Search

Startup Fintech Asal Jakarta Beri Solusi UMKM RI Tingkatkan Bisnis - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Pintar Ventura Group (PVG) menyatakan komitmennya untuk terus mendorong transformasi digital perekonomian Indonesia dan meningkatkan efisiensi proses bisnis UMKM. Langkah itu ditempuh melalui dua aplikasi milik PVG, yakni Posy dan Klikoo.

Sebagai startup builder, PVG sendiri hadir sejak 2021 lalu dengan tujuan untuk menciptakan produk fintech yang sederhana, mudah diakses, dan ramah pengguna untuk pasar B2B Indonesia. PVG hadir memadukan teknologi modern dengan kebiasaan dan ekspektasi pasar tradisional.

CEO PVG, Vlad Ayukaev mengatakan, kehadiran PVG dilandasi pada masih banyak UMKM di Indonesia yang menjalankan roda bisnisnya secara tradisional. Padahal, menurutnya, dengan masuk ke dalam digitalisasi, bisnis UMKM bisa meningkat.

"Jelas bahwa sebagian besar pengusaha tetap tradisional dan menggunakan sedikit atau tanpa teknologi untuk meningkatkan bisnis mereka. Kami memutuskan untuk mengubahnya, dengan PVG yang secara khusus berfokus pada aplikasi B2B untuk UMKM," kata Vlad.

Sekadar informasi, Kementerian Koperasi dan UMKM menargetkan jumlah UMKM yang akan memasuki pasar digital pada 2024 meningkat hingga 30 juta unit usaha.

Namun hingga kini 40 persen UMKM Indonesia masih menjalankan bisnis secara tradisional yang disebabkan karena kesenjangan keterampilan digital, kurangnya akses ke teknologi, dan faktor finansial.

Untuk itu, dibutuhkan lembaga jasa keuangan yang bisa menjembatani kesenjangan dan tantangan tersebut, salah satunya financial technology atau fintech.

Hal itu lantaran lembaga pembiayaan jenis ini tengah tumbuh pesat di Indonesia. Bahkan di kala pandemi Covid-19, pertumbuhan fintech di Indonesia mencapai 39 persen, yang menjadikannya tertinggi kedua di antara negara-negara G20.

Peran fintech sendiri semakin hari makin besar dalam sektor-sektor produktif. Tentu saja, kondisi ini sangat mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama pascapandemi.

Atas dasar itu PVG mengambil peran sebagai fintech yang berfokus pada peningkatan UMKM ke arah digital. Hal itu dilakukan lewat Posy dan Klikoo.

"Posy adalah kasir seluler, sementara Klikoo adalah aplikasi pembayaran tagihan," ucap Vlad.

Vlad menerangkan, Posy diciptakan untuk menyediakan solusi yang mudah digunakan, terjangkau, dan efisien bagi pelaku UMKM di Indonesia. Terutama untuk mengelola keuangan, pembukuan transaksi, melacak inventaris, dan menerima pembayaran saat bepergian.

Dengan proses pendaftaran yang mudah, salah seorang pengguna menyebut Posy telah memudahkan dirinya dalam mengeloa dan menjalankan bisnisnya secara online. Dia bahkan terkesan dengan kemampuan Posy untuk memantau persediaan dan kinerja para karyawannya dari jarak jauh.

"Saya juga senang melihat statistik penjualan item paling populer saya dan mengoptimalkan persediaan berdasarkan data tersebut," ujar salah seorang pengguna Posy.

Sedangkan Klikoo, lanjut Vlad, dikembangkan untuk fokus pada penjualan dan merchandising produk digital seperti pulsa, data internet, tiket bus, tagihan listrik, isi ulang uang elektronik, dan transaksi produk digital lainnya.

"Klikoo memungkinkan masyarakat umum yang tidak memiliki rekening bank untuk melakukan transaksi digital berbasis uang tunai melalui agen partner Klikoo," ujar Vlad.

Selain itu, Klikoo juga memperkenalkan fitur yang sangat berguna bagi agen PPOB yang disebut Klikoo Mart. Dengan fitur ini, Klikoo menargetkan untuk pasar PPOB dengan menyediakan bisnis yang fleksibilitas dan keandalan yang dibutuhkan pelaku UMKM untuk mengelola modal kerja secara lebih baik dan meningkatkan retensi pelanggan.

Dengan fitur ini, Klikoo dapat mengintegrasikan puluhan penyedia produk digital untuk memastikan pelanggan mendapatkan penawaran terbaik. Dengan lebih dari 100.000 agen terdaftar, Klikoo juga menjadi peluang signifikan bagi penyedia produk digital untuk memusatkan penawaranan mereka dan menjangkau konsumen lebih luas yang biasanya tidak memiliki akses ke layanan perbankan digital.

