1933 Dapur & Kopi di lantai pertama Graha Persib. Persib Store dan kafe itu diresmikan berbarengan tatkala peluncuran Graha Persib yang baru selesai direnovasi 17 Maret 2023.

Baca juga : Tim ”Laskar Mataram”, PSIM Yogyakarta, Enggan Terus Terbenam

Nuansa Persib begitu kental di kafe tersebut. Di dinding depan pintu masuk terpajang poster perjalanan Persib ketika menjuarai Liga Indonesia 1994/95 dan 2014. Memasuki bagian dalam, terpampang foto-foto bersejarah Persib dan ada sudut dengan ornamen ruang ganti klub yang juga dijuluki ”Si Pangeran Biru” tersebut.

”Di samping untuk pengunjung umum, kafe ini juga berfungsi sebagai lokasi konferensi pers dan tidak jarang menjadi tempat pertemuan atau interaksi antara suporter, pemain, dan manajemen,” ungkap Media Officer Persib Jatnika Sadili.

Sejumlah pernak-pernik Persib Bandung yang dijual di Persib Merchandise Store di lantai kedua Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Sejumlah pernak-pernik Persib Bandung yang dijual di Persib Merchandise Store di lantai kedua Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).

Kunci sukses

Di antara klub-klub era Perserikatan atau legendaris Indonesia, Persib salah satu yang paling sukses dalam memasuki era profesional sejak berdirinya PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) pada 20 Agustus 2009. Deputi CEO PT PBB Teddy Tjahjono menuturkan, kunci kesuksesan itu adalah kesehatan finansial. ”Sebagai klub profesional, Persib harus sehat secara finansial. Itu merupakan fondasi yang harus dibangun dan terus dikembangkan. Dengan finansial yang sehat, elemen-elemen lain bisa dikembangkan,” ujarnya.

Untuk saat ini, pendapatan terbesar Persib berasal dari mitra sponsor sehingga manajemen terus berupaya bekerja sama dengan banyak merek dagang (brand). Tidak heran, jersei Persib terpampang banyak sekali logo sponsor bak papan reklame berjalan.

Baca juga : Perjuangan Abadi Persebaya Surabaya

Untuk meningkatkan pendapatan, Persib pun mengoptimalkan segala segmen bisnis yang bisa dikembangkan. Salah satu terobosan Persib adalah serius menggarap toko suvenir dan kafe bertema yang jamak dilakukan klub-klub di negara kiblat sepak bola, khususnya di Inggris.

Teddy menyampaikan, pihaknya akan terus mencari terobosan untuk meningkatkan pendapatan dari penjualan suvenir, seperti menerbitkan jersei edisi suporter seharga Rp 100.000. Namun, di tengah era digital, dia mengisyaratkan tidak bakal membuka toko fisik dalam jumlah banyak.

Koleksi trofi yang pernah dimenangi Persib Bandung yang dipajang di Persib Merchandise Store di lantai dua Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Koleksi trofi yang pernah dimenangi Persib Bandung yang dipajang di Persib Merchandise Store di lantai dua Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).

”Untuk toko fisik, kami fokus ke beberapa lokasi yang strategis. Setelah Persib Store di Graha Persib, kami berencana mengembangkan toko di tempat strategis lainnya, seperti Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), stasiun kereta api, dan bandara,” kata Teddy.

Sejauh ini, tingkat penjualan suvenir Persib dinilai cukup baik, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Apalagi Persib memiliki basis suporter yang sangat besar. Analisis lembaga pemeringkatan klub berdasarkan interaksi di media sosial, Global Football Digital Benchmark, per Januari 2022 menunjukkan, Persib berada di urutan ke-21 dunia dengan total interaksi mencapai 21 juta, terbesar dari Facebook yang mencapai 9 juta.

Baca juga: Tekad Persis Solo Menuju Usia Seabad

Persib sempat tercatat sebagai klub Asia paling populer di media sosial. ”Kami terus mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya membeli produk dari toko suvenir resmi untuk membantu membiayai pengelolaan klub,” terang Teddy.

Adaptif dengan perubahan

Faktor lain yang membuat Persib sukses memasuki era profesional, yakni adaptif dengan perubahan atau perkembangan industri sepak bola dunia. Sejak 8 Juni 2022, Persib bergabung dengan Manchester City, Barcelona, AC Milan, dan banyak klub elite lain dalam menjalin kemitraan global strategis yang inovatif dengan platform fans engagement yang berbasis teknologi blockchain, Socios.com.

Suasana kafe Persib Bandung yang bernama 1933 Dapur & Kopi di lantai satu Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Suasana kafe Persib Bandung yang bernama 1933 Dapur & Kopi di lantai satu Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (15/7/2023).

Lewat kerja sama itu, Persib meluncurkan fan token ke seluruh pendukungnya. Itu memungkinkan pemiliknya memengaruhi keputusan klub yang diambil dari pemungutan suara (vote), antara lain untuk pemilihan desain jersei.

Gebrakan lain dari musim lalu, Persib sepenuhnya menjual tiket pertandingan secara daring (online) layaknya klub-klub di Eropa. Teddy menjelaskan, dengan perkembangan digital dan karut-marutnya penjualan tiket luring (offline), mulai 2018 Persib melakukan transformasi penjualan tiket ke sistem online.

Baca juga : Kreativitas Persis Solo Menyelami Kultur Pop

Secara terus-menerus, Persib turut melakukan sosialisasi dan edukasi kepada suporter agar terbiasa membeli tiket online. Tujuannya untuk memberikan asas keadilan dan hak yang sama dalam menonton Persib di stadion. Proses transformasi penjualan tiket online berlanjut dengan menerapkan penukaran tiket online ke bentuk fisik berupa gelang pada 2022. ”Itu untuk meminimalkan penonton yang tidak bertiket yang memaksa masuk ke stadion,” tutur Teddy.

Meski transformasi itu belum sepenuhnya diterima suporter, Persib berkomitmen tetap melangkah maju. Sejumlah penggemar sempat melakukan boikot menonton Persib di stadion karena sistem penjualan tiket online yang dianggap menyulitkan dan harga lebih tinggi.

Suasana Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/7/2023).
KOMPAS/ADRIAN FAJRIANSYAH

Suasana Graha Persib di Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (14/7/2023).

”Masih ada tantangan yang kami hadapi dalam transformasi tersebut. Tetapi, sistem yang kami jalankan itu terbukti baik dan benar, terutama setelah kejadian kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan (Malang, Jawa Timur, 1 Oktober 2022). Sistem kami banyak diapresiasi dan dijadikan percontohan untuk kegiatan sepak bola di Indonesia. Kami akan konsisten melakukan perbaikan tata kelola pembelian tiket karena kami ingin membuat peradaban baru menonton sepak bola di stadion,” tegas Teddy.

Untuk jangka panjang, Persib akan mengoptimalkan hasil menang lelang hak pengelolaan Stadion GBLA selama 30 tahun ke depan yang baru saja didapatkan. Selain bakal membuat pusat pelatihan di sekitar GBLA, Persib berencana menjadikan stadion itu tidak hanya sebagai arena pertandingan, tetapi juga wahana rekreasi keluarga selayaknya stadion-stadion klub mapan ”Benua Biru”.

Nantinya, di GBLA, Persib akan membuka toko suvenir, kafe/restoran, hingga museum dan paket tur stadion sebagai bisnis edukasi untuk lebih memperkenalkan Persib kepada bobotoh ataupun non-bobotoh. Lagi pula, Persib tak lagi sekadar klub sepak bola, tetapi sudah menjelma sebagai ikon Jawa Barat. Kreasi ”Si Maung Bandung” tidak akan berhenti demi melayani fanatisme bobotoh yang terus melintasi zaman.

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
August 01, 2023 at 06:26AM
https://ift.tt/0ObFfzR

Bisnis Persib Bandung, Kreasi Melayani Fanatisme Bobotoh - kompas.id
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/9RpqJTs
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Bisnis Persib Bandung, Kreasi Melayani Fanatisme Bobotoh - kompas.id"

Post a Comment

Powered by Blogger.