Seorang pengguna Klikoo mengungkapkan kemudahan yang diberikan aplikasi ini. Menurutnya dia bisa dengan cepat mencari beragam produk dan melakukan transaksi. "Saya benar menikmati beragam produk digital dan kecepatan transaksi," ungkap seorang pengguna Klikoo.

Karena itu, Vlad berharap, dua aplikasi ini bisa meningkatkan efisiensi dan transparansi bisnis, meningkatkan daya saing, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan memperkuat potensi pertumbuhan secara keseluruhan dalam lanskap bisnis Indonesia yang dinamis.

"Aplikasi sederhana namun inovatif ini membantu memastikan transisi yang mulus dan intuitif dari pembukuan tradisional dan transaksi tunai ke transaksi digital," ujar Vlad.

Saat ini, produk aplikasi yang dikembangkan PVG telah digunakan oleh lebih dari 120.000 pelaku usaha di Indonesia. Hal ini jelas membuktikan bahwa pengembangan aplikasi yang ramah UMKM merupakan sesuatu yang dibutuhkan pasar.

"Tren ini tidak hanya mendorong pendapatan baru bagi fintech B2B seperti PVG, tetapi sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Vlad.

Vlad mengakui, meski dua aplikasi mereka terus berkembang, namun pihaknya terus berupaya melakukan berbagai strategi pengembangan yang membutuhkan waktu sangat lama. Salah satunya agar dapat mudah digunakan oleh pengguna Posy maupun Klikoo.

"Kami mencoba berbagai strategi pengembangan produk sebelum akhirnya mendapatkan yang tepat. Pada awalnya, kami mencoba mencari fitur siap pakai yang dapat diadopsi dari luar negeri ke Indonesia. Namun, hal itu sama sekali tidak berhasil. Indonesia sangat spesial. Kami butuh lebih dari setahun sebelum kami berbalik kepada pengguna kami," tambah Vlad.

Meski telah berkembang dan mendapat respons positif dari penggunanya, Vlad menyebut, PVG tetap berkomitmen untuk terus memperbaiki dan mengembangkan Posy dan Klikoo. Misalnya dengan meningkatkan perbaruan fitur untuk transaksi online-to-offline (O2O) seiring dengan meningkatnya pengguna yang menggunakan saluran digital untuk melakukan pembelian dan kemudian mengambil pesanan mereka di toko fisik.

Untuk memenuhi tren ini, PVG secara aktif fokus pada peningkatan aplikasi dan pengembangan fitur baru untuk menyederhanakan proses pemesanan dan pengambilan. Selain itu, pengembangan dan peningkatan juga diperlukan agar bisa terintegrasi dengan platform pengiriman dan e-commerce populer.

"PVG menyadari bahwa pertumbuhan dan evolusi tidak mungkin terjadi tanpa umpan balik yang konstruktif. Oleh karena itu, PVG aktif mencari saran dan kritik untuk memperbaiki produk dan layanan mereka. Dan dalam prosesnya, membantu memfasilitasi pertumbuhan dan keberhasilan bisnis kecil di seluruh Indonesia," ujar Vlad.

Lebih lanjut ke depannya PVG terus berusaha untuk memperluas jangkauannya, mengembangkan fitur baru untuk lebih memenuhi kebutuhan bisnis di Indonesia dari berbagai jenis dan ukuran, serta meningkatkan pengalaman pengguna secara keseluruhan melalui pembaruan dan penyempurnaan yang berkelanjutan.

Singkatnya, kata Vlad, melakukan langkah kecil namun konsisten menuju terciptanya tata kelola keuangan yang efisien dan terarah dalam berbisnis. Dengan dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, investor, hingga pengusaha, fintech dapat membantu menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan mudah diakses yang terus memberikan manfaat bagi bisnis maupun individu.

"Misi utama kami membuat layanan keuangan lebih efisien dan terarah sehingga setiap pengusaha di Indonesia dapat terlibat dalam sistem perbankan, meningkatkan akuntabilitas bisnis mereka, dan menemukan titik pertumbuhan baru," pungkas Vlad.

(osc/osc)

Adblock test (Why?)



"bisnis" - Google Berita
July 07, 2023 at 09:30AM
https://ift.tt/zJBYOZb

Startup Fintech Asal Jakarta Beri Solusi UMKM RI Tingkatkan Bisnis - CNN Indonesia
"bisnis" - Google Berita
https://ift.tt/t1qTU2h
Shoes Man Tutorial
Pos News Update
Meme Update
Korean Entertainment News
Japan News Update

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Startup Fintech Asal Jakarta Beri Solusi UMKM RI Tingkatkan Bisnis - CNN Indonesia"

Post a Comment

Powered by Blogger.